Universitas Saburai
Gelaran Dies Natalis ke-32 dan Wisuda Universitas Saburai
Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) menggelar kegiatan Dies Natalis ke 32 dan wisuda, Kamis (24/10/2019).
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Sholichin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) menggelar kegiatan Dies Natalis ke-32 dan wisuda, Kamis (24/10/2019).
Total mahasiswa yang diwisuda sebanyak 504 mahasiswa.
Rinciannya yaitu 96 Pascasarjana MM, 163 sarjana S1 Fakultas Ekonomi (FE), 134 sarjana S1 Fakultas Hukum (FH) Program Studi Ilmu Hukum.
Kemudian, 45 sarjana S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) dan sebanyak 66 sarjana S1 Fakultas Teknik.
Kegiatan Dies Natalis dan Wisuda dihelat di kampus Saburai gedung Saburai Convention Center (SCC) Universitas Saburai, Kamis (24/10/2019).
Acara tersebut dihadiri Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Kepala Subbag Keuangan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti), Hj.Dalilati, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona.

Kemudian, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Saburai (YPS) Bandar Lampung Dr.Hi. Indra Bangsawan.MM, Rektor Universitas Saburai Dra. Henni Kusumastuti, M.IP dan seluruh sivitas akademika Universitas Saburai.
Rektor Universitas Saburai Dra. Henni Kusumastuti, M.IP dalam sambutannya menyampaikan bahwa
Universitas Sang Bumi ruwa Jurai secara konsisten terus menciptakan iklim akademik yang kondusif dan bermoral khususnya yang terkait Tri Dharma perguruan tinggi dalam berbagai aspek.
Saat ini iklim akademik universitas Sang Bumi ruwa Jurai dapat dikatakan cukup baik sebagai suatu entitas belajar situasi demokratis yang tergambar di level pimpinan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta mahasiswa berjalan dengan baik disertai dengan budaya komunikasi yang lancar.
"Sama-sama kita ketahui bahwa interaksi tenaga pendidik mahasiswa baik di dalam maupun di luar kampus merupakan kata kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi," tuturnya.
Hal ini sangat penting untuk mendorong peningkatan daya agar tidak tertinggal berkompetisi menghadapi revolusi industri 4.0 pada perguruan tinggi.
"Dituntut untuk dapat meningkatkan mutu dan daya saing dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan teknologi informasi yang telah menjadi basis dalam kehidupan manusia," paparnya. (Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Solichin)