Kritik Keras Sujiwo untuk Pembicara dan Intelektual yang Tertawa saat Petinggi Sunda Empire Bicara

Politikus Partai Demokrat, Roy Suryo tertawa terbahak mendengar penjelasan dari satu di antara petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana.

Editor: Romi Rinando
Sanovra/JR
Kritik Keras Sujiwo untuk Pembicara dan Intelektual yang Tertawa saat Petinggi Sunda Empire Bicara 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Budayawan Sudjiwo Tedjo melayangkan kritik kepara nasumber di acara Indonesia Lawyers Club tv One pada Selasa (21/1/2020).

Sudjiwo Tedjo menyayangkan sikap para nasumber yang tertawa mendengar penjelasan Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana.

Diketahui petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana muncul di program acara televisi, Indonesia Lawyers Club atau ILC yang tayang di TV One pada Selasa (21/1/2020) malam.

Penampilannya tampak rapi dan perlente mengenakan seragam khas militer. Ia diberikan kesempatan bicara memaparkan tentang Sunda Empire yang sedang menjadi perbincangan hangat.

Diketahui, Sunda Empire ini mencuat ketika pria yang mengklaim sebagai raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso alias Totok Santoso Hadiningrat ditangkap polisi.

Sunda Empire Klaim Bisa Hentikan Senjata Nuklir

VIDEO Kontroversi Sunda Empire, Klaim Bisa Hentikan Senjata Nuklir

Silsilah Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Inilah Gelar Totok Santoso Hadiningrat sebagai Raja

Di program acara ILC, Rangga Sasana menjelaskan panjang lebar kaitannya Sunda Empire dengan Kota Bandung.

Kehadirannya sebagai narasumber menjadi sorotan narasumber lainnya.

Tak jarang, narasumber lain turut tertawa, bahkan berkomentar mendengar penjelasan petinggi Sunda Empire.

Ia tampak cakap memberikan penjelasan panjang lebar. Namun, di antara semua pemaparan Rangga Sasana, banyak hal yang mencuri perhatian, dan tak sedikit mengundang tawa narasumber dan peserta yang hadir di ILC

Bahkan saat soal jabatannya di Sunda Empire oleh Karni Ilyas,  Rangga  menyebut jabatannya sebagai Sekjen NATO 

Bahkan ia juga tanpak ngegas tak rela atau tak sudi jika Sunda Empire disamakan dengan kerajaan yang dibangun Totok Santoso yaitu Keraton Agung Sejagat.

"Jadi perlu diketahui, Sunda Empire jangan disamakan apa yang dilakukan Toto Santoso," katanya bernada tegas dan terdengar ngegas.

"Siapapun boleh di Sunda Empire tapi karena posisi gini, Sunda Empire tidak merekrut manusia, 
tapi adalah anggotanya seluruh negara dan pemerintahan seluruh dunia, bukan manusia. Adapun ada pejabatnya yang bekerja di sana, mereka baru persiapan kita ini," ujarnya.

Seperti yang dimuat Kompas.com, Ragga Sasana mengakui Toto Santoso pernah bergabung dengan Sunga Empire.

Namun, ia mengaku Toto sudah dikeluarkan sejak lama.

"Sudah keluar, (Toto Santoso) sudah dikeluarkan lama," ujar dia," katanya.

Ia menyebut, Toto sudah lebih dulu bergabung daripada dirinya. Oleh karena itu, ia tak tahu seperti apa sosok Toto.

Kemudian, ia juga menegaskan bahwa raja Keraton Agung Sejagat itu tak ada kaitannya dengan Sunda Empire.

"Tidak ada hubunganya saudara Toto dengan Sunda Empire. Mungkin setelah dipecat, Toto membangun seperti itu (keraton)," ujarnya.

Kritik Keras Sudjiwo Tedjo 

Sudjiwo Tedjo menegaskan ia memang selama ini berusaha menahan tawa atas pemberitaan kerajaan-kerajaan baru di Indonesia.

Ia tidak ingin tertawa lantaran bisa jadi orang kerajaan akan tertawa mendengar sistem demokrasi yang selama ini dianut.

"Sejak penemuan Keraton oleh polisi, saya mendisplinkan diri untuk tidak tertawa bahkan ketika muncul berita di online."

"Kenapa? Karena jangan-jangan kalau saya jadi orang kerajaan, saya mungkin juga ketawa lihat demokrasi," ujar Sudjiwo Tedjo.

Sehingga, ia sedikit kecewa dengan para narasumber yang tertawa mendengar Rangga Sasana.

"Kita boleh ketawa-ketawa agak saya sayangkan beberapa intelektual sini ketawa mendengar sistem kerajaan."

"Padahal kalau saya dalam sistem kerajaan, saya mungkin ketawa lihat sistem demokrasi," ungkapnya.

Yang membuatnya tertawa justru mengapa ukuran kebenaran itu dilihat dari jumlah yang mempercayainya.

Menurutnya hal itu tidak masuk akal.

"Gimana saya enggak ketawa, kebenaran diukur dari kebenaran orang banyak."

"Sangat enggak masuk akal, kebenaran itu ditentukan para ahli, demokrasi kebenaran ditentukan oleh benarnya orang banyak, itu sudah mitos," terang Sudjiwo Tedjo.

Sudjiwo Tedjo lalu mencontohkan orang sekarang yang menertawakan benda-benda zaman dahulu namun tidak menertawan sistem pemilihan umum.

"Sama dengan keris sama dengan dupa, kita ketawa terhadap dupa, kemenyan, di dalam kerajaan tapi enggak ketawa pada sistem pemilihan umum," ungkapnya.

Menurutnya semua hal tidak bisa disama-ratakan.

"Bukan saya merendahkan tukang becak, bukan saya merendahkan petani, gimana suara tukang becak disamakan dengan profesor kan enggak masuk akal," lanjutnya.

Selain itu, orang juga tidak bisa begitu saja menertawakan kelas-kelas dalam kerajaan.

"Kemudian yang kedua di dalam kerajaan ada kelas-kelas, kalau saya jadi orang kerajaan, saya ketawa juga di dalam demokrasi ada kelas-kelas, kelas bisnis, kelas ekonomi," ungkap dia.

Lihat videonya mulai menit ke-10:50:

Roy Suryo Terbahak dengar Klaim Rangga Sasana

Politikus Partai Demokrat, Roy Suryo tertawa terbahak mendengar penjelasan dari satu di antara petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana.

Roy Suryo tertawa mendengar Rangga Sasana yang menyebut Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) lahir di Bandung.

Momen tersebut terjadi di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (21/1/2020).

Mulanya, Rangga Sasana menjelaskan bahwa Paus Paulus adalah Deris Seventeen yakni pemimpin dunia.

"Siapa itu Deris Seventeen? itu adalah Vatikan, Paus Paulus pada hari ini yang masih menjabat," kata Rangga.

Namun, kepimpinnan Paus Paulus akan berakhir sehingga Sunda Empire lah yang akan menggantikannya.

"Pada tanggal 15 Agustus 2020 berakhir tugasnya, maka kami menyiapkan sebagai Dinasti Padjajaran untuk kembali menarik apa yang menjadi tugas daripada tatanan bumi saat itu," jelas Rangga.

Kemudian, ia menyebut PBB maupun Gedung Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon lahir di Bandung.

Lalu ia turut menyinggung Roy Suryo.

"PBB lahir di Bandung, Pentagon lahir di Bandung, perlu tahu sejarah Indonesia nanti."

"Kalau misalkan tadi Mas Roy Suryo mengatakan Isola tadi itu salah, memang betul Isola itu Internasional Soldier Leader itu lahirnya NATO di sana Bandung, PBB di Bandung lahirnya," jelas Rangga.

"Enggak," jawab Roy Suryo.

"Berarti itu belum mengenal sejarah," balas Rangga.

s
Sunda Empire ternyata kerap berkegiatan di beberapa lokasi di Bandung. Hal tersebut terlihat dalam channel YouTube yang mengatasnamakan Sunda Empire. (Istimewa/ Tribun Jabar)

Mendengar itu, Roy Suryo lantas tertawa terbahak-bahak.

Ia tidak segan menyebut Rangga sedang berhalusinasi.

"Hahhahahahahaaha," tawa Roy Suryo.

"Dengar," imbau Rangga.

"Kacau ini halu ini," jawab Roy Suryo.

Lihat videonya mulai menit ke-2:04:

(Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved