Dibombardir Rudal Iran, Donald Trump Sebut Markas Militer AS di Irak Hanya Alami Kerusakan Kecil
Kantor berita pemerintah Iran, ITIB menyebut Kotak Hitam pesawat telah ditemukan. Kotak Hitam memuat data penerbangan yang bisa mengungkap apa yang
Penulis: Romi Rinando | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ketegangan antara Amerika dan Iran dalam sepekan terakhir, disulut atas tewasnya tokoh militer Iran, Qassem Soleimani yang dieksekusi atas perintah Presiden Trump.
Iran pun membalas dendam dengan meluncurkan belasan rudal ke markas militer Amerika di Irak.
Bagaimana semua ini bermula? Apa kata Presiden Trump terkait pembalasan dendam Iran?
Presiden AS Donald Trump, dalam konferensi persnya, Rabu (08/01) di Gedung Putih menegaskan “tidak ada satu pun orang Amerika” yang menjadi korban serangan rudal Iran, Rabu (08/01) pagi waktu Irak.
“Semua tentara kita aman. Hanya kerusakan kecil di markas militer kita,” ungkap Presiden Trump.
Stasiun televisi pemerintah Iran menyebut 15 rudal balistik disasarkan Iran ke pangkalan udara Al-Asad dan sebuah fasilitas militer di Erbil, Irak.
• Alasan Amerika Serikat tak Balas Serangan Iran
• Setelah Tewaskan 80 Tentara AS, Iran Siapkan Perang Lebih Dahsyat
• Inilah 5 Senjata Perang Iran Paling Mematikan, Misil Khalij Pernah Bikin Pasukan AS Kabur
• 30 Tahun Jadi Muadzin Masjid At-Taqwa, Nurdin Dipangggil Allah saat Azan Salat Subuh
Keduanya adalah markas militer Amerika di Irak.
Tidak ada pula warga Irak yang menjadi korban, “karena sistem peringatan dini yang kita miliki bekerja dengan sangat baik,” kata Trump.
Lebih jauh lagi, Presiden Trump mengklaim Iran telah “mengendurkan kekuatan militernya”.
Meskipun sebelumnya menyatakan siap berperang.
Ia pun memberikan sinyal ajakan damai. “Amerika Serikat siap berdamai dengan siapapun yang berupaya mencari kedamaian.”
Balas dendam di Rabu subuh
Rabu (08/01) pagi waktu Irak, Iran membalaskan dendam atas kematian komandan militer terkuatnya yang tewas dibunuh atas perintah Presiden Trump.
Rudal balistik ditembakkan ke markas militer Amerika di Irak.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei di hadapan warga Iran yang meneriakkan “Amerika harus mati”, menyebut balasan Iran itu sebagai “tamparan” bagi Amerika dan desakan agar tentara Amerika angkat kaki dari Timur Tengah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/empat-peluru-kendali-mengudara.jpg)