Dobrak Pintu Lalu Pecahkan Kaca Jendela, Kapolsek Langsung Duel dengan Penjahat
Dobrak Pintu Lalu Pecahkan Kaca Jendela, Kapolsek Langsung Duel dengan Penjahat.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BLITAR - Dobrak Pintu Lalu Pecahkan Kaca Jendela, Kapolsek Langsung Duel dengan Penjahat.
Kapolsek Ponggok Iptu Sony Suhartanto terlibat duel dengan pelaku kejahatan.
Ini terjadi saat Kapolsek Ponggok Iptu Sony Suhartanto menangkap tersangka pembacokan ibu kandung di Blitar, Jawa Timur.
Saat duel berlangsung, pelaku memegang senjata tajam.
Kapolsek Ponggok Iptu Sony Suhartanto bergumul dengan pelaku di lantai rumah tersangka.
Kapolsek Ponggok Iptu Sony Suhartanto akhirnya berhasil menangkap tersangka.
Akibat duel tersebut, tangan Kapolsek Ponggok Iptu Sony Hartanto, bengkak.
Penangkapan pelaku Heri Susanto (35), pelaku pembacokan terhadap ibu kandungnya, Sai'in (55), berlangsung dramatis, Sabtu (14/9/2019) malam.
Kapolsek Ponggok, Iptu Sony Suhartanto sempat berduel dengan pelaku untuk melumpuhkannya.
"Tangan saya bengkak, saya tidak tahu terkena apa. Saya sempat bergumul dengan pelaku di lantai," kata Sony, sambil menunjukan punggung telapak tangannya yang bengkak, Minggu (15/9/2019).
Sony menceritakan setelah membacok ibu kandungnya, Heri sembunyi di rumah.
Heri menutup semua pintu dan jendela rumah.
Warga yang berada di lokasi tidak berani masuk karena tahu pelaku masih membawa senjata tajam.
"Begitu saya dan anggota tiba di lokasi. Saya langsung dobrak pintu rumah. Pelaku ternyata sembunyi di kamar," ujarnya.
Sony lalu memecah kaca jendela kamar. Sony masuk ke kamar melalui jendela.
Sesampai di kamar, Sony tidak menemukan pelaku.
Ternyata, pelaku sembunyi di kolong ranjang. Sony menggeser ranjang.
"Saat ranjang saya geser, pelaku berdiri dan tangannya masih memegang senjata tajam. Dia langsung saya tubruk," katanya.
Sony dan pelaku bergumul di lantai kamar. Sony berhasil melumpuhkan pelaku.
Kemudian, anggota Polsek dan Babinsa ikut mengamankan pelaku.
"Pelaku diborgol oleh anggota dan dibawa ke Polsek," ujarnya.
• Mantan Kapolsek Babak Belur Dihajar Sopir Angkot, Sudah Tunjukkan Identitas Polisi Tetap Dipukuli
Tetapi, saat hendak dibawa ke Polsek, pelaku sempat kabur.
Polisi membawa pelaku ke Polsek menggunakan mobil backbone.
Pelaku diangkut di bagian belakang mobil backbone. Bagian belakang mobil backbone merupakan bak terbuka.
Ada dua polisi yang menjaga pelaku. Posisi kedua tangan pelaku juga diborgol.
Di tengah perjalanan, pelaku merusak borgol di kedua tangannya. Lalu pelaku melompat dari mobil dan kabur.
Polisi yang berada di bagian belakang mobil bersama pelaku langsung mengejarnya.
Polisi membekuknya kembali jarak sekitar 100 meter dari lokasi pelaku melompat dari mobil.
"Kami melumpuhkan pelaku dengan menembak kakinya," kata Sony.
Sebelumnya, Heri, warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, tega membacok ibu kandungnya sendiri, Sai'in, Sabtu (14/9/2019).
Sai'in mengalami sejumlah luka bacok dan dibawa ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
Informasi yang diperoleh menyebutkan peristiwa itu terjadi Sabtu petang menjelang magrib.
Saat itu, korban baru pulang dari sawah.
Begitu masuk ke rumah, korban (Sai'in) langsung disambut dengan bacokan oleh anaknya, Heri.
Heri menyabetkan alat untuk menyadap kelapa ke tubuh korban berkali-kali.
Korban mengalami luka bacok di bagian kaki, tangan, dan wajah. Korban langsung melarikan diri ke rumah tetangga. (Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Dramatis, Penangkapan Pembacok Ibu Kandung di Blitar, Sempat Kabur Hingga Duel dengan Kapolsek"
Kapolsek Gelut dengan Bandar Narkoba
Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi harus babak belur dikeroyok komplotan bandar narkoba.
Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi mengalami luka di muka.
Akibatnya Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi mesti dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Pengeroyokan terjadi saat Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi menggerebek kampung narkoba di wilayahnya.
Ternyata terjadi perlawanan dari seorang bandar narkoba yang masuk dalam daftar target operasi dan juga dari komplotannya.
Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi mengaku tidak jera melakukan Gerebek Kampung Narkoba meskipun dirinya menjadi korban pengeroyokan bandar narkoba dan komplotannya.
"Enggak lah, enggak kapok saya," kata AKP Ginanjar di RS Mitra Medika, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (10/8/2019).
Menurutnya apa yang dialaminya merupakan bagian dari risiko tugasnya sebagai anggota kepolisian.
"Memang itu sudah menjadi tugas saya, jadi ini merupakan hal yang wajar. Ini risiko tugas," ujarnya.
Kejar bandar narkoba
Keberanian Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi memburu bandar Narkoba di wilayah Medan, Sumatera Utara, patut diacungi jempol.
AKP Ginanjar Fitriadi tidak gentar meskipun dirinya harus terluka akibat dikeroyok bandar narkoba bersama komplotannya.
Pria tinggi dengan rambut pendek ini, rela mempertaruhkan nyawanya saat meringkus bandar narkoba bernama Anggara, hingga akhirnya dikeroyok sekitar 20 orang sindikat narkoba tersebut.
Ginanjar menjelaskan saat pihaknya melakukan kegiatan gerebek kampung narkoba (GKN) memang ada beberapa titik yang menjadi target operasi.
Pada saat melakukan penggerebekan di lokasi kedua yang merupakan target operasi (TO) besar saat itu yang bersangkutan lari dan dikejar bersama anggota yang berada di belakang.
"Saya melihat dan menyuruh tersangka berhenti. Hei berhenti kamu," teriak AKP Ginanjar.
Teriakan AKP Ginanjar tak dihiraukan pelaku, Anggara tidak mau berhenti dan malah berusaha melarikan diri.
"Saya kejar dia hingga akhirnya dia jatuh tersandung batu dan saya tahan dengan cara memiting lehernya terus saya tarik ke jalan," ujarnya.
Terjadilah pergelutan di tanah dan tak lama kemudian datanglah anak buahnya.
Rupanya di jalan itu sudah ada sekitar belasan orang kaki tangannya yang bersiaga.
"Kaki tangannya itu menyerang saya, sementara anggota waktu itu masih berada di belakang. Akhirnya saya dikeroyok sama mereka ramai-ramai. Anggota yang berdatangan juga ikut dikeroyok," tutur AKP Ginanjar.
(Surya.co.id)