Driver Ojek Online Malam-malam Dapat Order Penumpang hingga Kirim Paket di Menara Saidah

Driver Ojek Online Malam-malam Dapat Order Penumpang hingga Kirim Paket di Menara Saidah

Penulis: heri | Editor: Heribertus Sulis
instagram
Driver Ojek Online Malam-malam Dapat Order Penumpang hingga Kirim Paket di Menara Saidah 

Driver Ojek Online Malam-malam Dapat Order Penumpang hingga Kirim Paket di Menara Saidah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gedung megah Menara Saidah sudah kosong selama 10 tahun. Tapi siapa sangka, dari bangunan tak berpenghuni tersebut driver ojek online kerap mendapatkan order.

Setelah didatangi, ternyata driver ojek online hanya mendapatkan orderan fiktif karena tak ada seorang pun yang bisa ditemui.

Bambang, warga RT 3/1 Kelurahan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan mengatakan kerap meminta driver ojek online (ojol) pulang akibat dapat orderan fiktif di Menara Saidah.

Pria yang tinggal di belakang Menara Saidah menuturkan kerap bertemu dengan pengemudi ojek online, baik roda dua maupun roda empat.

Saat ditemui, ia menceritakan sejumlah pengemudi ojol mendapatkan pesanan penumpang hingga paket yang ditujukan ke Menara Saidah.

"Kalau yang saya alami langsung yang ojol itu. Sekira pukul 23.00 WIB, dia dapat order di lobby Menara Saidah," jelasnya di Pancoran, Senin (30/9/2019).

"Katanya sudah telepon lama tapi enggak diangkat. Kebetulan ketemu saya, ya saya suruh pulang," sambungnya.

Ceritanya tak berhenti sampai di situ.

Beberapa waktu lalu, ia juga dihampiri seorang pengemudi ojek online lainnya.

Sambil membawa paket, pengemudi tersebut menunjukan alamat dan lantai yang ditujukan kepada dirinya.

"Yang paket itu juga ada. Ditujukan untuk lantai 16. Saya suruh pulang lagi," jelasnya.

"Cuma saya bilang balikin aja barangnya ke center pengambilan langsung," sambungnya.

Bambang mengatakan, pengemudi ojol yang menerima orderan di Menara Saidah merupakan orang yang tak mengetahui bahwa bangunan tersebut sudah lama kosong.

Tak hanya kosong, pengemudi ojol tersebut juga tak mengetahui jika kegiatan perkantoran sudah tak lagi ada di lokasi dan hanya menyisakan segelintir kisah mistis.

Sehingga, pengemudi ojol yang datang selalu menuruti arahannya untuk pulang tanpa banyak bertanya.

Warga Tak Terganggu

Warga lainnya yang tinggal di belakang Menara Saidah, Rosyati (65) mengatakan sejarah dibangunnya Menara Saidah.

"Dulunya ini kan rumah warga biasa kemudian ada kuburannya juga," jelasnya di Pancoran, Senin (30/9/2019).

"Sempat jadi dipindahkan baru dibangun Gedung Gracindo baru jadi Menara Saidah. Pas masih ada perkantoran ya biasa aja," sambungnya.

Rosyati, warga RT 4/1, Pancoran, Jakarta Selatan yang tinggal di belakang Menara Saidah, Senin (30/9/2019)
Rosyati, warga RT 4/1, Pancoran, Jakarta Selatan yang tinggal di belakang Menara Saidah, Senin (30/9/2019) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Dijelaskannya, saat pertama pengosongan, Menara Saidah masih digunakan untuk kegiatan salat Idul Fitri dan salat Jumat.

Namun berselang lama, banyak cerita mistis yang bermunculan mulai dari pekerja yang diganggu makhluk halus berwujud wanita.

"Dulu memang pas pembangunannya ada yang meninggal juga. Kemudian pas kosong jadi banyak. Bilang digodain dan diperlihatkan sosok makhluk halus," ujar Rosyati.

"Tapi kan cuma cerita aja. Sampai saat ini juga kalau Idul Adha masih digunakan untuk pemotongan hewan di area belakang Menara Saidah sama orang yang punya," sambungnya. 

Fakta-fakta Menara Saidah

Menara Saidah kini sedang menjadi perbincangan di media sosial twitter, beberapa hari ini.

Saat TribunJakarta.com berada di sekitar Menara Saidah, gedung tinggi yang berlokasi di bilangan Jalan Gatot Subroto, Pancoran Jakarta Selatan, semakin terlihat tua.

Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai 1998 dengan nama Gedung Grancindo.

Sayangnya, sejak 2009 silam Menara Saidah ini sudah dikosongkan karena pondasi gedung sudah tidak tegak dan miring.

Mulai tahun 2012, gedung tinggi tersebut sudah mulai tidak terawat karena akses masuk dan keluarnya yang rusak dan kondisi dalam gedung gelap

Terlalu lama kosong, kondisi Menara Saidah pun membuat masyarakat sekitarnya khawatir jika terjadi sesuatu.

Kekosongan gedung ini juga sempat menjadi perdebatan karena diduga ada kegagalan bangunan hingga membuat gedung itu miring.

Berikut sejumlah fakta tentang Menara Saidah yang dirangkum TribunJakarta.com

Milik Suami Inneke Koesherawati

Bangunan yang dulunya bernama Gedung Gracindo ini pernah direnovasi besar-besaran dan berganti nama menjadi Menara Saidah.

Nama Menara Saidah diambil dari nama pemiliknya Saidah Abu Bakar Ibrahim.

Saidah Abu Bakar Ibrahim merupakan ayah dari Fahmi Darmawansyah yang merupakan suami dari Inneke Koesherawati.

Suami Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah dan Menara Saidah.
Suami Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah dan Menara Saidah. (Kolase Tribun Jabar/Tribunnews/Wartakota)

Bangunan Bergaya Romawi

Di balik tampilan usang dan tak terawat, gedung ini memiliki desain bangunan berkonsep romawi yang jarang dimiliki gedung perkantoran pada umumnya.

Kesan romawi muncul dari banyaknya dekorasi-dekorasi patung seperti Julius Caesar dan singa yang menghiasi area fasad serta lobi.

Pilar-pilar kokoh berwarna hijau serta atap lobi gedung ini tampil kontras dengan bangunan di sekitarnya.

Pilar kokoh menara saidah
Penggunaan sentuhan bergaya romawi ini sukses memberikan kesan megah dan kokoh bagi setiap orang yang melihatnya.

Dua buah patung singa putih seolah menyambut kedatangan orang-orang yang mengunjunginya.

Patung di menara saidah
Pada bagian lobby, kesan romawi pun masih hadir dengan kental melalui penggunaan patung yang terletak di tengah fountain.
Patung bergaya prajurit romawi di menara saidah
Keramik mozaik yang digunakan pun berpadu serasi dengan konsep romawi yang digunakan dalam menata gedung berlantai 28 ini.

Masih Ada Penjaga

Lama kosong dan tak ada kegiatan perkantoran, Menara Saidah masih dijaga oleh security atau satpam.

Menara Saidah adalah nama gedung yang dulunya merupakan pusat perkantoran di Jalan Gatot Subroto Pancoran, Jakarta Selatan.

Selain itu, di depan maupun belakang Menara Saidah nampak ditutup dengan seng dengan tinggi yang bervariatif.

Ketika malam satu lampu juga nampak menyala di bagian depan Menara Saidah.

Di sisi kiri bangunan juga masih nampak reklame yang bertuliskan 'Menara Saidah Disewakan dalam Rupiah'.

"Ada terus (yang jaga), enggak pernah sepi," kata salah satu penjaga gedung, Surahman seperti dilansir dari Kompas.com.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sederet Fakta Tentang Menara Saidah yang 10 Tahun Kosong, Driver Ojol Kerap Dapat Orderan Fiktif

 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved