BJ Habibie Meninggal Dunia

Kisah Cinta Habibie dan Ainun, Suatu Malam Saat Ainun Terdiam dan Hati Habibie Berdebar

Perjalanan kisah cinta Habibie dan Ainun telah menjadi romansa sepanjang masa. Presiden ketiga RI, BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu, 11 September

KOMPAS.com/SABRINA ASRIL
Foto Habibie dan Ainun dalam salah satu ruangan di kediaman Presiden ketiga RI BJ Habibie di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Kisah Cinta Habibie dan Ainun, Suatu Malam Saat Ainun Terdiam dan Hati Habibie Berdebar. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Perjalanan kisah cinta Habibie dan Ainun telah menjadi romansa sepanjang masa.

Presiden ketiga RI, BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2019 malam.

Thareq Kemal Habibie, mengonfirmasi kabar sang ayah, BJ Habibie meninggal dunia. 

Dalam hidupnya, hanya ada satu wanita yang bersemayam di hati BJ Habibie.

Biodata BJ Habibie, Sosok yang Lekat dengan Pesawat Terbang dan Tak Berniat Jadi Presiden

BJ Habibie Meninggal Dunia, Kisah Cintanya dengan Ainun Si Gula Jawa Jadi Romansa Sepanjang Masa

Ia pun menuangkan kisah cintanya dalam buku berjudul Habibie dan Ainun (2010).

Dari buku, kisah cinta Habibie dan Ainun pun dibuat film.

Sebuah momen pun terungkap dalam buku Habibie dan Ainun.

Malam itu, Hasri Ainun begitu memukau di mata Bacharuddin Jusuf Habibie.

Malam itu, tanggal 9 Maret 1962, tepat pada Hari Raya Idul Fitri.

Habibie awalnya ingin mengajak Ainun untuk menonton film di bioskop.

Namun, cuaca Bandung, kala itu, demikian cerah.

Habibie pun mengajak Ainun berjalan kaki, ke mana saja.

"Saya ajak Ainun berjalan kaki dari rumah di Jalan Rangga Malela ke Kampus Fakultas Teknik Universitas Indonesia, sekarang ITB, melewati bekas sekolah kami di Jalan Dago dan kembali ke Rangga Malela," tutur Habibie dalam buku Habibie dan Ainun (2010).

Kurang lebih satu jam berjalan kaki, Habibie bertanya, "Ainun, maafkan sebelumnya, jikalau saya mengajukan pertanyaan yang mungkin dapat menyinggung perasaanmu. Saya tidak bermaksud mengganggu rencana masa depanmu. Apakah Ainun sudah memiliki kawan dekat?"

Ainun terdiam.

Habibie mengulangi pertanyaannya.

Kali ini, ia menambah kalimatnya dengan penekanan pentingnya ketulusan mengemukakan isi hati kami, apa adanya.

Ainun masih terdiam.

Dia kemudian menghentikan langkah dan menatap mata Habibie dalam-dalam.

Ainun menjawab, "Saya tidak memiliki kawan atau teman dekat dan khusus."

Habibie berdebar kencang mendengar kalimat Ainun.

Mata mereka beradu.

Saling menggetarkan hati sama lain, khususnya Habibie yang tujuh tahun memendam rindu bertemu Ainun karena harus bersekolah di Jerman.

Tanpa disadari, waktu pun berlalu.

Masih di malam itu, langkah Habibie dan Ainun membawa kembali ke rumah Jalan Rangga Malela.

Masih banyak tamu dan beberapa pemuda duduk di depan rumah.

Mereka memperhatikan kedatangan Habibie dan Ainun.

"Sejak itu, saya secara batin tidak pernah berpisah dengan Ainun dan demikian pula Ainun dengan saya..."

Hasri Ainun Besari, nama lahir Ainun Habibie, tutup usia pada 22 Mei 2010 di Muenchen, Jerman.

Saat itu, Ibu Ainun berusia 72 tahun.

BJ Habibie begitu kehilangan Ainun yang dinilai telah setia mendampingi di saat susah ataupun suka.

Rasa kehilangan itu yang membuat Habibie menulis kenangan akan Ainun dalam buku Habibie dan Ainun.

Kisah romansa sepanjang masa

Kisah lama Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie dengan sang istri, Ainun, masih memikat untuk didengar dan mengundang tawa pendengarnya.

Kisah ini kembali diceritakan BJ Habibie saat menjadi tamu istimewa dalam acara "Rosi Spesial Kemerdekaan: Habibie, Kemerdekaan dan Cinta" di Kompas TV, Kamis (17/8/2017) malam.

Pada awalnya, Habibie mengaku sama sekali tak tertarik dengan Ainun.

Meski kala itu, banyak laki-laki naksir pada Ainun.

"Kalau pun saya naksir (saat itu), belum tentu dia mau," ujar Habibie kepada pembawa acara, Rosiana Silalahi.

Jawaban Habibie pun mengundang tawa hadirin dalam acara tersebut.

Ainun merupakan putri dari teman orangtua BJ Habibie.

Habibie pun dekat dengan ayah Ainun sejak berusia 12 tahun.

Kala itu, ia mengaku datang kepada ayah Ainun karena memiliki banyak pertanyaan.

"Bapaknya Ainun pintar banget," tuturnya.

Habibie termasuk yang datang dari keluarga tak berada.

Para laki-laki yang mendekati Ainun hampir semuanya memiliki mobil atau merupakan anak menteri dan pejabat negara.

Sedangkan, ayah Habibie saat ia kuliah sudah meninggal dunia.

Sehingga, ibunya harus banting tulang menjalankan usaha katering untuk membiayai Habibie sekolah.

Kedekatan Habibie dengan ayah Ainun bahkan kerap dimanfaatkan kawan-kawan Habibie.

Mereka yang naksir pada Ainun dan kakak Ainun ingin datang, namun takut pada ayah Ainun yang agak galak.

Mereka kemudian mengajak Habibie dan menghampiri Ainun serta kakaknya saat sang ayah tengah asyik ngobrol dengan Habibie.

Habibie dan Ainun rupanya memiliki satu kesamaan.

Saat duduk di bangku SMA, keduanya dicap oleh guru ilmu pasti sebagai siswa paling muda di kelas namun sama-sama cerdas.

Adapun, Ainun satu angkatan lebih muda dari Habibie.

Dicap sama-sama pandai, guru tersebut pun kerap mengatakan jika Habibie dan Ainun menikah pasti memiliki anak-anak yang juga cerdas.

Sering dijodoh-jodohkan, Habibie merasa malu.

Sebab, ia tak tertarik dengan Ainun.

Si Gula Jawa Jadi Si Gula Pasir

Meski kerap disapa dengan sebutan Si Gula Jawa, ternyata Ainun tak pernah marah. 

Tak sampai satu tahun, Habibie mengenyam pendidikan di Institut Teknokogi Bandung (ITB).

Ia melanjutkan pendidikan ke Jerman.

Sewindu tak bertemu Ainun, ia pulang ke Tanah Air.

Ibunda Habibie kemudian mengajaknya ke rumah Ainun.

Habibie sempat malu karena sempat menyindir Ainun dengan sebutan "gendut, hitam, dan jelek".

Padahal, keluarga Ainun sangat baik padanya.

Rupanya, sang ibu khawatir Habibie memadu kasih dengan perempuan Eropa.

"Ibu saya punya program sendiri. Yaitu si Rudy (panggilan Habibie) daripada ketemu orang-orang bule dan dia gitu (pergaulannya)," kata dia.

Pada saat itulah, Habibie kembali bertemu dengan Ainun.

Ia sempat kaget melihat Ainun yang lebih cantik daripada Ainun yang dikenalnya sebelumnya.

"Ainun, cantiknya. Kok gula Jawa jadi gula pasir," ucap Habibie.

Sejak saat itu romansa mereka terjalin begitu mesra.

Riwayat Penyakit Sebelum BJ Habibie Meninggal Dunia

Presiden Ketiga RI, BJ Habibie Meninggal Dunia, Berikut Profil BJ Habibie

Habibie sangat setia pada sang pujaan hati hingga di saat-saat terakhirnya.

Kini, Habibie telah menyusul Si Gula Jawa ke alam baka.

Selamat istirahat eyang, sampai bertemu di keabadian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BJ Habibie Temui Ainun, Sang Kekasih Hati, di Keabadian... dan Mengenang Cinta Habibie dan Ainun pada Suatu Malam Itu...

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved