Gara-gara Delay, Pesawat Diterbangkan Penumpang, Riuh Tepuk Tangan Langsung Bergema

Seorang penumpang akhirnya terbangkan sendiri pesawat lantaran penerbangan yang ia tumpangi mengalami keterlambatan atau delay.

easyJet via kompas.com
Ilustrasi - pesawat easyJet. Gara-gara Delay, Pesawat Diterbangkan Penumpang, Riuh Tepuk Tangan Langsung Bergema. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang penumpang akhirnya terbangkan sendiri pesawat lantaran penerbangan yang ia tumpangi mengalami keterlambatan atau delay.

Ternyata, delay terjadi karena pilot yang akan menerbangkan pesawat tidak ada.

Alhasil, seorang penumpang menawarkan diri untuk menerbangkan pesawat itu.

Peristiwa tersebut terjadi di Maskapai EasyJet.

Prajuritnya Dieksekusi Mati, Raja Murka hingga Balas Dendam Naik Pesawat Tempur F-16

Duel dengan Teman Pria Sekelas, Siswi SMA Kondisinya Mengenaskan Setelah Ditendang di Dada

Seorang penumpang bernama Michael Bradley hendak berlibur ke Alicante, Spanyol.

Michael Bradley tengah menunggu bersama istri dan anaknya di Bandara Internasional Manchester, Inggris, pada Minggu pekan lalu waktu setempat (1/9/2019).

Saat itu, dia mendengar penerbangan EasyJet yang ditumpanginya mengalami keterlambatan.

Dia mengetahui bahwa penundaan itu karena tak ada pilot di dalamnya.

Jadi seperti dikutip London Evening Standard via Newsweek, Kamis (5/9/2019), Bradley yang juga merupakan pilot EasyJet menelepon kantornya.

Ia menawarkan diri untuk bekerja.

Rekaman yang diunggah oleh salah satu akun Facebook Michelle Hannah Potts memperlihatkan ketika Bradley berdiri.

Ia kemudian menjelaskannya kepada penumpang.

Bradley mengatakan, dia segera menelepon kantornya.

Ia menuturkan bahwa ia tengah berada di gerbang keberangkatan setelah mengetahui pesawatnya tak juga berangkat.

"Jadi, saya membawa lisensi saya, saya membawa identitas saya dan saya ingin berlibur."

"Jadi jika kalian butuh bantuan saya siap," ujar Bradley menirukan percakapan di telepon.

Bradley melanjutkan, manajemen menjawab mereka akan segera menghubunginya kembali.

Tidak sampai satu menit, mereka pun menghubungi Bradley dan meminta bantuannya.

"Saya berkata 'jadi, jika kalian tidak masalah dengan penampilan pilot seperti ini, kita akan menuju Alicante'," kata Michael Bradley yang disambut tepuk tangan penumpang.

Potts memuji aksi Bradley dengan mengatakan, jika tidak ada Bradley yang menawarkan diri menerbangkan pesawat, mereka bisa saja terkatung-katung lebih lama.

Juru bicara EasyJet menyatakan bahwa penerbangan itu mengalami penundaan karena masalah pada lalu lintas yang ada di Perancis, dan mengapresiasi Bradley.

Manajemen menjelaskan, Bradley diizinkan terbang karena mempunyai lisensi resmi dan pegawai mereka.

Selain itu, dia juga sudah beristirahat cukup karena libur empat hari.

"Kami sangat bersyukur karena salah satu pilot kami kebetulan sedang berlibur bersama keluarganya dari Manchester ke Alicante dan menawarkan diri bekerja," ujar juru bicara itu.

Raja Kemudikan Pesawat

Raja Abdullah II pernah menghabiskan 35 tahun hidupnya di militer.

Raja Abdullah mahir dalam berperang, ia merupakan lulusan akademi militer Inggris, sekaligus pendiri unit unit Komando Operasi Khusus Yordania dari pasukan elit anti terorisme.

Ia juga ahli mengemudikan helikopter serang terlatih, komandan tank perang lapis baja.  

Dia pernah melakukan ratusan aksi sebagai penerjun payung garis depan dan mengumpulkan persenjataan militer kuno.

Pada 2015, diketahui bahwa tindakan brutal ISIS mengeksekusi pilot tempur Muath al-Kaseasbeh membuat semua rakyat Yordania murka, temasuk Raja Abdullah II.

Atas tindakan itu, Raja Abdullah pun mengecam habis-habisan ISIS dan mengancam akan menyerangnya.

Tak hanya itu, banyak laporan yang kemudian yang menyebut-nyebut bahwa berbekal pengalaman militer yang dimilikinya Raja Abdullah akan menerbangkan jet F-16 sendiri untuk gempur ISIS.

Foto-foto sang raja mengenakan pakaian militer dan menerbangkan sendiri pesawat pengebom pun sempat muncul di internet.

Namun kemudian diketahui bahwa kisah Raja Abdullah memimpin sendiri terhadap Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) itu tidaklah benar.

Juru bicara Pemerintah Yordania membantah rumor tersebut.

Dia adalah pilot helikopter serang terlatih

Tetapi raja telah menepati janjinya untuk melancarkan balas dendam yang keras pada kelompok ekstremis setelah membakar pilot Jordania Muath al-Kasaesbeh hidup-hidup sebagai cara eksekusi.

Berikut lebih banyak mengenai Raja Abdullah II:

1. Menjalani pendidikan di Inggris dan Amerika Serikat

Raja Abdullah adalah putra tertua Raja Hussein Bin Talal (1935-1999) dan Putri Muna Al Hussein.

Sang putri, istri kedua Raja Hussein, adalah seorang wanita Inggris.

Raja Abdullah pergi ke sekolah asrama bergengsi di Inggris dan Amerika Serikat.

Kemudian, ia mengikuti kursus di Oxford's Pembroke College dan Georgetown University di Washington, DC.

2. Latar belakang militer

Sebelum menjadi Raja pada tahun 1999, pangeran saat itu adalah komandan Pasukan Khusus Yordania straitstimes.com

Sebelum menjadi Raja pada tahun 1999, pangeran saat itu adalah komandan Pasukan Khusus Yordania

Meskipun dia tidak secara pribadi memimpin serangan udara, foto dirinya mengenakan perlengkapan militer adalah nyata.

Itu diposting di halaman Facebook keluarga kerajaan pada 4 Februari.

Sebelum menjadi Raja pada tahun 1999, pangeran saat itu adalah komandan Pasukan Khusus Yordania, dan seorang jenderal besar.

Dia juga seorang pilot helikopter serang yang berkualitas.

Lulusan Akademi Militer Kerajaan di Sandhurst, ia bertugas di Angkatan Darat Inggris di Resimen Kerajaan Hussars ke-13/18.

Dia bergabung dengan angkatan bersenjata Yordania pada tahun 1985.

3. Ratu Rania

Raja menikahi istrinya, Ratu Rania Al-Yassin, pada tahun 1993.

Mereka bertemu enam bulan sebelumnya di sebuah pesta makan malam, dan itu adalah cinta pada pandangan pertama.

Majalah Forbes edisi 2009 memasukkan Ratu Rania sebagai satu wanita paling kuat di dunia.

Sedangkan People memasukkannya sebagai salah satu yang paling cantik.

Mereka kemudian memiliki empat anak.

4. Niat reformis

Raja Abdullah tidak berharap untuk menggantikan ayahnya, Raja Hussein.

Pamannya, Hassan, ditunjuk sebagai pewaris hingga 1999, tak lama sebelum Raja Hussein meninggal.

Dia telah berusaha untuk memodernisasi dan mereformasi negaranya sejak dia menjadi raja, tetapi telah menemui perlawanan.

Mata Balita Cantik 2 Tahun Ini Punya 4 Warna, Setiap Hari Berubah Termasuk Rambutnya

Tunggui Istri Cuci Baju di Sungai, Pengantin Baru Tewas Dibunuh. Warga Kaget Lihat Pelaku

6. Penggemar film

Pada tahun 1996, ketika ia masih menjadi putra mahkota, Raja Abdullah memainkan peran yang tidak terakreditasi sebagai panji sains dalam seri fiksi ilmiah Star Trek.

Dan ketika Transformers 2: Revenge of the Fallen sedang syuting di Yordania, ia mengizinkan angkatan udara untuk membantu produsen mengangkut peralatan ke lokasi syuting.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tidak Ada Pilot, Seorang Penumpang Terbangkan Pesawat EasyJet

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved