Kapal Dibajak di Laut Aru, ABK Ceburkan Diri ke Laut
Kapal yang berukuran besar itu dilaporkan dibajak oleh tiga anak buah kapal (ABK) yang belum diketahui identitasnya.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah pembajakan di laut mengharukan.
Sebuah kapal dilaporkan dibajak di laut. Anak buah kapal sampai nekad melompat dari kapal terjun ke laut untuk menyelamatkan diri dari aksi pembajakan ini.
Adalah Kapal nelayan bernama KM Mina Sejati dilaporkan dibajak di perairan Kepulauan Aru, Maluku, saat sedang berlayar di wilayah perairan tersebut.
Kapal yang berukuran besar itu dilaporkan dibajak oleh tiga anak buah kapal (ABK) yang belum diketahui identitasnya.
Muslimin, kepala Kantor SAR Ambon, mengatakan bahwa kapal yang mengangkut 30 anak buah kapal plus satu nakhoda itu dibajak pada Sabtu (17/8/2019).
Kapal itu diketahui dinakhodai Ko Awi.
“Informasi yang kami dapat kapal itu dibajak atau dirampok oleh tiga ABK kapal itu sendiri,” kata Muslimin, Minggu (18/8/2019).
Dia menambahkan, dari informasi yang diperoleh, dari 30 ABK yang ada di dalam kapal tersebut, 9 orang di antaranya melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, sementara sisanya masih berada di dalam kapal tersebut.
“Saat kejadian itu, ada sembilan ABK yang langsung melompat ke laut dan belasan lainnya masih di dalam kapal,” katanya.
Terkait insiden itu, pihaknya tidak bisa melakukan upaya pertolongan karena kasus tersebut merupakan kasus kriminal.
Meski begitu, pihaknya akan tetap stand by jika ada permintaan dari pihak berwenang untuk proses evakuasi para korban.
“Karena ini merupakan kasus kriminal di mana penanganannya harus dari aparat yang bersenjata, maka kita tidak bisa lakukan proses evakuasi, nanti setelah diminta barulah kita lakukan,” ujarnya.
Terkait informasi tersebut, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah via telepon selulernya membenarkan adanya kejadian itu.
“Iya benar ada kejadian, ada kapal yang dibajak, tapi soal detailnya kami masih menunggu laporan,” katanya.
Berenang di Laut Jurnalis Hilang Ingatan
Berita lainnya, dari seorang jurnalis, presenter, dan produser asal Inggris, Dr Michael Mosley.
Melansir Daily Mail, Sabtu (17/8/2019), Dr Mosley menceritakan sebuah peristiwa yang membuat ia dan keluarganya kebingungan.
Ia mengisahkan pekan lalu ia dan istrinya, Clare, pergi ke rumah kakak laki-lakinya, John, di pesisir Cornwall.
Dr Mosley mengatakan cuacanya saat itu sangat buruk, tapi karena ia sangat menyukai berenang di laut, apalagi karena manfaat kesehatannya.
Jadi ia dan istrinya memutuskan untuk berenang di laut meskipun cuaca dingin dan hujan.
Meski sebelumnya mereka juga melakukan hal semacam itu dan merasa terbiasa, saat itu ternyata cuacanya terlalu dingin setelah beberapa menit berada di laut.
Dr Mosley mengingat setelah itu ia menantang istrinya untuk balapan kembali ke pantai, yang ia pikirkan saat itu adalah, ia bisa kembali ke pantai lebih cepat daripada istrinya.
Tapi kemudian semuanya menjadi kosong.
Hal berikutnya yang ia ingat adalah, ia sudah berada di departemen kecelakaan dan darurat (A&E) di sebuah rumah sakit di Truro dengan Clare duduk di sebelahnya dengan khawatir.
Clare lalu memberitahu bahwa Dr Mosley tampak linglung begitu keluar dari air.
"Dia (Clare) mengatakan padaku, begitu aku keluar dari air, aku terlihat kebingungan," kata Dr Mosley.
Dr Mosley mengatakan ia tidak terlalu tertekan dan tampak normal, tapi ia tak bisa berhenti bertanya-tanya dua pertanyaan yang sama: "Apakah ini 2017?" dan "Apakah saya pingsan?".
"Saya juga terus mengingatkan diri saya, dengan suara keras, bahwa saya memiliki empat anak, dan menyebutkan nama mereka, seolah-olah saya takut jika tidak melakukannya saya akan melupakan mereka," katanya.
Di departemen A&E sekitar dua jam setelah berenang, ingatannya perlahan mulai kembali dan sadar dengan sekitarnya.
Clare, yang seorang dokter umum, merasa khawatir jika suaminya mungkin akan mengalami mini-stroke atau transient ischemic attack (TIA).
TIA terjadi ketika aliran darah sementara terputus ke area otak, biasanya hasil dari gumpalan darah yang telah terbentuk di tempat lain di tubuh dan perjalanan ke leher, menyebabkan penyumbatan.
Gangguan tersebut mengakibatkan kurangnya oksigen ke otak dan ini dapat menyebabkan gejala mendadak yang mirip dengan stroke, seperti masalah dengan bicara dan penglihatan, dan mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan dan kaki.
TIA tidak bertahan selama stroke dan efeknya seringkali hanya berlangsung beberapa menit atau beberapa jam dan sepenuhnya teratasi dalam 24 jam.
Tapi ini peringatan karena jika mengalami TIA berarti ada risiko lebih tinggi untuk terserang stroke di masa mendatang.
"Untungnya, saya segera ditemui oleh seorang dokter muda yang jelas tahu apa yang dia lakukan," kata Dr Mosley.
"Dia melakukan pemeriksaan neurologis lengkap, yang terdiri dari pengujian hal-hal seperti koordinasi dan kekuatan cengkeraman.
"Saya tidak memiliki tanda-tanda kelemahan fisik atau wajah yang jelas, dan berbicara saya tidak cadel - keduanya merupakan tanda TIA dan stroke."
Pada pemeriksaan Dr Mosley sudah bisa dikatakan pulih, hal yang satu-satunya membuat bingung adalah kenapa ia tidak memiliki ingatan bagaimana ia bisa mencapai rumah sakit atau apa yang terjadi padanya.
Akhirnya dokter itu memanggil koleganya yang lebih senior dan melakukan pemeriksaan lanjut.
Kabar baiknya adalah ia tidak mengalami stroke atau serangan epilepsi.
• Minum Air Kencing dan Makan Ikan Hidup, Lima Hari Terapung di Laut Lepas Setelah KM Pieces Tenggelam
• Gus Mus: Kalau Bu Susi Diganti, Laut Rusak Lagi, Kalau Tak Jadi Menteri, Saya Kasih Gawean
Tapi disebutkan ia mengalami transient global amnesia dan itu karena ia berenang di air dingin.
Dokter itu menjelaskan itu seperti serangan migrain dan meskipun kondisi tersebut memengaruhi ingatan, itu akan kembali normal dalam 24 jam. (intisari online)
Artikel ini sudah tayang di Intisari online dengan judul abk-ceburkan-diri-ke-laut-untuk-selamatkan-diri-setelah-sebuah-kapal-dibajak-di-perairan-aru dan berenang-di-laut-seorang-jurnalis-tiba-tiba-tampak-kebingungan-dan-hilang-ingatan-begitu-keluar-dari-air-ternyata-ini-yang-terjadi