Jalan Mulus Jenderal Gatot Menjadi Kapolri, Begini Skema Rotasi Para Perwira Tinggi

Jalan Mulus Jenderal Gatot Menjadi Kapolri, Begini Skema Rotasi Para Perwira Tinggi

Editor: wakos reza gautama
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jalan Mulus Jenderal Gatot Menjadi Kapolri, Begini Skema Rotasi Para Jenderal.

Rotasi jabatan di internal lembaga Polri akan dilakukan menyusul pindah tugasnya Tito Karnavian dari posisi Kapolri.

Wakapolri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto akan menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang diberhentikan Presiden Joko Widodo.

Analis dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menyarankan untuk posisi Wakapolri pengganti Ari Dono ditempati oleh Komisaris Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto yang saat ini menjabat Kabaintelkam (Kepala Badan Intelijen dan Keamanan).

Posisi Kabaintelkam, kata dia, lebih cocok ditempati oleh Inspektur Jenderal Polisi Agus Andrianto yang saat ini menjabat Kapolda Sumatera Utara.

Adapun, Inspektur Jenderal Polisi Muhammad Iqbal, yang semula menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri kemungkinan besar akan ditempatkan sebagai Kapolda Jawa Timur.

"Untuk Irjen Pol M. Iqbal ditempatkan sebagai Kapolda Jawa Timur," kata Karyono, Selasa (22/10/2019).

Dia menilai M Iqbal tepat menempati posisi sebagai Kapolda Jawa Timur.

Hal ini, karena mantan kabid humas Polda Metro Jaya itu pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya (2016) dan Wakapolda Jawa Timur (2018).

Dia mengungkapkan rotasi dalam skala besar di internal Polri pernah terjadi pada 2010.

Pada saat itu, Negara Indonesia masih dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada 2010 lalu, Timur Pradopo terpilih sebagai Kapolri.

Timur yang waktu itu menjabat Kapolda Metro Jaya diangkat menjadi Kabaharkam dan beberapa saat kemudian dipilih Presiden sebagai Kapolri.

Timur hanya dalam rentang waktu 18 hari, bintang di pundaknya bertambah dua. Selepas naik menjadi Komjen atau bintang tiga pada 4 Oktober 2010, Timur naik jadi bintang empat pada 22 Oktober.

Kenaikan pangkat itu berbarengan dengan pelantikannya sebagai Kapolri oleh Presiden SBY.

Sebagai pengganti Tito Karnavian, dia mengungkapkan ada tiga perwira tinggi (pati) Polri yang berpotensi menempati posisi tersebut.

Mereka yaitu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono (angkatan 1988), Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Pol Ahmad Dofiri (angkatan 1989), dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto (angkatan 1989).

Dari ketiga nama itu, dia memprediksi peluang Gatot Eddy cukup besar. Dia menilai, Gatot Eddy menguasai dinamika politik global dan wawasan kebangsaan kuat.

"Saya melihat jalan mulus untuk Jenderal Gatot sudah dipersiapkan, jika tidak ada halangan sebentar lagi Wanjakti akan mengusulkan namanya sebagai calon Kapolri," ujarnya.

Nantinya, dia menambahkan, calon Kapolri akan dipromosikan sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) menggantikan Komisaris Jenderal Condro Kirono yang akan pensiun 12 Desember 2019.

Prediksi IPW

Indonesia Police Watch (IPW) mendata setidaknya ada empat nama yang disebut-sebut masuk dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Tito Karnavian.

Keempat calon kuat itu seluruhnya dari jenderal bintang dua (Irjen) serta dari berbagai tahun angkatan Akademi Kepolisian.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, empat orang Jenderal yang masuk bursa calon Kapolri itu adalah:

- Irjen Luki Hermawan yang kini menjabat Kapolda Jawa Timur dan Akpol Angkat 1987 atau satu angkatan dengan Kapolri Tito Karnavian.

- Irjen Gatot Eddy Pramono yang kini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya yang merupakan Akpol Angkatan 1988.

- Irjen Agus Andriyanto yang kini menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara dan merupakan Akpol angkat 1989.

- Irjen Ahmad Dofiri yang kini menjabat sebagai Kapolda Jogjakarta serta merupakan lulusan terbaik (Adimakayasa) Akpol Angkatan 1989.

"Informasi yang dihimpun IPW, sebelum dijadikan sebagai Kapolri, calon lebih dulu dinaikkan pangkatnya menjadi jenderal bintang tiga atau Komjen," kata Neta, Jumat (2/8/1019).

Mereka katanya akan menggantikan Komjen yang pensiun.

"Dan dalam waktu dekat ini memang ada dua Komjen yang akan pensiun, yakni Kabaharkam Komjen Condro Kirono dan Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto," kata Neta.

