Ibu Korban Mutilasi Kecewa Ada yang Disembunyikan Keluarga Prada DP Saat Pembunuhan
Ada fakta mengagetkan di sidang lanjutan kasus mutilasi Vera Oktaria yang diduga dilakukan kekasihnya Prada DP di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring
Penulis: Romi Rinando | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Tidak ada yang sampaikan itu ke saya," ujar Suhartini.
Untuk itu, Suhartini menuntut agar Prada DP harus mendapat hukuman setimpal dengan apa yang telah dilakukan terhadap Vera.
"Hukum mati, cuma itu yang cocok untuk dia (Prada DP). Keluarganya juga sudah tidak jujur sama saya," tegasnya.
Keluarga Tahu Prada DP Membunuh
Elsa Eliza, bibi Prada DP memberikan kesaksian dalam sidang yang digelar Selasa (6/8).
Selain mengungkapkan sosok Imam, Elsa juga bercerita tentang apa yang dilakukan Prada DP setelah mengaku membunuh Vera Oktaria.
Sidang ini diketuai Letkol Chk Khazim SH dengan hakim anggota Letkol Sus Much Arif Zaki Ibrahim SH dan Mayor Chk Syawaluddin SH, serta Panitera Peltu Sapriyanto. Selain itu, Mayor Chk Darwin Butar Butar SH dan Mayor Chk Andi Putu SH yang bertindak sebagai Oditur.
"Imam adalah teman Sahir suami saya. Kalau dibilang dekat juga tidak terlalu. Paling kalau main ke rumah sebentar, habis itu pulang," ujarnya.
"Imam juga pernah ke rumah saya. Kira-kira satu minggu setelah kejadian itu (Vera meninggal)," ujarnya.
Saat oditur, Mayor Chk Andi Putu SH menanyakan apakah Elsa mengetahui kondisi Imam saat ini, dia mengaku tahu.
"Saya tahu kabar Imam sudah meninggal," ujarnya.
Kemudian, Elsa kembali melanjutkan kesaksiannya. Dia menuturkan, mendapat informasi bahwa Prada Deri berada di sungai lilin pada 8 Mei 2019 lalu.
Kabar tersebut diterimanya melalui sambungan telepon dari Dodi Karnadi yang merupakan kakak ipar Elsa.
"Waktu tiba di Sungai Lilin, saya lihat ada Deri dan Imam di rumah Dodi," ujarnya.
Dilanjutkannya, saat itu Elsa dan suaminya tiba di rumah Dodi sekitar pukul 15.00 WIB.