Penyiar Radio Sonora Lampung Hisa Audrina: Siaran Itu Asyik

Hisa Audrina Ginting menjadi Penyiar Radio Sonora Lampung sejak tahun 2016. Baginya penyiar merupakan profesi yang membuat nyaman

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Pribadi
Penyiar Radio Sonora Lampung Hisa Audrina 

Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Hisa Audrina Ginting menjadi Penyiar Radio Sonora Lampung sejak tahun 2016.

Keputusannya menjadi penyiar, karena baginya penyiar merupakan profesi yang membuat nyaman namun menantang.

Tantangannya adalah, penyiar harus bisa satu langkah lebih update dibandingkan pendengar.

Agar informasi apapun yang diberikan kepada pendengar saat sedang siaran merupakan informasi yang selalu update.

"Malu jadinya sama pendengar kalo saat siaran, tidak bisa memberikan informasi yang update, atau bahkan mungkin informasi yang diberikan sudah basi," ujar gadis kelahiran Bandar Lampung, 12 Agustus 1996 itu.

Selain itu, dengan selalu update Hisa bisa menjawab pertanyaan orang-orang tentang berbagai informasi saat sedang tidak siaran.

Informasi itu ditanyakan ke Hisa, karena menurut mereka sebagai seorang penyiar, Hisa pasti selalu update segala informasi.

Cara yang Hisa lakukan agar bisa selalu update dengan rajin mencari informasi terbaru dari email yang dikirimkan pusat, kompas, dan berbagai website.

Informasi yang dicarinya bisa lokal maupun nasional.

Salah satu informasi yang dicarinya adalah lagu yang sedang hits dan disukai pendengar.

Itu karena Hisa setiap hari minggu pukul 19.00-21.00 harus siaran 20 juara lagu indonesia terbaik yang dikemas apik.

Sebelum siaran, music director memberikan list lagu yang baru rilis. Lalu diantara lagu-lagu yang diberikan, Hisa memilih lagu yang sesuai dengan tagline Sonora yakni more than just hits.

"Selain lagu, aku juga harus selalu update berbagai informasi lain. Itu karena sebagai seorang penyiar aku harus bisa siaran semua program," kata gadis berkacamata itu.

Ketika siaran, terkadang Hisa harus interview atau talkshow dengan orang-orang yang belum dikenal.

Sebelum hari siaran Hisa selalu mencari tahu lebih dulu tentang orang itu melalui sosial media.

Misal mencari tahu tentang kehidupannya sehari-hari, kesibukannya, hobinya, dan sebagainya.

Tujuannya, agar saat akan siaran Hisa memiliki bahan obrolan dengan orang itu.

Dengan obrolan itu, biasanya dia tidak kaku saat siaran berlangsung.

Siaran Itu Asyik

Kesuksesan Hisa menjadi seorang penyiar, tidak terlepas usaha Hisa belajar saat sedang training di Sonora Lampung.

Hisa training selama enam bulan.

Selama training, banyak hal yang dipelajari Hisa.

Salah satunya bagaimana caranya agar pendengar bisa membayangkan mengenai apa yang disampaikan saat siaran.

"Aku belajar mengenai membentuk suara. Terasa sekali setelah belajar, suara yang awalnya cempreng berubah jadi bulat, dan yang awalnya cara bicaranya berantakan, jadi lebih tertata," ucap Hisa

Hisa belajar mengenai banyak hal lain juga.

Di awal belajar, Hisa merasa susah.

Tapi lama kelamaan, Hisa menjadi bisa.

Akhirnya Hisa sukses melakukan siaran sampai saat ini.

Bagi Hisa siaran itu asyik.

Apalagi saat siaran musik.

Hisa bisa siaran sekaligus mendengar musik.

Hisa juga bisa sambil menyanyi didalam ruang siaran sembari musik diputar.

"Asyiknya siaran juga karena dari siaran aku bisa dapat banyak pengetahuan dan pengalaman baru. Aku juga bisa dapat banyak kenalan baru, dan aku sendiri banyak dikenal orang," kata Hisa. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved