Video Pamit Ria Ricis Berbuntut Panjang, Sosok Ini Dipolisikan Adik Oki Setiana Dewi

Video Pamit Ria Ricis Berbuntut Panjang, Sosok Ini Dipolisikan Adik Oki Setiana Dewi

Editor: taryono
Tangkapan layar youtube Ricis Official
Video Pamit Ria Ricis Berbuntut Panjang, Sosok Ini Dipolisikan Adik Oki Setiana Dewi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ria Ricis mengancam akan melaporkan netizen yang membully dirinya terkait video pamit.

Ria Ricis disebut drama setelah membuat video pamit dari Youtube namun kembali lagi setelah 2 hari.

Keputusan 2 hari yang singkat itu membuat Ria Ricis mendapat hujatan.

“Salam cinta untuk netijen, mimpi indah,” tulis Ria Ricis, Jumat (2/8/2019).

Ria Ricis mengatakan, selama 11 jam ia berada di Polres untuk membicarakan persoalan tersebut.

"Kemarin aku di Polres dari Maghrib sampai jam 5 pagi," tuturnya.

Ria Ricis lantas membocorkan kriteria netizen yang akan dilaporkan olehnya.

Ia menegaskan tak akan melaporkan netizen yang membullynya "alay" ataupun "drama".

"Kalau komen yang sekedar alay dan semacamnya itu enggak apa-apa,"ungkapnya dalam program acara Insert Trans TV, Senin (5/8/2019).

Namun untuk netizen yang merendahkan harga diri Ria Ricis hingga membawa-bawa persoalan agama dan suku, Ria Ricis tak akan tinggal diam.

"Tapi kalau yang sampai bawa harga diri, agama, suku, ini sudah melenceng sekali," jelasnya.

Managemen Ria Ricis sendiri sudah memilah-milah netizen yang komentarnya perlu untuk ditindaklanjuti.

"Jadi tim Ricis yang cari komentar, lagipula kreatif aku juga ada yang Sarjana Hukum," ungkap Ria Ricis.

Saat disebut hujatan tersebut bermula dari ulah Ria Ricis sendiri, ia tidak mau turut disalahkan.

"Kan mancing apa enggak itu tergantung netizennya sendiri," tandas Ria Ricis.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dilansir dari Intisari.com, kejenuhan yang dialami Ria Ricis telah dialami oleh banyak pembuat konten Youtube di seluruh dunia, mulai dari Michelle Phan, Dolan Twins, Jacksepticeye, David Dobrik, Jake Paul, bahkan Pewdiepie.

Fenomena ini disebut dengan istilah “burnout” yang secara harafiah berarti terbakar habis.

 

Dilansir dari The Guardian, 12 Agustus 2018, satu penyebab burnout yang dialami oleh banyak Youtuber adalah algoritma Youtube itu sendiri.

Zoe Glatt, seorang peneliti dari London School of Economics yang melaksanakan etnografi digital terhadap Youtuber, mengatakan algoritma Youtuber lebih menyukai akun yang melakukan upload secara reguler dan memiliki konten dengan fokus yang sempit.

“Para pembuat konten didorong untuk mengejar pendekatan kuantitas daripada kualitas jika mereka ingin mencapai sukses di Youtube," ujarnya.

"Ini dikombinasikan dengan ketidakjelasan tentang konten apa yang akan dipromosikan oleh Youtube dan apa yang mungkin didemonetisasi (dimatikan monetisasinya) menyebabkan kehidupan kerja yang sangat tidak pasti dan membuat stres bagi para pembuat konten,” imbuhnya lagi.

Algoritma juga membuat para Youtuber yang pada dasarnya adalah orang-orang kreatif tidak berani mengambil risiko dan mengulang-ulang konten yang sudah terbukti berhasil, ujar Charlie McDonell, seorang veteran Youtuber yang sudah berkali-kali mengalami burnout.

Disamping algoritma, kompetisi di antara para Youtuber juga menjadi semakin sengit karena jumlah pembuat konten yang semakin banyak dari hari ke hari, ujar Matt Gielen dari Little Monster Media Company, agensi yang berspesialisasi dalam membangun audiens di Youtube.

Hal ini memaksa para Youtuber untuk bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak konten pada kualitas yang lebih baik untuk sukses di platform ini.

“Dahulunya Anda bisa membangun audiens yang lumayan hanya dengan satu video berdurasi tiga menit per minggu,” ujar Gielen.

Namun, kini hasil penelitiannya menunjukkan mayoritas Youtuber harus mengunggah setidaknya tiga video berdurasi 10-12 menit per minggu untuk bisa mendapatkan bantuan promosi dari algoritma. (*)

 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved