Tragedi Sejarah Prajurit Kopassus dan Marinir Baku Hantam, Pria Ini Datang hingga Pasukan Bubar

Tak hanya saling pukul, kedua pasukan bahkan mempersiapkan senjata masing-masing, mulai dari sangkur, senapan serbu bahkan bazooka.

IST
FOTO ILUSTRASI: Komandan Brigif-3 Mar Kolonel Marinir Werijon membuka Latihan Dasar Pertempuran di Pantai Caligi, Teluk Pandan, Pesawaran, Senin (23/11/2015). 

Entah siapa yang memulai lebih dulu saling ejek terjadi antara kedua pasukan.

Dan bentrok pun tak terhindarkan, masyarakat ketakutan, suasana ibu kota mencekam.

Bentrok terjadi di dekat markas KKO, RPKAD yang kalah jumlah lalu mengontak teman-teman mereka di Cijantung.

Tak pelak bala bantuan pun turun, pasukan RPKAD yang menumpang truk melakukan konvoi menuju lokasi perkelahian.

Senapan serbu dan bazooka

Tak hanya saling pukul kedua pasukan bahkan mempersiapkan senjata masing-masing, mulai dari sangkur, senapan serbu bahkan bazooka siap diarahkan kepada sesama pasukan TNI ini.

Dalam bukunya Julius Pour menggambarkan kawasan Kwini hingga Senen, Jakarta Pusat berubah mencekam.

Masyarakat was-was bentrok antar pasukan TNI tersebut pecah dan terjadi kontak senjata.

Dikisahkan saat itu Komandan Batalyon I RPKAD Mayor Benny Moerdani baru pulang main tenis dari Senayan.

Masih mengenakan seragam olahraga Benny menduga ada yang tak beres saat melihat iring-iringan truk RPKAD penuh sesak oleh tentara.

Tak berseragam, konvoi RPKAD dari Batalyon II tersebut meninggalkan markas dengan tergesa-gesa.

Benny kemudian berusaha mengejar konvoi truk itu.

Di sepanjang jalan masyarakat terlihat panik, Benny pun berhenti dan menanyakan apa yang terjadi kepada warga.

Warga yang terlihat ketakutan menjawab bahwa telah terjadi baku hantam antara RPKAD dan KKO.

Dan benar saja, saat mengecek ke RSPAD Benny melihat korban berjatuhan dari kedua belah pihak.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved