Kesaksian Serli, Pacar Lain Prada DP, Sempat 4 Hari di Kosan Pelaku Sampai Tak Sadarkan Diri
Sidang kasus mutilasi Vera Oktariani yang diduga dilakukan pacarnya sendiri yakni, Prada DP berlanjut
Penulis: Romi Rinando | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sidang kasus mutilasi Vera Oktariani yang diduga dilakukan pacarnya sendiri yakni, Prada DP berlanjut
Pada persidangan pidana atas terdakwa Prada DP di Peradilan Militer I-04, Selasa (6/8/2019), beberapa saksi yang dihadirkan.
Diantaranya sosok Serli Marlita, saksi yang juga disebut-sebut sebagai wanita idaman lain dari Prada DP. Kemudian ada saksi Imelda, teman dekat sekaligus tetangga korban, Vera Oktaria, turut dihadirkan.
Melansir dari Sripoku.com (07/08), Serli Marlita mengaku pernah dipacari Prada DP.
Menggunakan baju biru, celana biru, berjilbab biru sambil wajah ditutup masker perempuan kelahiran Banyuasin tersebut memasuki persidangan.
Hakim menanyakan apakah dirinya mengenal terdakwa.
"Ya, saya mengenalinya (terdakwa)," jawab Serli.
Menurut pengakuan Serli, dirinya dan terdakwa pernah berpacaran sejak kelas 1 SMA.
Hubungan keduanya menggantung tanpa pernah ada kata putus.
Dan tiba-tiba terdakwa kembali menghubunginya.
Pertemuan kembali keduanya dinulai dari berbalas DM Instagram.

"Saya sudah berpacaran dengan Deri (Prada DP) sejak SMA kelas 1 tapi hilangan begitu saja tanpa ada kata putus. Lalu Deri DM lewat instagram minta no HP dan video call. Terus jemput ngajak ke kosannya," ujar Serli saat memberikan keterangan.
Serli menuturkan alasan Prada DP mengajaknya bertemu adalah untuk curhat.
Saat curhat kepada Serli, Serli mengatakan ekspresi Prada DP gelisah dan mengatakan bahwa dirinya bermasalah di pusat pendidikan Baturaja.
Lebih lanjut, mengatakan sempat bersama terdakwa selama 4 hari dan bahkan menginap di kosan Prada DP.
Melansir Tribun Sumsel (6/08), Serli mengatakan dirinya bertemu terdakwa pada 4 Mei dan terus bersamanya hingga 7 Mei 2019.
Pada malam pertemuan terakhirnya (07/05), Serli menginap di kosan terdakwa.
Namun ia tak sadarkan diri dan terbangun sendirian di kamar kos terdakwa yang terkunci.
"Yang saya tahu Deri (Prada DP) kost disana selama 4 hari dan pernah menginap tapi saat itu dalam kondisi tidak sadar tiba-tiba terbangun jam 3 sendirian di kosan deri tanpa ada deri. Saya di kunci dari luar tak bisa keluar sampai-sampai saya teriak minta dengan kosan tetangga," katanya.
Tak hanya itu, ketika terbangun Serli mengatakan HP miliknya raib dibawa terdakwa.
"Handphone saya juga dibawa oleh Deri," kata Serli.
• Sosok Ini Sarankan Prada DP Bakar Mayat Kekasih, Sekarang Sudah Almarhum
• Prada DP Pemutilasi Kekasihnya, Lebih Baik Kamu Mati Daripada Diambil Orang
• Prada DP Nonton TV di Samping Jasad Pacar yang Dimutilasi, Sempat Intim Lalu Rebutan Ponsel
Selain Serli, saksi lainnya yang dihadirkan yakni Imelda, teman dekat sekaligus tetangga korban, Vera Oktaria.
Mengenakan pakaian putih bercorak hitam dan celana hitam, Imelda datang ke Persidangan dan memberikan kesaksiannya.
"Saya tahu mereka berdua pacaran karena Fera dekat dengan saya. Waktu itu hubungan mereka putus nyambung," kata Imelda seperti dikutip dari Sripoku.com (7/8).
Ternyata meninggalnya Vera Oktaria dengan cara dibekap bukanlah tindakan Prada DP yang pertama.
Terdakwa pernah bertengkar dengan korban dan membekap Vera sama seperti caranya membunuh.
Imelda menuturkan keduanya pernah bertengkar di rumah Vera.

"Bahkan waktu itu mereka sempat bertengkar di rumah Vera. Dan ada teriakan minta tolong," ujar Imelda saat memberikan kesaksian.
Dengan menggunakan pakaian putik bercorak hitam dan celana hitam Imelda berikan kesaksiannya di Persidangan Militer I-04, Selasa (6/8/2019)
Imelda yang mendegar teriakan minta tolong Vera pun segera menghampiri.
Saat itu lah Imelda melihat Prada DP yang membekap Vera dengan posisi terdakwa berada di atas tubuh korban.
Keduanya saat itu berada di atas kasur di ruang tengah rumah Vera.
Melihat ada yang datang, Prada DP pun melepaskan bekapannya dan pergi dari rumah Vera.
Mendengar pernyataan saksi tersebut, Prada DP pun bertanya dari mana Imelda tahu.
"Darimana mana kamu hal itu terjadi. Setahu saya pada saat itu kamu baru datang dengan ibu korban,"kata Deri
Dan dijawab Imelda, "Memang bener seperti itu."
Berdasarkan agenda sidang, Serli menjadi saksi ke tujuh dalam persidangan Prada Deri Pramana.
Dalam persidangan kali ini Hakim ketua masih di pimpin oleh, Letkol M Kazim dan 2 orang anggota lainnya bernama Letkol Sus Much Arif Zaki dan Mayor Syawaluddinah.
Sedangkan Prada DP di dampingi oleh Mayor Suherman didampingi Wigito dan Oditor masih di pimpin oleh Darwin Butar Butar.
Upaya Prada DP hilangkan jejak
Dilansir dari kompas.com, dalam sidang Mayor D Butar Butar sebagai Oditur membacakan dakwaan yang diberikan kepada Prada DP.
Dalam dakwaan terungkap setelah memutilasi Fera, Prada DP duduk santai di samping jenazah sembari mengisap satu batang rokok serta memakan buah di dalam kamar penginapan yang jadi tempat memutilasi.
"Terdakwa memakan jeruk dan mengisap rokok di kamar sembari nonton TV. Tangan korban ketika itu diletakkan di atas kloset kamar mandi dan sudah dalam keadaan tewas," kata Mayor D Butar Butar dalam persidangan, Kamis.
Buah jeruk tersebut sebelumnya dibeli Prada DP di pasar tak jauh dari penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin, saat membeli tas, koper, serta gergaji sebagai alat mutilasi.
Seluruh barang tersebut rencananya digunakan Prada DP untuk membungkus jenazah korban.
"Satu tas dan koper setelah diukur terdakwa, ternyata tidak pas sehingga dia membatalkan memasukkan tubuh korban ke dalam tas dan koper tersebut," ungkapnya.
Karena kebingungan untuk menghilangkan jejak, Prada DP pun menghubungi rekannya untuk meminta saran.
Temannya tersebut menyarankan agar Prada DP membakar tubuh Vera di dalam kamar.
"Selanjutnya tubuh korban dimasukkan ke dalam kasur yang telah dirobek. Terdakwa membeli obat nyamuk dan menyiramkan pertalite di tubuh agar terbakar ketika obat nyamuk yang dihidupkan habis, tapi gagal," ungkapnya.
Dalam dakwaan yang sebelumnya telah dibacakan di persidangan, terungkap juga bahwa Prada DP gagal memutilasi hingga tuntas karena gergaji yang digunakan patah.
Prada DP yang telah membunuh Fera dengan cara dicekik kebingungan untuk menghilangkan jejak atas aksi kejahatannya tersebut.
Ia lalu keluar kamar penginapan dan melihat satu gergaji yang berada di dalam gudang dan digunakan untuk memotong tubuh Fera.
"Namun, saat terdakwa mencoba memutilasi korban, gergaji itu patah," kata Mayor D Butar Butar.
Setelah gergaji patah, Prada DP kembali keluar kamar dan membawa sepeda motor milik korban menuju ke pasar.
Di sana, ia membeli buah serta gergaji dan tas untuk dibawa kembali ke penginapan.
"Saat di penginapan, terdakwa kembali melakukan mutilasi. Namun, gergaji itu kembali patah," ungkap Oditur. (Sumber suar.id)
Artikel ini sudah tayang di suar.id dengan judul : Serli, Sosok Wanita Idaman Lain Prada DP, Pernah Disekap di Kos dalam Kondisi Tak Sadar dan HP Dibawa Kabur