Ledakan Mako Brimob Jateng
Terdeteksi Ada 40 Jenis Bahan Peledak di Mako Brimob Jateng, Kapolda: Belum Semuanya
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, terdeteksi ada 40 jenis bahan peledak terdiri dari granat, ranjau darat, dan sisanya mortir.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Terbakarnya gudang penyimpanan bahan peledak (bom) di Mako Brimob Srondol Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), sampai saat ini masih dalam penanganan tim gegana.
Terbaru, menurut Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, dalam gudang penyimpanan di Mako Brimob Jateng tersebut, terdeteksi ada 40 jenis bahan peledak terdiri dari granat, ranjau darat, dan sisanya mortir.
Tim gegana berupaya mengamankan gudang tersebut dengan cara mencari dan menemukan sisa bahan peledak yang tersisa.
Hal tersebut dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian sebelum semuanya dinyatakan aman dan dilanjutkan olah TKP dari tim penyelidik, laboratorium forensik, dan juga Inafis Polda Jawa Tengah.
• VIDEO Warga Berlari Selamatkan Diri Saat Ledakan di Mako Brimob Polda Jateng
• Ledakan di Mako Brimob Polda Jateng, 1 Anggota Brimob Terluka
Disampaikan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, terdeteksi ada 40 jenis bahan peledak terdiri dari granat, ranjau darat, dan sisanya mortir.

Separo lebih dari jumlah tersebut sudah berhasil diamankan dengan menyisakan beberapa bahan peledak yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
"Separo lebih mayoritas granat sudah diamankan, namun belum semuanya," kata Rycko Amelza Dahniel seperti dikutip dari TribunJateng.com, Sabtu 14 September 2019.
"Tentunya ini butuh proses," lanjut Rycko Amelza Dahniel.
"Kenapa masih belum bisa olah TKP? Karena bisa jadi masih dimungkinkan terjadi ledakan lagi, soalnya bahan peledak," imbuh Kapolda.
Meski begitu, terus Rycko Amelza Dahniel, pihaknya telah mengizinkan para warga untuk kembali ke rumah masing-masing.
Rycko Amelza Dahniel pun menjamin keamanan warga setempat, jika saja terjadi ledakan lagi, serpihan yang dihasilkan tidak sampai ke warga.
Ditambahkan Rycko Amelza Dahniel, hasil dari pendataan yang dilakukan anggotanya hingga petang hari sejumlah 44 rumah warga mengalami kerusakan baik pada kaca, plafon, maupun genteng.
Hal tersebut sesegera mungkin dilakukan proses pembersihan dan perbaikan sebagai bentuk tanggung jawab kepolisian.
"Kami lihat perkembangannya," harap Rycko Amelza Dahniel.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menjelaskan kronologi terbakarnya gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom-bom militer di Mako Brimob Jalan Rasamala Barat I No171, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Menurutnya, bangunan seluas 6x6 meter persegi itu sebagai tempat penyimpanan beberapa bahan peledak hasil temuan masyarakat.
• Polri Ungkap Penyebab Terjadinya Ledakan di Mako Brimob Jateng
Adapun kronologinya, ledakan bermula sekitar pukul 07.00 WIB pagi terdengar sebuah ledakan kecil.
Tak lama kemudian, disusul sebuah ledakan besar dan beberapa ledakan kecil lainnya.
Warga pun saat itu panik sesegera diimbau untuk mengamankan diri oleh anggota Brimob.
"Jarak (perumahan) warga sekitar 100 meteran," ucap Rycko Amelza Dahniel.
"Setelah evakuasi, pukul 8 sudah tidak terdengar ledakan lagi."
"Kemudian dilakukan penyisiran oleh Kapolsek Banyumanik dan Wakapolrestabes ada warga yang jadi korban tidak."
"Karena sebagian kaca rumah warga pecah akibat getaran yang ditimbulkan," tutur Rycko Amelza Dahniel.
Sekiranya pukul 08.30 WIB, tim pemadam kebakaran Kota Semarang sampai di lokasi.
Setidaknya ada 8 unit mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api.
Hingga pukul 12.30 WIB terlihat beberapa petugas pemadam kebakaran berusaha melakukan pendinginan TKP.
Meski tak menimbulkan korban pada warga, Kapolda Jateng memastikan akan membersihkan dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.
"Dari rekaman CCTV yang saya lihat ledakan bukan sabotase," lanjut Rycko Amelza Dahniel.
• Ledakan di Mako Brimob Polda Jateng, 1 Anggota Brimob Terluka
"Begitu ledakan pertama, satu orang lari kelihatan di CCTV."
"Meski begitu, kita pastikan dulu siatuasinya agar aman."
"Kemudian dilakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab ledakan," terus Rycko Amelza Dahniel.
Adapun secara SOP, gudang penyimpanan bahan peledak hasil temuan masyarakat tersebut berbeda dengan gudang tempat penyimpanan senjata api Brimob.
Namun begitu, pihak Polda akan evaluasi adanya kasus tersebut meski tidak menimbulkan korban dari masyarakat.
"Saya kira separo lebih terbakar," kata Rycko Amelza Dahniel.
"Di sana ada ranjau, granat, amunisi bom kemungkinan terbakar dan meledak."
"Secara pastinya tunggu perkembangan," terang Rycko Amelza Dahniel.
• Ledakan di Mako Brimob Polda Jateng, Mobil dan Truk Rusak Berat
Sementara kondisi di lingkungan Mako Brimob hingga saat ini berangsur kondusif.
Sebagian warga sekitar sudah tampak kembali beraktifitas meski beberapa yang lain dikatakan masih mengungsi di saudaranya.
Sedangkan kondisi sekitar gudang masih steril dengan beberapa petugas pemadam kebakaran tampak di sana. (*)