Pria Selamatkan Istri dari Lilitan Ular Piton Sepanjang 6 Meter

Pria Ini Selamatkan Istri yang Dililit Ular Piton Sepanjang 6 Meter. Peristiwa terjadi di Langsa, Aceh

Editor: wakos reza gautama
ISTIMEWA/Serambinews.com
Ular Piton lilit warga Langsa 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pria Ini Selamatkan Istri yang Dililit Ular Piton Sepanjang 6 Meter.

Seorang warga Dusun 3, Lhoh Gampong Suka Jadi Makmur, Kecamatan Langsa Baro, Jamila alias Upik (36), Selasa (29/10/2019) pagi dililit dan nyaris dimangsa ular phiton besar sepanjang 6 meter.

Insiden itu terjadi di areal kebun karet miliknya, yang berada di Keunlmuning Hulu, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Akibat lilitan ular jenis pamangsa ini, korban terpaksa di rawat di RSUD Langsa.

Korban berhasil selamat dari cengkeraman ular phiton ini berkat ditolong suaminya, Supriadi (40).

Supriadi waktu itu, cepat mengetahui istrinya telah dililit ular phiton tersebut.

Informasi dihimpun Serambinews.com, setiap harinya selama ini korban Jamilah alias Upik dan suaminya Supriadi, pergi ke ladangnya yang berada di Keumuning Hulu yang lokasinya masuk ke wilayah Aceh Timur.

Gampong Suka Jadi Makmur dan Keumuning Hulu, merupakan batas antara wilayah Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur.

Saat itu sekitar pukul 09.00 Aib, korban sedang membersihkan rumput di tanaman padinya.

Sedangkan suaminya sedang menderes getah pohon karet.

Tak jauh sekitar belasan meter dari korban.

Jamilah awalnya mengira, ada batang kayu di dekatnya.

Namun tiba-tiba bagian ekor ular phiton besar sekitar 6 meter ini, langsung melilit bagian kaki hingga ke badan.

Beruntung tangan korban sempat memegang satu batang kayu di dekatnya.

Untuk bertahan dari cengkeraman ular besar ini.

Sambil menjerit minta tolong suaminya.

Mendengar jeritan istrinya, Supriadi langsung berlari mendekati istrinya itu.

Secepat kilat Supriadi menebas hingga beberapa kali bagian kepala dan badan ular itu menggunakan parang.

Setelah berapa menit, Supriadi berhasil memutuskan kepala ular.

Barulah ular ini melemas.

Hingga terlepaslah lilitan ular ini di tubuh Jamilah.

Saat itu juga, Supriadi langsung membawa korban dengan sepmornya ke RSUD Langsa.

Karena korban menderita luka dalam dan trauma berat.

Pasutri Tewas Digigit Ular

Orangtua tewas digigit ular, remaja ini jadi tulang punggung keluarga untuk adik-adiknya yang berjumlah tiga orang.

Kedua orangtuanya mengalami kejadian tragis digigit ular hingga meninggal dunia.

Peristiwa tragis digigit ular hingga merenggut nyawa ayah dan ibu tersebut terjadi tidak bersamaan.

Ayahnya meninggal digigit ular sekitar 1,5 tahun lalu, sedangkan ibunya baru meninggal sepekan lalu, juga akibat digigit ular.

Heri Misbahudin (17), seorang remaja asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kini harus tampil sebagai tulang punggung sekaligus kepala keluarga bagi ketiga adiknya pasca ditinggal pergi kedua orangtuanya.

Sang ibu, Nuryani (38) baru saja meninggal dunia sepekan lalu, sementara ayahnya, Maksum (45) meninggal sekitar 1,5 tahun lalu.

Tragisnya, keduanya meninggal dunia diduga karena digigit ular.

"Bapak meninggal dunia tahun lalu. Waktu itu habis pulang dari kebun, katanya kena gigit ular.

Sakit dulu seminggu sebelum meninggal dunia,” tutur Heri saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Pasir Kampung RT 002/004 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jumat (18/10/2019).

Sementara sang ibu, ucapnya, meninggal seminggu yang lalu, juga karena digigit ular.

“Saat itu ibu lagi tidur di rumah, tiba-tiba kesakitan jari kelingkingnya ada yang gigit, sama ular yang masuk lewat lubang,” ucapnya.

Heri mengaku sejak ayahnya meninggal dunia, ia memutuskan berhenti sekolah saat masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

Alasannya, ia tak ingin menjadi beban keluarga, apalagi ibunya tidak bekerja.

“Lebih baik saya bantu ibu saja untuk cari uang untuk biaya sekolah adik-adik dan kebutuhan sehari-hari.

Saya sama ibu bantu-bantu di kebun orang, angkut dan ngepak sayuran,” ujarnya.

Sejak ibunya meninggal, Heri kini tampil sebagai kepala keluarga bagi adik-adiknya, Riki (8), Rani (5) dan Ramdan. 

Memandikan, memberikan makan serta mengantar adiknya ke sekolah kini menjadi kegiatannya sehari-hari sebelum ia pergi untuk kerja serabutan.

“Riki kan baru kelas 2 SD dan Rani baru masuk TK. Setelah mengantar sekolah saya asuh si bungsu, kalau saya mau kerja, adik dititip dulu ke tetangga,” ujarnya.

Heri bertekad akan menjaga ketiga adik-adiknya itu sampai mereka besar dan menyekolahkan mereka sampai tamat.

“Saya tidak mau adik-adiknya putus sekolah seperti saya,” ucapnya.

Saat ini, Heri bersama ketiga adiknya telah diungsikan ke rumah salah satu kerabat yang tak jauh dari lokasi rumah mereka.

Sementara rumahnya kini telah dibongkar dan rencananya akan direnovasi oleh warga agar lebih layak dan aman.

“Kami warga bersama karang taruna sepakat urunan untuk memperbaiki rumahnya karena memang sudah sangat tidak layak ditinggali,” kata tokoh pemuda setempat, Hasbim (38), Jumat. 

Selain itu, jika kondisi rumah tersebut tidak diperbaiki, ia khawatir bisa kembali membahayakan para penghuninya.

“Karena ternyata lantai rumahnya itu banyak lubang, kemungkinan ular keluar masuk dari sana,” ujarnya.

(Serambinews.com)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Lolos dari Maut, Aksi Heroik Sang Suami di Langsa Baro Bebaskan Istri dari Lilitan Ular Piton" 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved