Tribun Bandar Lampung
Bandar Lampung Diguyur Hujan Deras, Jalan Sultan Agung Digenangi Air Sepanjang 850 Meter
Genangan air tersebut akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya pada, Selasa, 28 Januari 2020 malam.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Diduga mengalami penyumbatan saluran drainase, jalur dua Jalan Sultan Agung, Kedaton, Bandar Lampung, tergenang air sepanjang sekitar 850 meter.
Genangan air tersebut akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya pada, Selasa, 28 Januari 2020 malam.
Pantauan Tribunlampung.co.id, setelah hujan mengguyur dengan deras selama sekira 1 jam, Jalan Sultan Agung Kedaton tergenang air setinggi kurang lebih 30 centimeter.
Air hanya menggenangi satu jalur yakni sisi selatan jalan atau jalur dari arah Way Halim menuju Mal Bumi Kedaton.
Genangan air terpantau mulai dari SPBU Kedaton hingga rumah makan Sambel Alu.
• Hati-hati! Ada Genangan Air di Bypass Depan Asrama Haji Rajabasa
• Genangan Air di Depan Kampus UIN Raden Intan Ganggu Pengguna Jalan
• Hotel Tertinggi di Sumatera Dibangun di Bandar Lampung, Berikut Daftar Gedung Tertinggi di Lampung
• Pembangunan Hotel Tertinggi di Sumatera, Grand Mercure Sudah 60 Persen, Target 2021 Selesai
Alhasil, akibat genangan air itu, kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan.
Salah seorang warga sekitar, Husein menyebutkan, kejadian ini tak seperti biasanya.
"Tumben ini (genangan airnya jauh), tapi memang tadi hujannya deras," kata Husein, Selasa (28/1/2020) malam.
Husein menduga, genangan air tersebut terjadi lantaran ada penyumbatan drainase.
"Kayaknya sih siringnya (drainase) mampet, ya semoga saja cepat surut," tandas Husein.
Genangan Air di Depan Asrama Haji Rajabasa
Hampir setengah badan Jalan Soekarno Hatta di KM 91 (Bypass), tepatnya di depan komplek Asrama Haji, Rajabasa, tertutup air.
Genangan air terjadi akibat hujan pada Minggu (5/1/2020) dini hari.
Bahkan hingga Minggu siang, sebagian badan jalan masih tertutup air.
Pantauan Tribunlampung.co.id, tampak kondisi arus lalu lintas di sekitar jalan yang tergenang air ramai lancar.
Dari jarak 100 meter menuju genangan, sejumlah kendaraan mulai menurunkan kecepatan.
"Gimana mau surut air nya saja gak bisa lewat," ujar Lay, tukang tambal ban di median jalan tersebut.
Menurut Lay, setiap kali turun hujan, area itu pasti tergenang air.
Hal tersebut, kata Lay, lantaran tak ada celah atau lobang agar air dapat mengalir ke saluran pembuangan.
Jika cuaca cepat panas, maka air akan kering dengan sendirinya.
Lay menambahkan, kontur jalan yang condong membentuk lengkungan menjadi tempat berkumpulnya air.
Ditambah lagi trotoar pembatas lajur kiri dan kanan semakin menutup ruang gerak air.
"Mestinya dibuka sedikit pembatas jalan ini. Jadi air bisa lewat, kalau tidak siapa yang mau sedot air ini," keluh Lay.
Sementara warga sekitar lainnya Iwan mengatakan, pengendara harus berhati-hati melintas kawasan tersebut terlebih mereka yang hendak menuju Hajimena.
Selain kondisi jalan menikung, sisi kiri jalan terdapat simpangan yang ramai keluar masuk kendaraan.
"Pokoknya kalo hujan hati-hati lah, di sini juga rawan kecelakaan," ujar pedagang kaki lima ini.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Joviter Muhammad)