MotoGP 2019
Jelang MotoGP San Marino 2019 - Valentino Rossi Tak Pusingkan Isu Pensiun
Jelang MotoGP San Marino 2019, Masih Akan Balap Hingga 2022, Rossi Tak Pusingkan Isu Pensiun
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gelaran balap MotoGP 2019 akan kembali berlanjut, pada 13-15 September 2019.
Kali ini, Sirkuit Misano World Marco Simoncelli yang akan menyelenggarakan ajang balap motor grand prix seri ke-13 tersebut.
Sahabat dekat sekaligus teman masa kecil Valentino Rossi, Uccio Salucci, berbicara soal masa depan pebalap berjulukan The Doctor tersebut.
Sementara itu, rekan satu tim Maverick Vinales itu sendiri mempunyai kontrak bersama skuat Iwata hingga akhir musim 2020 mendatang.
Penampilan Valentino Rossi sendiri pada musim ini juga masih mengalami pasang surut bersama tunggangannya yakni motor Yamaha YZR-M1.
• Jelang MotoGP San Marino 2019, Rossi Puas dengan Settingan Baru Yamaha: Saya Cukup Cepat
Sempat tampil kompetitif dengan meraih finis di urutan kedua dalam dua balapan beruntun yakni di Argentina dan Amerikas Seikat, penampilan Rossi perlahan-lahan menurun.
Bahkan, sosok ikonik dengan nomor 46 itu sempat menorehkan hasil gagal finis dalam tiga balapan beruntun yakni di Catalunya, Italia, dan Belanda.
Tak pelak atas torehan minornya itu, banyak pihak yang menyarankan Valentino Rossi untuk mengakhiri karier balapnya di tengah gempuran para pebalap muda di kelas utama.
Namun, sahabat Valentino Rossi yakni Uccio Salucci sangat jika teman baiknnya itu akan masih membalap dan berkompetisi di kelas utama hingga musim 2022 mendatang.
Uccio Salucci yang kini juga mengelola akademi balap VR46 milik Valentino Rossi menilai jika kemungkian itu bisa terjadi apabila teman baiknya tersebut mampu tampil impresif pada musim depan.
"Menurut saya semuanya akan bergantung pada penampilan Valentino Rossi pada musim depan," kata Uccio Salucci, dilansir BolaSport.com dari PaddockGP.
Jika Valentino Rossi mampu tampil kompetitif pada musim depan, Yamaha diyakini bakal memperpanjang kontraknya bukan hanya satu musim bahkan hingga dua musim atau hingga 2022.
"Dia (Rossi) harus mampu tampil kompetitif dan mengakhiri musim 2020 mendatang dengan hasil bagus," sambung Salucci.
"Dengan begitu kenapa tidak kami akan melihatnya di lintasan balap lagi pada 2021 bahkan 2022, apa pun masih bisa terjadi," ucap Uccio Salucci mengakhiri.
Valentino Rossi perlahan-lahan mampu meningkatkan performanya pada tiga balapan awal paruh kedua MotoGP 2019.
Dari tiga balapan tersebut mencatatkan hasil finis di urutan keenam saat di Brno (Republik Ceska) dan dua kali menyelesaikan balapan di urutan keempat saat mengaspal di Red Bull Ring (Austria) dan Silverstone (Inggris).
Pada sesi tes resmi MotoGP 2019 yang digelar di Sirkuit Misano, San Marino pekan lalu, Valentino Rossi mengakhiri sesi tes itu dengan berada di urutan keempat.
Dia mampu menorehkan waktu putaran tercepatnya yakni 1 menit 32,389 detik atau lebih lambat 0,7 detik dari Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) yang keluar sebagai pebalap tercepat.
Sempat tampil mumpuni dengan finis di urutan kedua dalam dua balapan beruntun pada awal musim, rider berjulukan The Doctor perlahan-lahan tampil kedodoran.
Dia bahkan sempat mencatatkan hasil tiga kali gagal finis dalam tiga seri beruntun: GP Catalunya, GP Italia, dan GP Belanda.
Torehan minor itu membuatnya mengulang kejadian serupa yang dia raih pada delapan musim silam tatkala masih membalap untuk tim Ducati.
Tidak heran jika banyak pihak yang menilai Valentino Rossi tidak lagi kompetitif untuk bersaing dengan para pebalap yang lebih muda di kelas utama.
Tidak sedikit pula yang meminta agar peraih gelar tujuh kali di kelas utama tersebut untuk mengakhiri karier balapnya. Apalagi, Rossi sudah berusia 40 tahun.
Menanggapi hal tersebut, Valentino Rossi tak ingin ambil pusing dengan beberapa pihak yang menyuarakan agar dirinya pensiun dari ajang balap motor paling bergengsi tersebut.
Pebalap berpaspor Italia itu menilai jika hal tersebut adalah sesuatu yang wajar dalam tahapan kariernya di mana kini dia sebagai pebalap yang paling senior di kelas utama.
"Ketika saya mencatatkan hasil buruk dalam tiga balapan beruntun, wajar orang-orang meminta saya untuk pensiun," kata Rossi, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
Karena itu, Rossi sangat bersyukur setiap kali dia dapat tampil kuat dalam sebuah balapan.
Termasuk dalam balapan teranyar, MotoGP Inggris, yang berlangsung di Sirkuit Silverstone, 23-25 Agustus silam.
Meski gagal meraih podium, Rossi puas dengan hasil apiknya saat mencatat waktu terbaik kedua pada babak kualifikasi MotoGP Inggris.
"Saya senang dengan hasil kualifikasi di Silverstone, karena saya tahu saya masih mampu bersaing ketika saya membalap dengan baik," kata Valentino Rossi mengakhiri.
• Jelang MotoGP San Marino 2019, Suzuki Puas Hasil Tes Resmi: Kami Sedang Lapar
Pada tes resmi MotoGP 2019 di Sirkuit Misano, San Marino, 29-30 Agustus 2019, Valentino Rossi mencatat waktu lap tercepat keempat.
Rekan satu tim Maverick Vinales mampu mencatatkan kombinasi waktu putaran tercepatnya, yakni 1 menit 32,389 detik.