Tribun Bandar Lampung
Dua Hobi Ketua Lampung Foodies Alejenes Daraz, Satunya Sudah Sejak Kecil
Berawal dari pekerjaan menjadi tour guide (pemandu tur), Alejenes Daraz kini menyukai traveling.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Berawal dari pekerjaan menjadi tour guide (pemandu tur), Alejenes Daraz kini menyukai traveling. Hobi lainnya yang tak kalah seru adalah kulineran.
"Hobi ada dua, traveling dan kuliner," kata ketua Lampung Foodies, komunitas pecinta kuliner, ini Minggu (4/8/2019).
"Traveling sejak 2010. Awalnya saya kerja jadi tour guide. Kalau kuliner, dari kecil emang suka jajan," sambungnya.
Ia menggandrungi beberapa jenis kuliner. Mulai dari street food, kuliner nusantara, hingga penganan yang gurih.
"Waktu kulineran bisa setiap hari. Pasti saya sempatkan jajan," ujar Ale, sapaan akrabnya.
Apakah ada bujet khusus untuk kulineran? Ale mengaku tidak ada. Sebab, kulineran sudah menjadi hobi sekaligus kebutuhan. Khususnya kebutuhan untuk konten media sosial.
"Enggak ada sih bujet khusus. Karena, sudah hobi dan juga kebutuhan konten di akun @kuliner_lampung," jelasnya.
Untuk traveling, Ale biasanya pergi ke kota atau negara yang belum pernah ia kunjungi serta memiliki aneka kuliner.
"Contohnya tahun 2019 ini ke Jepang, Thailand, Hongkong, Yogyakarta, dan lainnya," kata Ale.
Di Indonesia, ia sudah traveling ke Padang, Palembang, Bengkulu, Batam, dan Bandung. Kemudian ke Solo, Semarang, Malang, Bali, Lombok, dan Magelang.
"Kalau ke luar negeri, sudah ke Kuala Lumpur, Penang, Singapore, Thailand, Hongkong, Jepang," ujarnya.
Khusus traveling, ia memiliki bujet khusus. Adapun waktunya setahun bisa empat kali traveling.
"Yang mau saya tuju sekarang, Korea. Pengen makan makanan khas Korea langsung di negaranya," tutur Ale seraya menambahkan biasanya traveling bersama teman-teman serta tim @lampung_foodies.
"Manfaat dari dua hobi itu tentu buat senang, pikiran jadi fresh. Tambah ilmu dan wawasan tentang kuliner di kota-kota lain untuk saya dan teman-teman kembangkan di Lampung," jelasnya.
(Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Sholichin)
