Setelah Bunuh Siswi SMA, Pelaku Sempat Makan dan Ngopi di Rumah Korban

Saat itu, pelaku langsung mendekap leher korban menggunakan tangan kanan dan tangan kirinya memegang tangan kiri korban.

Editor: taryono
kompas.com
Setelah Bunuh Siswi SMA, Pelaku Sempat Makan dan Ngopi di Rumah Korban 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Astrid (15) seorang pelajar SMA warga Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu yang menghilang sejak November 2019, ditemukan tinggal tengkorak kepala dan tulang kaki, di Jembatan Air Merah, Desa Air Merah, Rejang Lebong, Bengkulu.

Penemuan tulang diduga Astrid itu di lokasi Jembatan Air Merah Desa Air Merah, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Selasa (21/1/2020).

Menurut keterangan kepolisian, motif pembunuhan Astrid yang dilakukan oleh tersangka Yo, sopir angkot langganan Astrid, karena pelaku ingin menguasai sepeda motor milik Astrid.

Keterangan itu disampaikan Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika, didampingi Dandim 0409/Rejang Lebong Letkol Inf Sigit Purwoko.

2 Jam di Atas Menara BTS, Rencana Bunuh Diri AR Gagal Setelah Bujuk Rayu Rekannya

Ibu Guru Dibunuh di Rumahnya, Cara Sadis Suami Istri Habisi Nyawa Korban Diungkap Polisi

Sandiaga Tolak Tawaran Jadi Menteri karena Prabowo

Amanda Nurani Buka Suara Seusai Viral, Wanita Cantik Lulusan S2 Penjual Tahu Goreng di Pinggir Jalan

Kapolres menyebutkan, dugaan kasus pembunuhan terhadap Astrid bermula saat Astrid ditelepon Yo.

Ia diminta bantuan untuk mengantarkan kado untuk kawan Astrid.

"Korban dan pelaku ini sudah saling kenal yaitu korban sering naik angkot pelaku sejak SMP, sehingga korban menyetujui," jelas Kapolres.

Saat sampai di rumah Yo, Astrid meminta air putih kepada pelaku.

Saat itu, pelaku menyuruh Astrid untuk mengambil sendiri di dapur.

Saat itulah, niat pelaku untuk mengambil motor yang dibawa Astrid timbul.

Kemudian, pelaku menyusul Astrid ke dapur.

Saat itu, pelaku langsung mendekap leher korban menggunakan tangan kanan.

Sementara, tangan kirinya memegang tangan kiri korban.

Setelah itu, pelaku mengancam korban untuk tidak teriak sembari menyuruh Astrid duduk di kursi.

Kemudian, ia mengambil tali plastik yang digunakannya untuk mengikat tangan Astrid.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved