Nobar Film Dibubarkan Paksa
Nobar Film Kucumbu Tubuh Indahku Dibubarkan Paksa, Sutradara Garin Nugroho Kecewa dengan Pemerintah
Sutradara Garin Nugroho angkat bicara terkait pembubaran paksa nonton bareng atau nobar film Kucumbu Tubuh Indahku di Bandar Lampung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sutradara Garin Nugroho angkat bicara terkait pembubaran paksa nonton bareng atau nobar film Kucumbu Tubuh Indahku di Bandar Lampung.
Gelaran nobar film Garin Nugroho tersebut berlangsung di gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL), di kawasan PKOR, Bandar Lampung, pada Selasa (12/11/2019) sore.
Namun saat acara masih berlangsung, nobar film Kucumbu Tubuh Indahku dihentikan FPI Bandar Lampung.
Sutradara Garin Nugroho menilai, penghentian paksa film Kucumbu Tubuh Indahku tersebut adalah hal yang mempermalukan pemerintah.
"Film itu telah lulus sensor, jadi sebenarnya penutupan itu memalukan pemerintah, karena saya telah melakukan pekerjaan sesuai prosedur hukum kan, jadi sebenarnya pemerintah sangat dipermalukan, bukan saya," kata Garin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/11/2019).
"Menunjukkan bahwa pemerintah enggak niat soal radikalisme, itu cuma jargon politik yang dijual-jual aja kok," sambungnya.
• Fakta-fakta Nobar Film Kucumbu Tubuh Indahku Dibubarkan Paksa FPI Bandar Lampung
Garin menegaskan, film yang dibintangi oleh Randy Pangalila dan Sujiwo Tedjo itu sudah mengikuti prosedur hukum yang sesuai.
Sebelumnya, hal serupa juga pernah dialami Garin di Semarang.

"Radikalisme bisa hilang kalau kejadian sehari-hari semacam itu dicegah, karena film Kucumbu Tubuh Indahku udah lolos sensor sudah sesuai prosedur hukum dan aku sudah mengalami ini dan aku melawan," tutur Garin.
"Aku enggak tahu sama sekali. Kalau di Semarang mereka menutup, aku meminta wali kota untuk turun tangan," lanjutnya.
Sutradara Garin Nugroho mengaku kecewa kepada pemerintah karena film arahannya, Kucumbu Tubuh Indahku, kembali dihentikan pemutarannya.
"Saya cuma kecewa saja sama pemerintah yang banyak mulutnya, tapi nggak pernah bertindak keras. Selalu mengusung pluralisme, tapi tindakannya tidak ada," kata Garin.
Kronologi
Gelaran nonton bareng (nobar) film Garin Nugroho berjudul Kucumbu Tubuh Indahku dibubarkan paksa FPI Bandar Lampung, Selasa (12/11/2019) sore.
Acara tersebut berlangsung di gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) di kawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung.

Sempat bersitegang, panitia akhirnya memutuskan menghentikan acara nobar film Kucumbu Tubuh Indahku tersebut.
Adapun, kronologi peristiwa tersebut terjadi saat film sudah diputar.
Pemutaran film Garin Nugroho itu berlangsung di ruang pemutaran film.
• Nobar Film Kucumbu Tubuh Indahku Dibubarkan FPI di Lampung, Alasannya LGBT
Ruang pemutaran film berada di lantai dua gedung Dewan Kesenian Lampung.
Reporter Tribunlampung.co.id yang turut menghadiri acara tersebut menyampaikan bahwa saat itu, film sudah diputar sekitar setengah jam.
Ketika itu, suara teriakan terdengar dari lantai bawah.
Tak lama kemudian, panitia secara mendadak memberikan pengumuman melalui pengeras suara.
Pengumuman tersebut berisi bahwa pemutaran film Kucumbu Tubuh Indahku tidak bisa dilanjutkan.
Panitia kemudian meminta penonton untuk tetap tenang dan berada di dalam ruang pemutaran film.
Kemudian, beberapa anggota FPI Bandar Lampung masuk ke ruang pemutaran film.
Mereka memaksa agar film Garin Nugroho tersebut tidak lagi diputar.

Sementara, anggota FPI lainnya terlihat berbicara dengan pihak Dewan Kesenian Lampung dan Klub Nonton Lampung.
Pantauan Tribunlampung.co.id hampir 100 orang penonton terlihat kecewa.
• Video Detik-detik Nobar Film Kucumbu Tubuh Indahku Dibubarkan FPI Bandar Lampung
Namun, mereka tidak bisa berbuat banyak.
Mereka hanya menunggu keputusan dari panitia sembari duduk di kursi penonton.
Pemutaran film tersebut dikenakan donasi Rp 20 ribu.
DKL angkat suara
Terkait pencekalan pemutaran film Garin Nugroho berjudul Kucumbu Tubuh Indahku, Dewan Kesenian Lampung (DKL) angkat suara.
Gelaran nonton bareng film Kucumbu Tubuh Indahku yang digagas Klub Nonton Lampung di gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) di kawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Selasa (12/11/2019) sore, dibubarkan paksa oleh belasan massa dari FPI Bandar Lampung.
Pengurus DKL, Hermansyah GA mengatakan, FPI Bandar Lampung tidak harus mengambil sikap frontal, dengan membubarkan film yang tengah diputar.
"FPI jangan langsung mengambil sikap. Dia harus tahu dulu, harus pelajari dulu, kenapa film ini dilarang?" kata Hermansyah, Selasa (12/11/2019) sore.

Hermansyah menegaskan, ketika FPI menuduh sebuah film mengandung unsur pornografi atau LGBT dan sebagainya, pihak FPI seharusnya melihat terlebih dahulu filmnya.
"DKL ini punya gedung pertunjukan, siapapun bisa pakai."
"Ini yang memutar film dari komunitas penonton film, ya silakan. Jangankan komunitas penonton film, siapapun bisa pakai untuk pertunjukan seni," tegas Hermansyah.
Terkait film Kucumbu Tubuh Indahku, secara pribadi, Hermansyah menilai film Garin Nugroho itu memang sedikit nyeleneh dari sisi judulnya.
"Kalau melihat dari sisi judul, film Garin ini memang sedikit nyeleneh. Tetapi maksudnya menikmati tubuhku itu adalah menikmati gerakan dia menari."
"Seluruh gerakan tari saya keluar dari tubuh saya. Bahkan, film ini sampai masuk nominasi Oscar," jelas Hermansyah.

Anggota Komite Film DKL, Dede Safara Wijaya menambahkan, alasan film ini diputar di gedung DKL karena sebagai ruang apresiasi kawan-kawan seniman untuk melihat kualitas film tersebut.
"Kami mencoba membangun sebagai ruang apresiasi, tidak ada embel-embel untuk hal lain yang negatif," jelas Dede Safara Wijaya.
FPI akan pantau
Kuasa hukum FPI Bandar Lampung, Hendra Mahyuda mengatakan, pencekalan tersebut berdasarkan adanya laporan dari masyarakat bahwa film Garin Nugroho tersebut mengandung unsur pornografi dan LGBT.
"Kami dari ormas (organisasi masyarakat) FPI Bandar Lampung mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada tontonan film yang melanggar kaidah Islam," ujar Hendra Mahyuda, Selasa, 12 November 2019.
• Tak Hanya di Lampung, Film Kucumbu Tubuh Indahku Pernah Ditolak di Palembang-Semarang
Kepala Divisi Humas Kantor Advokad Bela Rakyat tersebut meminta agar film Kucumbu Tubuh Indahku tersebut tidak diputar kembali.
Sebab, hal itu akan menimbulkan penolakan massa yang lebih banyak lagi.
"Kami akan pantau ini, akan dibubarkan (tidak tayang lagi) atau bubar sementara saja," tegas Hendra Mahyuda.
Terlebih, menurut Hendra Mahyuda, kegiatan nonton bareng tersebut tidak mengantongi izin kepolisian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemutaran Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa, Garin Nugroho Kecewa pada Pemerintah dan Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa, Garin Nugroho: Pemerintah Dipermalukan