Buaya Sedang Bertengger Dikepung Warga lalu Ditembak Mati: Sudah Makan Korban 6 Orang

Buaya Sedang Bertengger Dikepung Warga lalu Ditembak Mati: Sudah Makan Korban 6 Orang

IST
Buaya Sedang Bertengger Dikepung Warga lalu Ditembak Mati: Sudah Makan Korban 6 Orang. Buaya Sinyulong di Tebo ditembak warga 

Buaya Sedang Bertengger Dikepung Warga lalu Ditembak Mati: Sudah Makan Korban 6 Orang

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Buaya besar berbobot sekitar satu ton dengan panjang sekitar 3,5 meter ditembak warga hingga mati.

Buaya itu dianggap meresahkan warga karena diduga sudah memangsa enam orang.

Buaya ditembak saat sedang bertengger di atas kayu lapuk di tepi sungai.

Penembakan dilakukan saat seekor buaya sinyulong ditemukan warga Desa Pulau Temiang, Tebo Ulu, Tebo, Sabtu (9/8/2019) sore.

Satu di antara warga yang berhasil Tribunjambi.com konfirmasi, Muhmmad Mukhtar mengatakan, buaya itu ditemukan sekitar pukul 16.45 WIB di Sungai Batanghari, Desa Pulau Temiang.

"Tadi sekitar pukul 16.45 WIB buaya itu bertengger di kayu lapuk di pinggir sungai. Kebetulan air surut," terangnya.

"Sama-sama warga mengintai, lalu menembak. Pertama (yang ditembak) tengkorak kepalanya dengan senapan gobok," katanya.

Dia mengatakan, buaya sinyulong itu sudah terlihat oleh warga beberapa hari terakhir.

Nenek Samiasa Menangis Peluk Buaya yang Dibantai Warga, Terungkap Fakta Mengejutkan

Video Detik-detik Perut Buaya Besar Dibelek, Warga Kaget saat Kenali Sosok di Dalamnya

Dan tindakan yang dilakukan warga, kata dia, lantaran buaya itu telah meresahkan warga, khususnya Pulau Temiang.

Lebih lanjut, informasi yang dia peroleh, buaya itu diduga telah memakan korban.

"Sudah makan korban, empat orang dewasa, dua anak-anak. Saya kebetulan yang memandikan jenazahnya," jelasnya.

Dia menjelaskan, di daerah tersebut terdapat banyak buaya.

Selain buaya sinyulong yang diperkirakan berbobot sekitar 1 ton itu, masih ada sedikitnya tiga buaya berukuran besar lainnya.

Buaya itu, kata dia, ditangkap di Sungai Batanghari, Pulau Sangka, Dusun Pulau Puro.

Sebelumnya, terangnya, sudah banyak upaya yang dilakukan warga untuk menangani masalah buaya tersebut. Mulai dari membaca yasin bersama, hingga mendatangkan tim SAR.

"Dulu sudah ada tim SAR, polisi, dan warga coba setrum dan datangkan pawang buaya. Tapi buayanya malah tambah banyak," tukasnya.

Dia berharap, ada jalan keluar untuk mengatasi masalah buaya tersebut.

Terlebih pada musim kemarau dan air surut, hampir semua warga di pinggir Sungai Batanghari melakukan aktivitas MCK di sungai.

Terpisah, Kepala Resort Tebo BKSDA Jambi, Hefa Edison membenarkan adanya informasi itu.

Berdasarkan perkiraannya, buaya sinyulong itu memiliki panjang sekitar 3,5 meter.

Namun dia menyanggah keterangan warga terkait adanya penyerangan yang dilakukan buaya terhadap manusia.

"Jenis buaya sinyulong sangat jarang menyerang manusia," jelasnya.

Saat ini pihaknya masih berkoordinasi terkait penanganan masalah buaya tersebut.

Pihaknya sangat menyayangkan tindakan warga yang melakukan penembakan terhadap satwa dilindungi itu.

"Kalau memang meresahkan, mestinya bisa melapor pada pihak BKSDA untuk penanganan konflik satwa liar," ungkapnya.

Untuk ke depan, kata dia, masyarakat dapat menghubungi call center BKSDA melalui sambungan selular atau SMS ke nomor 081373372732, atau whatsapp 082377792384.
(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved