Tawar Menawar PSK Online Lampung, Bayar Jutaan Rupiah Dilayani di Hotel, Ratusan Ribu di Indekos

Seorang PSK online Lampung mengungkap lokasi yang ia tentukan saat menjajakan diri bersama pelanggannya. Para PSK online di Lampung memanfaatkan

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Tawar Menawar PSK Online Lampung, Bayar Jutaan Rupiah Dilayani di Hotel, Ratusan Ribu di Indekos. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang PSK online Lampung mengungkap lokasi yang ia tentukan saat menjajakan diri bersama pelanggannya.

Menurutnya, penentuan lokasi berdasarkan bayaran yang ia terima dari pelanggannya, bisa di hotel atau indekos.

Tak cuma dua tempat itu, ia juga bahwa kerap menggunakan tempat karaoke untuk melayani pelanggan.

Hal tersebut diungkap seorang PSK online di Lampung yang diwawancara reporter Tribunlampung.co.id

Praktik prostitusi online semakin marak di Provinsi Lampung.

Para PSK online di Lampung memanfaatkan aplikasi media sosial MiChat untuk menjalankan aksinya.

Para PSK tersebut secara terang-terangan menjajakan diri.

Selain memasang foto profil berbusana seksi atau bergaya vulgar, mereka pun mencantumkan kode khusus jika bisa "dipakai".

PSK Online di Lampung Sering Layani Pelanggan di Tempat Karaoke, Terungkap Permintaan Aneh Pelanggan

Kode tersebut seperti, BO (booking order), DP (down payment) dulu, COD Langsung, No PHP, No Pance, dan sebagainya.

Reporter Tribunlampung.co.id menelusuri praktik prostitusi online dengan melakukan penyamaran guna menggali informasi dari sejumlah PSK online.

Polda Lampung menyatakan praktik prostitusi online melanggar peraturan.

Para pelaku bisa dijerat UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Untuk menelusuri prostitusi online, reporter Tribunlampung.co.id mengunduh aplikasi tersebut.

Kemudian, memilih beberapa perempuan muda berbusana seksi yang mencantumkan kode BO serta COD Langsung.

Tak butuh waktu lama, chatting pun dibalas.

Tanpa banyak basa-basi, PSK inisial AN menyebut tarif untuk kencan bersamanya Rp 1,5 juta.

Namun, pelanggan harus membayar uang muka (DP) terlebih dahulu Rp 500 ribu.

AN menyebut nominal Rp 1,5 juta itu sudah termasuk hotel plus layanan full service dan ada embel-embel "nggak bakal kecewa".

 2 Muncikari PSK Online Dibekuk, Pakai Kapsul Perawan Agar Terlihat Berdarah

Selanjutnya, AN menyatakan jika serius ingin kencan denganya maka DP ditransfer terlebih dahulu baru ketemuan.

Namun, tim Tribunlampung.co.id menawar DP dan tarif tersebut, dan disetujui AN.

Karena tarif yang disepakati cuma Rp 500 ribu, lokasi bertemu di indekos AN di sebuah gang di Jalan Antasari, Bandar Lampung.

AN mengaku, meski tarif normalnya Rp 1,5 juta, jika sedang tidak memiliki uang, maka bisa jadi Rp 1 juta atau kurang dari itu.

"Tarif ini sudah layanan semalam penuh," kata dia.

Ia mengaku, sering melayani pria hidung belang di salah satu tempat Karaoke yang ada di Bandar Lampung.

Sebab, selain menawarkan diri di media sosial, ia juga kerap sering menunggu pelanggan di tempat karaoke itu.

"Biasanya sampe pagi tergantung customer-nya. Tempat seringnya di karaoke, tapi di hotel juga sering sih," sebutnya.

An mengaku telah berkecimpung di dunia prostitusi online sejak usia 20 tahun.

Saat ini, usianya 23 tahun.

 Gegara Ucapan Lama Banget, PSK Online Dibunuh Teman Kencan di Ranjang

Ia mengaku awalnya bukan seorang PSK.

Beberapa tahun lalu, ia datang dari Sumatera Selatan untuk mencari pekerjaan di Bandar Lampung.

Namun, pekerjaan yang diharapkan tak kunjung dapat.

Sementara, ia membutuhkan uang untuk bertahan hidup.

Akhirnya, ia memutuskan menjadi PSK menggunakan akun MiChat.

"Ya mau gimana, hidupnya emang udah kaya gini, cari kerja susah," ungkapnya.

Video Syur

Selain AN, Tribun juga mencoba mengorek informasi dari PSK lain, inisial PA.

Melalui fitur "Pengguna di Sekitar" di aplikasi MiChat, reporter Tribunlampung.co.id mendapati PA.

Ia berdomisili di kawasan Kedaton, Bandar Lampung.

Di profilnya, PA memasang foto diri sedang memakai baju tank top warna pink.

Ia juga menuliskan kode "BO, Nggak Pake Pance".

Dari chatting, PA memasang tarif Rp 500 ribu.

Ia juga mengirimkan foto serta video syurnya guna meyakinkan.

PA tidak meminta DP, ia langsung mengirimkan lokasi pertemuan yakni di sebuah kontrakan di bilangan Kedaton.

Tak sulit menemukan kontrakan PA karena berada di tengah kota.

Kontrakan tersebut berada di pemukiman padat penduduk.

Ukuran kontrak sangat kecil, terdapat ruang tamu kecil serta kamar dan dapur.

Di ruang tamu, PJ bercerita, jika ia berasal dari salah satu kabupaten di Lampung.

Perempuan berusia 27 tahun ini mengaku sempat bekerja di toko baju, sebelum akhirnya terjun ke dunia prostitusi online.

"Terpaksa kerja begini, karena kebutuhan hidup," katanya.

PJ mengaku sudah dua tahun terakhir bekerja sebagai PSK.

Ia mengaku selalu bertransaksi secara online menggunakan aplikasi pertemanan, khususnya MiChat.

"Lebih mudahajakalau online. Apalagi MiChat, lebih mudah ketemu pelanggan (dari fitur Pengguna di Sekitar)," katanya.

PJ memasang tarif Rp 500 ribu untuk sekali layanan.

Ia tidak mematok pelanggan harus membayar uang muka alias DP.

Dalam sehari, PJ mengaku bisa melayani rata-rata 2-3 pria hidung belang.

Pelanggan, menurut dia, biasanya ramai pada akhir pekan.

"Ya 2-3 orang. Tapi kadang cuma 1 orang. Kadang juga nggak ada sama sekali dalam sehari. Ramai biasanyaweekend, bisa sampai 4-5 orang," tuturnya.

Satu lagi PSK yang berhasil ditemui Tribun melalui aplikasi MiChat, yakni Yn.

Pada profilnya, Yn memasang beberapa foto dan video suasana di hotel selepas berhubungan badan dengan pria hidung belang.

Dari chatting, Yn menyebut tarif LT atau long time Rp 1 juta dengan wajib DP 500 ribu.

"Full service, durasi 9 jam," tulisnya.

Sementara untuk ST atau short time, tarifnya Rp 600 ribu, DP 300 ribu, full service, durasi 5 jam.

Komentar Polda

Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menilai kasus prostitusi online terjadi dikarenakan tiga hal.

Yakni kurangnya intelektual, emosional, dan spiritual.

"Prostitusi online ini sama sekali tidak benar dan menyimpang," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Pandra Arsyad, kemarin.

Oleh karena itu, ia meminta peran orang tua, lingkungan dan masyarakat sekitar untuk selalu melihat kondisi anak-anaknya.

"Jadi jangan sampai karena keterbatasan pengawasan, anak-anaknya jadi tidak terkontrol," ucapnya.

Sebagai langkah untuk menertibkan kasus prositusi online yang marak, pihaknya mengajak seluruh stakeholder bersama-sama menanganinya.

Selain itu, ia menegaskan, para pelaku bisa dikenai UU ITE.

Jika merujuk kasus prostitusi online yang menimpa artis Vanessa Angel, maka para PSK ini bisa dijerat pasal 27 ayat 1 UU ITE.

Pasal itu menyebut, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.

Ancaman hukumannya 6 tahun penjara.

Polda juga akan menurunkan tim cyber crime untuk memantau dan menindak kegiatan prostitusi online, termasuk yang sedang marak di aplikasi MiChat, dan bila ditemukan akan ditindak sesuai UU yang berlaku.

Aplikasi MiChat, dengan fitur andalan "pengguna di sekitar" sedianya diperuntukkan membantu pengguna menemukan teman-teman baru dan orang-orang di sekitar demi memperluas jaringan sosial. 

Namun, pada praktiknya, aplikasi ini digunakan oleh para pekerja seks untuk menjajakan diri.

Di Metro

Sebelum di Bandar Lampung, penelusuran PSK online dilakukan di Metro, Lampung.

Selama empat hari pada 15-18 Juli 2019, reporter Tribunlampung.co.id menemukan bahwa aplikasi MiChat menjadi alat untuk transaksi esek-esek tersebut.

MiChat merupakan aplikasi pesan gratis berbasis lokasi, yang bisa membantu pengguna untuk menemukan teman-teman baru dan orang-orang di sekitar.

Pada umumnya, penggunaan MiChat bertujuan positif.

Tapi, ada beberapa pengguna yang memanfaatkan aplikasi ini untuk kepentingan negatif, antara lain praktik prostitusi online.

Hal itu satu di antaranya diungkapkan seorang pria bernama JT.

