Kenali 2 Metode Eksfoliasi, Angkat Kulit Mati yang Bisa Hilangkan Kusam dan Hasilkan Wajah Cemerlang
Sel kulit mati yang menumpuk akan menimbulkan berbagai permasalahan kulit, seperti kusam, dan jerawat.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sel kulit mati yang menumpuk akan menimbulkan berbagai permasalahan kulit, seperti kusam, dan jerawat.
Untuk membuang sel kulit mati, tidak cukup dengan menggunakan sabun cuci muka. Tapi lakukan juga eksfoliasi
dr Amelica Oksariani Dipl CIBTAC M Biomed (AAM) mengatakan, eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel kulit mati pada permukaan kulit.
Dengan diangkatnya sel kulit mati, regenerasi kulit akan terjadi.
Sel kulit mati akan tergantikan dengan sel kulit baru yang cerah, sehat, dan bersih.
Ada dua metode eksfoliasi yang bisa dilakukan, yakni mekanik dan kimia. Eksfoliasi secara mekanik menggunakan alat.
Tapi sebelum eksfoliasi dilakukan harus tahu kondisi kulit. Apakah kering, sensitif, mudah berjerawat, atau berminyak.
Jika kulitnya kering, sensitif, atau mudah berjerawat, eksfoliasi dilakukan dengan menggunakan bahan kain.
Sedangkan jika kulitnya berminyak eksfoliasi dilakukan dengan menggunakan alat yang ujungnya ada sikat lembut.
• Rajin Eksfoliasi Bikin Wajah Lebih Segar
Kalau di klinik kecantikan, eksfoliasi secara mekanik dilakukan dengan treatment microdermabrasi untuk mengangkat sel kulit mati agar tergantikan dengan sel kulit baru yang cerah, sehat, dan bersih.
Eksfoliasi bisa juga dilakukan dengan hydrafacial
Sementara itu eksfoliasi dengan metode kimia menggunakan scrub, yang bisa dengan mudah didapatkan di toko kosmetik.
Perlu diketahui, scrub dapat membersihkan sel-sel kulit mati lebih baik dibandingkan hanya mencuci muka saja.
Lakukan scrub setidaknya dua kali dalam satu minggu untuk hasil yang lebih maksimal.
Tetapi yang harus selalu diingat, scrub tidak boleh dilakukan pada kulit yang kering dan sensitif.
Eksfoliasi dengan metode kimia dapat juga dilakukan dengan peeling yang dilakukan di klinik kecantikan.
Kandungan atau komposisi dalam peeling yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis kulit
Untuk kulit kering kombinasi menggunakan golongan AHA (alpha hidroksi acid). Berminyak menggunakan golongan retinoid, salicilad acid, atau glicolic acid.
Kemudian sensitif menggunakan golongan BHA (beta hidroksi acid).
Agar eksfoliasi hasilnya lebih terlihat maksimal, harus dilakukan 1-2 kali dalam satu minggu untuk kulit normal, kering, atau cenderung sensitif.
Sedangkan untuk kulit berminyak dilakukan 3 kali dalam 1 minggu.
Berlaku untuk metode mekanik maupun kimia.
"Akan tetapi, khusus untuk metode mekanik dengan treatment diklinik kecantikan, seperti microdermabrasi, hanya boleh dilakukan 1-2 kali dalam satu bulan. Tidak boleh lebih dari itu," kata dr Amelica.
Eksfoliasi bisa dilakukan untuk semua jenis kulit. Kecuali kulit yang terlalu sensitif, mudah merah, iritasi, dan sedang ada jerawat yang terlalu parah tidak boleh dilakukan eksfoliasi.
• VIDEO - Dampak Eksfoliasi terhadap Kulit Wajah
Jangan Biarkan Terlalu Lama
Menurut dr Amelica, sel kulit mati tidak boleh dibiarkan terlalu lama, karena akan menyebabkan kulit kusam dan mudah berjerawat.
Penyebab sel kulit mati ada beragam.
Diantaranya usia yang bertambah akan menyebabkan kemampuan regenerasi kulit semakin menurun.
Sehingga regenerasi kulit menjadi semakin panjang, dari yang seharusnya 21-28 hari.
Regenerasi sebenarnya merupakan fase alami yang dialami kulit tanpa kulit harus mengalami pengelupasan.
Regenerasi kulit normalnya terjadi dalam waktu 21-28 hari.
Akibatnya sel-sel kulit mati mengalami penumpukan karena tidak bisa diangkat maksimal.
Penyebab lain karena kurang maksimal ketika membersihkan wajah.
Hasilnya sisa make up, polusi, dan kotoran, serta minyak masih tersisa di wajah dan menyumbat pori-pori.
Hal ini membuat kotoran menghalangi proses pergantian kulit, sehingga sel kulit mati menumpuk di wajah dan menyebabkan wajah kusam.
Sel kulit mati juga bisa disebabkan karena faktor iklim atau cuaca.
Ketika iklim dengan kondisi kering, suhunya rendah atau dingin, akan menyebabkan kelembapan pada kulit semakin menurun.
Jika tidak menggunakan moisturizer yang sesuai kulit kering bisa jadi masalah di kulit dan terjadi penumpukan sel-sel kulit mati.
Kemudian tidak menggunakan moisturizer.
Banyak orang yang mengira bahwa penggunaan moisturizer dapat menghambat kemampuan kulit untuk eksfoliasi.
Padahal sebenarnya, moisturizer dapat membantu kulit melakukan eksfoliasi dengan lebih baik.
Ketika kulit kering maka kulit mengelupas lebih parah di bandingkan ketika kulit lembab.
Selain itu kulit kering lebih rentan terhadap penumpukan sel-sel kulit mati.
Hal ini terjadi karena kulit yang kering membentuk lapisan kulit dan memerangkap sel kulit mati di bawahnya.
• Perhatikan Ini Sebelum Lakukan Perawatan Wajah Eksfoliasi
Pilih Pakai Scrub
Membersihkan wajah dengan scrub sering dilakukan wanita di Lampung. Terutama saat kulit wajah sudah mulai kusam.
Salah satunya Ana (28). Warga Tanjung Senang itu sering menggunakan scrub untuk mengangkat sel kulit mati, terutama saat wajahnya sudah mulai terlihat kusam.
"Aku menggunakannya mudah. Taruh di tangan kemudian usapkan diwajah seperti cuci muka dengan sabun biasa. Setelah itu bilas dan selesai," ujar Ana.
Warga lain Paramitha (23) juga menggunakan scrub untuk membersihkan wajahnya saat mulai kusam.
Kebetulan tipe wajahnya bukan tipe wajah kering sehingga bisa menggunakan scrub.
"Kalau sudah kusam tandanya sel kulit mati sudah menumpuk. Itu aku tahu waktu aku ke toko yang menjual scrub. Lalu aku disarankan untuk menggunakan scrub," kata warga Way Halim itu. (tribunlampung.co.id/jelita dini)