Penipuan Jadi Pegawai RS
BREAKING NEWS - Sudah Tes Urine, Uang Rp 17 Juta Meilin, Korban Penipuan Jadi Pegawai RS Melayang
Setor Rp 17 juta, Meilin cuma bisa gigit jari. Salah satu korban penipuan berkedok penyalur pekerjaan, telah menyetorkan uang Rp 17 juta.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Setor Rp 17 juta, Meilin cuma bisa gigit jari.
Salah satu korban penipuan berkedok penyalur pekerjaan, Meilin mengaku telah menyetorkan uang Rp 17 juta agar bisa masuk di RS Urip Sumoharjo.
"Saya nyerahin cash Rp 17 juta, di depan dia (YE). Itu untuk saya dan kakak saya, dikasih cek juga," bebernya, Rabu 14 Agustus 2019.
Meilin pun mengaku tertarik membayar ke YE lantaran dijanjikan akan langsung kerja setelah Lebaran.
"Saya serahin uang bulan April, dijanjikan katanya kerja tiga bulan training langsung mendapat SK, lalu satu tahun menjadi pekerja tetap," sebutnya.
Lanjutnya, setelah membayar ia sempat melakukan tes urine, sehingga semakin yakin.
"Tapi belakangan tes urine hanya akal-akalan, pakai kantong plastik, dan katanya dibuang di sungai," terangnya.
Meilin pun menuturkan jika YE sudah bekerjasama dengan DS, seorang pekerja laboratorium di RS Urip Sumoharjo.
• BREAKING NEWS - Jumlah Korban Penipuan Jadi Pegawai RS yang Dilakukan YE Capai Lebih dari 141 Orang
"Infonya itu mereka saudaraan, jadi dia (DS) itu yang bakal masukin," paparnya.
Terkait penyatronan rumah diduga pelaku penyalur YE, Meilin mengatakan, bermula dari info di group Whatsapp jika YE kembali ke rumah.
"Kami rame-rame ke sana, yang ada suaminya dan anaknya, maka kami bawa ke Polresta," terangnya.
Kata Meilin, teman-teman korban sempat kaget, lantaran menemukan barang-barang klenik.
"Kalau dari barang (klenik) itu awalnya curiga lemari di dalam kamar, terus dibawa keluar dan kami congkel, gak tahunya ada sesajen kemudian ada keris serta foto kami dan di atas loteng juga ada kayak jelangkung," paparnya.
Meilin pun menyebutkan, setidaknya YE telah melarikan uang korbannya sebanyak Rp 1 Miliar.
"Sekitar Rp 1 miliar lah, kalau dihitung per orang Rp 10 juta, dan korbanya yang terdata 141 orang, itu dari mana-mana," tandasnya.
• BREAKING NEWS - Dapati Barang-barang Berbau Klenik di Rumah YE, Puluhan Korban Khawatir Disantet
Total 141
Korban penipuan lowongan pekerjaan mencapai total 141 orang.
Hal ini diungkapkan oleh YG (25) warga Lampung Selatan saat di Polresta Bandar Lampung.
"Kalau total data yang ada 141 orang, tapi perkiraan korbannya ada 180 orang," ucap YG, Rabu 14 Agustus 2019.
YG pun merasa yakin dengan pelaku YE setelah menyakinkan dirinya bahwa ia bekerja sebagai ahli gizi di RS Urip.
"Ngakunya ia kerja ahli gizi," ucapnya.
YG pun mengatakan saat ini ia bersama teman korban sebanyak 35 mengadukan ini ke Polresta Bandar Lampung.
"Ya gimana lagi tidak ada jalan keluar lagi, kami adukan saja, buat jaminan suami sama anaknya kami bawa," terangnya.
YG pun mengaku sudah menggelontorkan uang Rp 10 juta untuk dijanjikan di bagian administrasi rumah sakit.
"Saya udah serahin uang Rp. 10 juta, 2 Juli 2019 lalu tapi sampai sekarang enggak ada kejelasan," tandasnya.
• BREAKING NEWS - Bawa Suami dan Anak Pelaku, Puluhan Korban Penipuan Datangi Mapolresta
Takut Disantet
Dapati barang-barang klenik di rumah YE diduga pelaku penipuan pekerjaan, puluhan korban khawatir disantet.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu korban MY saat di Polresta Bandar Lampung, Rabu 14 Agustus 2019.
"Tadi itu ada sesajen gitu pas kami kerumahnya, ya macem macem ada bunga gitu," ungkap warga Labuhan Ratu ini.
Bahkan MY dan rekan lainnya merasa takut jika benda-benda tersebut digunakan untuk menguna-guna para korbannya.
"Takut kena santet soalnya ada sesajen dan foto-foto kami," sebutnya.
MY pun mencoba meyakinkan sesajen tersebut untuk mengguna-guna korbannya.
"Tapi tiap kali ngomong pastu luluh, percaya gitu," katanya.
MY pun mengaku telah menyerahkan uang Rp 8,5 juta pada bulan Februari 2019.
"Awalnya saya kenal dengan pak Zainal mantan Security Departemen Agama, terus dikenalkan sama Ibu Yuli, ibu Yuli itu lah yang menjadi semacam calo yang di RS Urip," katanya.
MY pun dijanjikan bekerja sebagai perawat, namun hingga sampai saat ini janji tersebut tak kunjung terealisasi.
"Sampai sekarang enggak ada kejelasan, dan saya sempat ke rumah mohon-mohon, tapi enggak jelas uang kami," tandasnya.
• BREAKING NEWS - Puluhan Warga Geruduk Rumah YE Diduga Pelaku Penipuan Diimingi Jadi Pegawai RS
Korban gruduk Polresta
Puluhan korban penipuan yang dijanjikan mendapat pekerjaan di rumah sakit saat ini mendatangi Polresta Bandar Lampug.
Pantauan Tribun Lampung, Rabu 14 Agustus 2019, puluhan korban mendatangi polresta Bandar Lampung sembari membawa suami dan anak pelaku penipuan.
Meskipun sudah melaporkan hal ini ke Polresta Bandar Lampung, puluhan korban ini tidak pergi dari Mapolresta Bandar Lampung lantaran takut anak dan suami Yuli pergi.
"Sini aja dulu, kita sudah nunggu lama orangnya, entar hilang lagi," sebut salah satu korban.
(tribunlampung.co,id/hanif mustafa)