Tempat Pelatihan Terduga Teroris di Lampung Terkuak, 2 Target Bom Bunuh Diri Sudah Ditetapkan
Seorang terduga teroris ternyata pernah merencanakan bom bunuh diri di Lampung. Bahkan, ia pernah melakukan pelatihan di Lampung dan menetapkan target
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang terduga teroris ternyata pernah merencanakan bom bunuh diri di Lampung.
Bahkan, ia pernah melakukan pelatihan di Lampung dan menetapkan target bom bunuh diri di Bumi Ruwa Jurai.
Densus 88 Antiteror telah menangkap terduga teroris bernama Adnan tersebut di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (16/10/2019) malam.
Dari hasil pengkapan tersebut, target bom bunuh diri di Lampung pun terungkap.
Adnan telah merencanakan aksi bom bunuh diri di Lampung.
Adnan juga diketahui telah merakit bom ponsel bersama terduga teroris lainnya, yang sudah lebih dulu ditangkap di Lampung, yakni Rifky, Saleh, dan Yunus.
"Saat ini, yang bersangkutan memiliki dua switching bom tersebut."
"Dia juga berniat hijrah atau melakukan aksi bom bunuh diri dengan target tempat hiburan, atau event-event besar di Lampung," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu malam.
Adnan diketahui terlibat dalam kelompok media sosial pendukung ISIS atau Daulah.
Dia juga diketahui berbaiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi, pemimpin tertinggi ISIS, bersama dengan kelompok Abu Zee.
Argo mengatakan, Adnan pernah mengikuti idad atau pelatihan di air terjun Batu Putu, Lampung pada Juni 2019.
"Yang bersangkutan juga melakukan uji coba meledakkan mesin dengan pemicu bom dari ponsel."
"Dia menggunakan KNO3 dan nitrogliserin sebagai bahan peledak," ungkap Argo.
Adnan alias Aulia alias Gondrong ditangkap di wilayah Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu pukul 21.20 WIB.
Adnan diketahui berkaitan dengan terduga teroris yang diamankan di Lampung.
Saat ini, polisi masih menggeledah kediaman Adnan di Tambun.
"Yang bersangkutan masih ada kaitannya dengan yang diduga pelaku teroris di Lampung."
"Malam ini sedang dilakukan penggeledahan di rumahnya di Tambun," ungkap Argo.
Empat terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di beberapa tempat di Bandar Lampung, Senin lalu.
Keempatnya ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris yang juga menyeret nama SA, pria penusuk Menko Polhukam Wiranto, di Banten pada Kamis lalu.
Masyarakat Diminta Tetap Tenang
Polda Lampung meminta masyarakat tetap tenang dan waspada, serta langsung melapor ke kepolisian jika ada yang mencurigakan terkait paham-paham radikalisme.
Imbauan tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad terkait pengakuan satu terduga teroris bernama Adnan, yang ditangkap di Tambun Selatan, Bekasi pada Rabu (16/10/2019) malam.
Dari keterangan resmi Mabes Polri, Adnan telah merakit bom ponsel bersama tiga terduga teroris yang sebelumnya sudah ditangkap di Bandar Lampung, yakni R, AH, dan Y.
Adnan juga diketahui telah merencanakan aksi bom bunuh diri di Lampung.
Pandra mengatakan, meski terduga teroris itu sudah ditangkap, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan dengan meningkatkan keamanan.
“Pihak intelijen melakukan fungsi deteksi dini dan deteksi aksi."
"Kemudian fungsi-fungsi lainnya melakukan tindakan preventif dengan melakukan penjagaan di objek vital sesuai dengan tupoksinya,” kata Pandra, Kamis (17/10/2019).
Warga diminta melapor ke kepolisian terdekat atau menelepon nomor 110 jika ada hal-hal yang mencurigakan.
Simpan Bom di Rumah Nenek
Sebelumnya, pemilik rumah di Perumnas Way Halim, Bandar Lampung tak menyangka bahwa barang titipan yang disebut pakaian kotor ternyata bahan bom.
Tim Densus 88 Antiteror menggeledah satu unit rumah di Jalan Gunung Dempo Nomor 204 Perumnas Way Halim, Bandar Lampung, Selasa, 15 Oktober 2019.
Penggeledahan tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan terduga teroris di Lampung berinisial MRM alias R pada Senin, 14 Oktober 2019.
Sebelumnya, R ditangkap bersama 3 orang terduga teroris lain di Bandar Lampung.
Adapun, rumah yang digeledah Densus 88 di Jalan Gunung Dempo Nomor 204, merupakan rumah nenek dari R.
Pemilik rumah, Nurhasanah mengira barang yang dititipkan cucunya, MRM alias R, adalah laundry alias pakaian kotor yang hendak dicuci.
"Saya itu gak tahu apa-apa," ungkap Nurhasanah, sembari sesekali menangis lantaran masih syok dengan hal yang telah dialaminya.
Nurhasanah mengaku, barang yang diamankan oleh Tim Densus 88 Antiteror merupakan barang milik teman cucu tirinya, MRM alias R, yang ditaruh pada tiga hari lalu.
"Saya kira laundry, karena memang dia (R) sering bawa laundry, ditaruh di lemari kamar depan, datang hari Jumat lalu," terang Nurhasanah.
Nurhasanah pun tak menaruh curiga.
Lantaran, rumah yang ditempatinya merupakan peninggalan almarhum suaminya yang tak lain adalah kakek dari R.
"Kan ini rumah keluarga, jadi kalau dia istirahat ya ke sini," ucap Nurhasanah.
Nurhasanah tak kuasa menahan tangisnya, ketika awak media melanjutkan untuk mewawancarainya.
Pihak keluarga pun meminta kepada awak media untuk berhenti mewawancarai Nurhasanah.

Temukan Bahan Peledak, Sulfur 1,5 Kilogram
Dalam penggeledahan di rumah di Jalan Gunung Dempo Nomor 204, Tim Densus 88 Antiteror menemukan butiran supernova sebagai bahan peledak.
Rumah tersebut adalah kediaman nenek dari MRM alias R, yang diamankan oleh Densus 88 di Bandar Lampung, Senin, 14 Oktober.
Densus 88 mengamankan 4 orang di Bandar Lampung pada Selasa, 14 Oktober 2019.
Seorang anggota Tim Densus 88 Antiteror, yang diwawancarai awak media, Selasa, 15 Oktober 2019, mengatakan, di dalam rumah, pihaknya menemukan bahan yang diduga sebagai bahan peledak.
"Masih dugaan, ada sulfur 1,5 kilogram, bubuk warna putih sebanyak 2 kilogram, lalu butiran supernova untuk bahan mercon," terang anggota Densus 88 tersebut.
Tak hanya itu, katanya, mereka juga menemukan lampu LED yang diduga akan digunakan sebagai detonator.
"Ada handphone (ponsel) yang dirakit untuk switching, detailnya saya kurang paham, kurang lebih seperti itu," jelas anggota Densus 88 tersebut.

Pengakuan R masih simpan bahan peledak
Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali melakukan penggeledahan rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian terduga teroris.
Rumah yang digeledah di Jalan Gunung Denpo Nomor 204 Perumnas Way Halim ternyata rumah nenek MRM alias R, Selasa, 15 Oktober 2019.
R diduga menyimpan bahan peledak di rumah neneknya yang terletak di Jalan Gunung Denpo, Way Halim.
Salah seorang petugas yang tak mau disebut namanya mengatakan, penggeledahan tersebut berdasarkan pengakuan R.
"Dalam pengakuannya kepada petugas, dia (R) masih menyimpan beberapa bubuk peledak di rumah neneknya itu," ungkap petugas kepolisian tersebut, Selasa, 15 Oktober 2019.
Atas pengakuan tersebut, Densus 88 langsung meluncur ke lokasi dengan menurunkan tim penjinak bom Gegana.
"Kami belum tahu ada berapa, makanya kami turunkan jibom (penjinak bom)," jelas petugas tersebut.
Masih Lakukan Pengembangan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, saat ini, Tim Densus 88 Mabes Polri masih melakukan pengembangan dan mendalami 5 orang terduga teroris yang diamankan di Lampung.
"Saat ini, 5 orang masih dikembangkan jaringan virtualnya," ungkap Dedi Prasetyo, Selasa, 15 Oktober 2019.
Dari hasil penyelidikan, kata Dedi Prasetyo, kelima orang dari Lampung terhubung dengan beberapa orang jaringan terorisme yang ditangkap sebelumnya.
Mereka terhubung dengan mengunakan grup media sosial Telegram.
Melalui media sosial tersebut, imbuh Dedi Prasetyo, 22 orang yang sudah diamankan termasuk dari Lampung.

Ke-22 orang tersebut, lanjut Dedi Prasetyo, melakukan pendekatan komunikasi dan informasi dengan sesama anggota antarwilayah.
"Mereka melakukan amaliah secara independen dan sesuai kemampuan masing-masing," tandas Dedi Prasetyo.
Lurah Pastikan Nurhasanah Tak Terlibat
Lurah Perumas Way Halim, Hartanto memastikan bahwa warganya Nurhasanah tidak ada kaitannya dengan penemuan barang diduga bahan peledak di dalam rumah.
"Saya tahu kalau Bu Hasanah berdua sama anaknya, saya gak pernah tahu wajah dan namanya (R), tapi dua hari lalu naruh barang, anaknya dua bujang selama ini baik dan rupanya orang luar (yang naruh diduga bahan peledak)," ucap Zusrizal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Meski Rencana Bom Bunuh Diri di Lampung Digagalkan, Warga Diminta Tetap Waspada dan Terduga Teroris di Tambun Merencanakan Bom Bunuh Diri di Lampung
Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris yang merencanakan bom bunuh diri di Lampung.