Pilkada Lampung Tengah 2020
Mufti Salim Unggul di Pemira Internal PKS Lamteng
Dalam pemira balonbup dari internal partai, Ahmad Mufti Salim meraih 427 suara (47 persen). Tempat kedua diraih Nursalim dengan 268 suara (30 persen).
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Hasil Pemilu Raya (Pemira) bakal calon bupati dan wakil bupati yang dilaksanakan DPD PKS Lamteng menempatkan Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim sebagai peraih suara terbanyak sebagai bakal calon bupati.
Kemudian disusul Nursalim sebagai bacalon wabup yang meraih suara di internal PKS Lamteng.
Ketua DPD PKS Lampung Tengah M Anton Robbani dalam rilisnya, Senin (14/10/2019), menerangkan, pemira merupakan tradisi PKS menjelang pilkada.
Pemira ini diikuti 908 responden atau 100 persen partisipasi kader.
Pemira memilih 15 balonbup-balonwabup internal partai dan 11 balonbup-balonwabup eksternal partai.
Nama-nama yang muncul ini berdasarkan aspirasi kader PKS.
Dari hasil pemira diambil lima besar bakal calon internal dan eksternal.
• Ahmad Mufti Salim, Ketua DPW PKS Lampung yang Tak Sungkan Cuci Baju Sendiri
• Hasil Pemira PKS, Musa Ahmad Ungguli Loekman
"Kami ambil lima besar bakal calon internal dan eksternal potensial. Lima besar bakal calon nanti kita undang untuk memaparkan visi-misinya membangun Lamteng dan komitmennya," ujar M. Anton Robbani didamping Ketua Fraksi PKS M Goffur dan anggota DPRD Lamteng Agus Triyono di Kantor DPD PKS Lamteng.
Dalam pemira balonbup dari internal partai, Ahmad Mufti Salim meraih 427 suara (47 persen).
Tempat kedua diraih Nursalim dengan 268 suara (30 persen).
Lalu M Anton Robbani 68 suara (7 persen), M Ghofur 46 suara (5 persen), dan Marsudiyanto 38 suara (4 persen).
Sementara untuk balonwabup, suara tertinggi diraih Nursalim dengan 197 suara.
Kedua Ahmad Mufti Salim dengan 165 suara.
• 32 Honorer Guru Curhat ke Mufti Salim
Jauhary Subing dengan 119 suara, M Ghofur 80 suara, dan Anton Robbani 70 suara.
Ketika ditanya terkait potensi munculnya bakal calon lain di luar pemira ini, Anton menjawab bahwa kemungkin itu masih ada.
"Kemungkinan itu ada, politik itu dinamis. Tapi, biasanya tidak keluar dari hasil pemira. Termasuk apakah koalisi Pilgub Lampung akan terulang pada Pilkada Lamteng. Bisa saja itu terjadi. Kita lihat nanti saja," tegasnya. (Tribunlampung.co.id/Beni Yulianto)