Ia menuturkan, sejumlah sumber di Mabes Polri menyebutkan bahwa calon Kapolri pengganti Tito Karnavian diharapkan tidak satu angkatan dengan Tito, tapi dari angkatan Akpol yang lebih muda, sehingga terjadi regenerasi pimpinan di lembaga kepolisian. 

"Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan Presiden Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif," katanya.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui surat permintaan yang dikirimkan oleh Presiden Joko Widodo terkait pemberhentian Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dari jabatannya.

Persetujuan tersebut ditetapkan dalam rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

"Usul pemberhentian kapolri diajukan oleh presiden kepada DPR beserta alasannya. Untuk itu, kami mohon persetujuan dewan apakah dapat disetujui?" ucap Ketua DPR Puan Maharani saat memimpin rapat paripurna.

Tanpa interupsi, 515 anggota DPR yang hadir menyatakan setuju.

Dalam surat yang dikirimkan ke DPR pada Senin (21/10/2019), Presiden Jokowo mengemukakan alasan pengunduran diri Tito.

Menurut Puan, Presiden Jokowi beralasan Tito akan mengemban tugas negara dan pemerintahan lainnya.

 Namun, Puan tidak menyebutkan secara spesifik soal tugas negara dan pemerintahan yang dimaksud.

"Adapun alasan pengunduran diri karena yang bersangkutan akan mengemban tugas negara dan pemerintahan lainnya," kata Puan.

Gatot Lebih Berpeluang

Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane, menyebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono berpeluang menjadi Kapolri.

Namun, tentu Gatot tak akan langsung menjadi Kapolri mengingat dirinya masih berpangkat Inspektur Jenderal alias bintang dua.

Neta mengatakan Mabes Polri akan lebih dahulu mengusulkan Komjen Pol Ari Dono Sukmanto yang saat ini menjabat selaku Wakapolri sebagai Plt Kapolri.

"Jika Kapolri Tito Karnavian diangkat menjadi menteri dalam kabinet Jokowi pada Rabu pagi bisa dipastikan Ari Dono menjadi Plt Kapolri," ujar Neta dalam keterangannya, Selasa (22/10/2019).

Mutasi pun tentu akan dilakukan setelahnya.

Ia mengatakan Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis diperkirakan akan menduduki posisi Ari Dono selaku Wakapolri.

Sementara posisi Kabareskrim diperkirakan akan diisi oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, sehingga dirinya menyandang bintang tiga.

Skema itu, kata dia, akan membuat Ari Dono memegang tampuk pimpinan tertinggi di Polri hingga Desember mendatang.

Saat itu, Ari Dono akan memasuki masa pensiun.

Dengan kata lain, akan terjadi kembali rotasi untuk posisi Kapolri selanjutnya.

Neta memperkirakan nantinya Gatot Eddy yang akan menjabat posisi tersebut menggantikan Ari Dono selepas pensiun.

"Posisi Plt Kapolri diperkirakan akan dipegang Ari Dono hingga masa pensiunnya Desember mendatang. Untuk kemudian posisi Kapolri nantinya akan dipegang Gatot Eddy," kata Neta.

Siapakah Irjen Pol Gatot Eddy Pramono?

Berdasarkan sumber dari Tribratanews.polri.go.id yang dikutip oleh Tribunnews.com, Gatot merupakan putra daerah Solok, Sumatera Barat.

Pria yang lahir pada 28 Juni 1965 itu lulus dari Akpol pada tahun 1988.

Sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya, ia pernah mengecap berbagai posisi di Korps Bhayangkara.

Awal kariernya dimulai saat mengemban posisi sebagai Kapolres Blitar, yang dilanjutkan dengan Sekretaris Pribadi Kapolri, dan Kapolres Metro Depok (2008).

Selepas itu, ia dirotasi menjadi Kapolres Metro Jaksel (2009).

Dua tahun berselang, ia menjabat posisi Direktur Reskrimum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya.

Selanjutnya, ia kembali dirotasi menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012), Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013), Karolemtala Srena Polri (2014), hingga menjadi Wakapolda Sulsel (2016).

Pada 2017, Gatot dipercaya untuk menjabat posisi Staf Ahli Sosial Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri (2017).

Sebelum nantinya dirotasi menjadi Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian kemudian mempercayakan Gatot untuk menjadi Ketua Satgas Nusantara di tahun 2018 silam.

Kemudian pada 22 Januari 2019, secara resmi Gatot diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya. (Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Tito Karnavian Mundur, Pengamat Menilai Situasi Internal Polri Mirip Era Timur Pradopo" dan "Sosok Gatot Eddy Pramono yang Disebut-sebut Gantikan Tito Karnavian jadi Kapolri" 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved