Anak Perwira Polisi Ditemukan Meninggal di Rel Kereta, Awalnya Duduk-duduk dengan 3 Temannya
Seorang anak perwira polisi ditemukan meninggal di rel kereta api. Korban ditemukan meninggal dengan luka cukup parah di tubuhnya.
Sementara, korban tidak dapat menyelamatkan diri.
Sehingga, ia terserempet kereta dan terpental sekitar 50 meter jatuh di jembatan perlintasan KA Griyan.
"Korban meninggal di lokasi dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi bersama perwakilan keluarga korban," kata Kanit Reskrim Polsek Laweyan, Iptu Salman Farizi kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (18/8/2019).
Polisi dibantu SAR dari UNS Solo untuk mengevakuasi korban dari jembatan.
Sementara, sepeda motor korban Kawasaki Ninja warna hijau AD 3333 XT masih diamankan di Polresta Surakarta.
Anak Tentara Tewas Dikeroyok
Sebelumnya, hanya gara-gara helm, Muh Rusdi (21) tega menganiaya hingga mengakibatkan juniornya, Aldama (19) meninggal dunia.
Akibatnya Aldama Putra, taruna di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Kota Makassar meninggal, Minggu (3/2/19).
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo mengungkapkan, hasil pemeriksaan pelaku menganiaya karena pelanggaran tidak pakai helm.
"Pelaku memanggil korban, diarahkan ke salah satu kamar senior. Disitulah terjadi penganiayaan," kata Kombes Wahyu di Mapolrestabes, Selasa (5/2/2019) sore.
Akibat perbuatan Rusdi menganiaya Aldama dengan cara memukul di bagian dada dan tubuh.
Aldama, putra sulung dari Pelda Daniel itu meninggal dunia.
Pihak penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar pun menetapkan Muh. Rusdi tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal.
Kata Wahyu, sejauh ini pihaknya telah memeriksa 22 saksi, yakni senior dan teman seangkatan almarhum di kampus ATKP Makassar.
"Jadi sampai sekarang ini kami sudah periksa 22 saksi, pemeriksaannya dari malam kejadian sampai pagi tadi, dan ditetapkan satu tersangka," jelas Wahyu.