Ia mengaku, aplikasi MiChat merupakan cara komunikasi paling mudah dan aman dengan PSK dalam prostitusi online, termasuk di Metro, Lampung.

Menurutnya, fitur dalam aplikasi MiChat membuat ia mampu mengetahui lokasi lawan bicara.

Sehingga, ia bisa langsung terhubung dengan pengguna lainnya yang berada dalam satu wilayah.

Untuk mengetahui pengguna MiChat yang menjajakan diri, JT mengatakan, hal tersebut cukup mudah.

Biasanya, lanjut JT, ada kode dalam profil status pengguna.

Kode tersebut seperti BO, ST, LT, dan sebagainya.

"Kalau untuk harga variatif. Tapi, harga bersahabatlah, dan masih bisa nego juga."

"Tergantung komunikasi kita gimana. Bisa minta kirimin foto dulu, karena ada beberapa yang pake profilnya beda."

"Biar gak jebakan batman. Intinya sih mudah, karena kalau enggak cocok, tinggal ganti yang lain," urainya.

Reporter Tribunlampung.co.id kemudian mencoba menggunakan aplikasi MiChat untuk mengetahui keberadaan PSK dalam prostitusi online di Metro, Lampung.

Hal yang dikatakan JT ternyata benar adanya.

Di Indekos

Setelah mencoba mengajak berkomunikasi dengan PSK dalam prostitusi online lewat aplikasi MiChat, reporter Tribunlampung.co.id menemukan sejumlah fakta.

Seorang PSK online mengaku mematok tarif sebesar Rp 400 ribu untuk sekali kencan.

Namun, tarif tersebut masih bisa turun.

"Bisa (turun tarif), Rp 350 ribu," katanya.

Adapun, lokasi pertemuan di indekos.

"Tempat di kos aku," ujarnya.

Selain indekos, ada juga PSK yang hanya bersedia melayani tamunya di hotel.

Adapun, tarif yang ditawarkan rata-rata berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu untuk sekali kencan.

Sementara untuk layanan lebih lama, mulai dari harga Rp 800 ribu hingga jutaan rupiah.

Hasil penelusuran reporter Tribunlampung.co.id, setidaknya ada 11 akun yang menawarkan jasa transaksi esek-esek yang terang-terangan di aplikasi MiChat di sekitar Taman Merdeka, Metro, Lampung.

Layani 7 Orang Sehari

Seorang PSK yang menggunakan aplikasi MiChat mengatakan, ia rata-rata melayani tiga orang sampai lima orang per hari.

"Paling banyak tuh pernah tujuh orang sehari. Cuma kalau sudah dapat lima, biasanya pelanggan yang lain aku cancel aja," katanya.

"Karena lumayan capek. Kalau harga sih minimal Rp 300 ribu untuk sekali yah, tapi lihat orang juga sih, kalau lebih dewasa Rp 400 ribu," paparnya.

Wanita tersebut mengaku memilih melayani tamunya di indekos.

Karena menurutnya, indekos jauh lebih aman dan hemat ketimbang hotel.

Para pelanggannya tidak lagi dibebankan harus membayar sewa tempat seperti hotel.

Namun demikian, rumah indekos nyaman bukan berarti.

Karena, dirinya pernah diangkut Satpol PP saat razia.

"Tapi tetap amanlah. Karena cuma didata saja. Habis itu pulang. Waktu itu pas lagi sama pelanggan juga, cuma ya gitu aja," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai para pria hidung belang yang pernah memakai jasanya, ia tidak pernah mengusik pekerjaan atau latar belakang mereka.

Namun, ia menjelaskan, pelanggannya terdiri dari seluruh kalangan.

Hal itu mulai dari remaja, pelajar atau mahasiswa, hingga orang dewasa alias om-om.

Selama ini, ia hanya mau bertransaksi di rumah indekos yang ia siapkan.

Tapi, ada pengecualian khusus untuk pelanggan tetap.

Siswi SMA Diperkosa Saat Diculik Pacarnya, Korban Ditemukan Kelaparan 3 Hari Kemudian

"Enggak pernah tanya-tanya sih, yang penting saya ramah. Ada yang mau cerita dulu, ya kita dengar, ada yang mau langsung, ya kita ikutin."

"Ada sih yang aneh, minta macam-macam lah. Aku ikut sebisa mungkin, kalau masih normal ya, cuma kalau udah aneh betul, aku nggak mau," imbuhnya.

Perempuan berkulit kuning langsat ini menambahkan, dirinya bekerja sendiri tanpa mucikari.

"Aku sendiri. Cuma kalau tahu online ini, memang dari teman," tuturnya.

Aksi PSK online Lampung dilakukan tak hanya di hotel atau indekos, tetapi juga di tempat karaoke. (tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved