Diduga Terpapar Radikalisme, Ternyata Nilai Ideologi Cukup Tinggi Enzo
Enzo Zenz Allie, taruna Akademi Militer yang sempat viral karena diduga terpapar ideologi radikal, berada dalam kondisi sehat.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Enzo Zenz Allie, taruna Akademi Militer yang sempat viral karena diduga terpapar ideologi radikal, berada dalam kondisi sehat.
Enzo dan taruna lain yang mengikuti penilaian tambahan tidak berada dalam tekanan karena tidak berhubungan dengan dunia luar.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabes TNI AD, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
"Enzo dan taruna Akademi Militer yang mengikuti penilaian tambahan kemarin, mereka berada dalam kondisi bagus dan sehat karena makan dan semuanya sudah lebih bagus. Semua dalam kondisi bagus, tidak berada dalam tekanan," ujar Andika.
Andika meyakini saat ini Enzo tidak mengetahui perbincangan hangat di masyarakat soal dirinya.
Selama menempuh pendidikan dan pelatihan di Akademi Militer, semua taruna tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan dunia luar.
Para taruna tidak boleh memegang alat komunikasi apa pun sejak awal mengikuti pendidikan.
Selama tiga bulan pertama para taruna mengikuti pelatihan dasar militer integratif.
• Nasionalisme Enzo Diragukan, Jenderal TNI Ini Pasang Badan untuk Sang Taruna Akmil
• Mantan Jenderal Sebut Panglima TNI Tak Cermat, Mahfud MD Duga Enzo Sejak Awal tak Penuhi Prasyarat
"Mereka sama sekali tidak diperkenankan berhubungan dengan dunia luar. Ponsel, alat komunikasi, tidak. Jadi saya yakin dia tidak mendengar," kata Andika.
TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie di Akademi Militer berdasarkan hasil tes tambahan terkait ideologi yang melibatkan pihak lain di luar TNI.
Penilaian ini diikuti oleh Enzo dan sejumlah taruna lainnya secara acak.
"Kami tidak akan mengklaim alat ukur yang kami miliki itu valid. Maka kami juga mengambil alternatif alat ukur yang selama ini dikembangkan dan digunakan cukup lama, akurasi, validasinya, bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama delapan tahun," kata Andika.
Penilaian tersebut dilakukan pada Sabtu (10/8/2019) dan Minggu (11/8/2019) lalu.
Hasilnya kemudian dianalisis pada Senin (12/8/2019).
Berdasarkan penilaian tersebut didapatkan kesimpulan indeks moderasi bernegara Enzo Zenz Allie mencapai 84 persen.
"Nilainya adalah 5,9 dari maksimum tujuh, jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," jelas Andika.
Andika enggan membuka secara rinci mengenai metodologi pengukuran yang digunakan.
Menurut Andika, metode pengukuran tersebut tidak boleh diketahui oleh siapa pun.
Namun demikian, Andika menjelaskan dalam pengukuran tersebut tim menilai kepribadian Enzo dan taruna lain.
Tim juga melakukan self report secara eksplisit dan implisit menggunakan association test.
Selain itu tim menggunakan metodologi wawancara mendalam.
Dalam proses perekrutan taruna, TNI menggunakan sejumlah alat ukur.
Dari akademik, kesehatan, jasmani, kondisi psikologi sampai mental ideologi.
Menurut Andika dari hasil pengukuran yang TNI lakukan, mereka tidak menemukan adanya keraguan kepada 364 taruna Akademi Militer yang mereka terima beberapa waktu lalu.
Informasi soal Enzo kemudian membuat TNI berusaha untuk objektif.
Andika menegaskan penilaian terhadap taruna calon perwira tidak berhenti di tahap awal.
Penilaian tersebut dilakukan selama masa pendidikan.
Andika tidak menutup kemungkinan para calon taruna perwira tersebut bisa gagal selama proses pendidikan di Akademi Militer.
Setelah mempertahankan Enzo, TNI tidak akan membedakan pendidikan, pengasuhan dan bimbingan kepada taruna berdarah Prancis tersebut.
• Enzo Diduga Simpatisan HTI, BIN Tegaskan Hal Ini pada TNI
Andika menjamin taruna seperti Enzo akan mendapatkan pendidikan, pengasuhan dan bimbingan mental yang sama.
Ridlwan Habib, pengamat intelijen dan militer, menilai TNI Angkatan Darat bisa menjadikan Enzo sebagai duta taruna toleran.
Enzo bisa menjadi contoh pemuda Islam mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan hormat kepada presiden sebagai panglima tertinggi TNI.
"Untuk menjawab kekhawatiran masyarakat di media sosial, TNI AD bisa menghadirkan ibu Enzo dan anaknya sebagai duta toleransi," ujar Ridlwan kepada Tribun Network, Selasa (13/8/2019).
Ridlwan juga mengusulkan Enzo menjadi agen taruna toleran.
Enzo nanti bisa berkeliling ke basis gerakan anak muda Islam yang sedang bersemangat terhadap gerakan hijrah.
Selain itu, Enzo juga bisa menjadi duta mempertahankan bendera Merah Putih adalah tugas pemuda Islam.
"Enzo bisa dihadirkan untuk menyadarkan anak-anak muda bahwa Indonesia adalah negara final dan tidak perlu lagi mewacanakan khilafah karena NKRI juga mengandung nilai Islam," kata Ridlwan. (tribun network/git/mal)