Panjat Tebing Sensasinya Bikin Aini Ketagihan
Bagi pecinta alam tentu bukan hal asing terkait panjat tebing (rock climbing) dan panjat dinding (wall climbing).
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Sulis Setia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bagi pecinta alam tentu bukan hal asing terkait panjat tebing (rock climbing) dan panjat dinding (wall climbing).
Mencapai puncak tertinggi dari sebuah tebing atau dinding, menghadirkan sensasi tersendiri dan yang tak kalah penting adalah soal kepuasan.
Nur'aini salah satunya, cewek manis ini memang menyukai hal yang memacu nyali juga menantang.
Adapun yang tidak biasa dilakukan cewek pada umumnya, seperti halnya RC maupun wall climbing.
Biasanya dia lakukan hobinya di PKOR Way Halim maupun Unila.
Bahkan ke bukit di Jalan Onta, Kedaton, Bandar Lampung.
"Dari 2006 pas awal masuk kuliah aku ikut Pecinta Alam Cakrawala FISIP Unila, dari situ awal nyobain wall climbing maupun RC, selain mendaki gunung," beber Aini kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (3/9/2019).
Menurutnya mendaki bukit langsung memiliki tantangan yang berbeda karena kondisinya lebih terjal dan berada di alam bebas.
• Tujuh Siswa Lampung Ikut Kejurnas Panjat Tebing di Riau, 1 Peserta Baru Umur 12 Tahun
Namun begitu mendaki dinding juga tak kalah serunya, semuanya memiliki nilai kepuasan apabila mencapai titik akhir.
Memanjat tebing ataupun dinding menurut perempuan berhijab ini, selain jadi ajang bertemu dan mengenal banyak teman juga untuk refreshing dari rutinitas pekerjaan.
Sehingga menjadi penyalur pelepas penat dari rutinitas sehari-hari dan juga tempat seru-seruan.
Diakuinya, meskipun kini sudah bekerja, hobi RC dan wall climbing masih ditekuninya sampai saat ini meskipun tidak bisa serutin dulu.
Namun dalam sebulan pasti ada waktu untuk menyalurkan hobinya itu, meskipun hanya satu atau dua kali.
"Sensasinya pas awal nyobain itu deg-degan pastinya. Tapi pas sudah sampai atas puas banget, terlebih nggak semua cewek bisa. Nggak kebayar rasanya," ungkap lulusan FISIP Ilmu Komunikasi Unila ini.
Bagi yang ingin menekuni olahraga satu ini hal terpenting ketika awal mencoba adalah keberanian.
"Kalau mau bisa ya harus berani nyoba, nggak takut ketinggian wajib. Karena semakin atas semakin gemetar kena angin," kata Aini.
Terpenting sebelum melakukan panjat tebing ataupun dinding adalah pemanasan yang cukup agar tidak terjadi cidera.
"Selain itu menggunakan pengamanan standar seperti carabiner, hardness, tali kernmantel, descender, hingga sepatu khusus panjat tebing," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)