CPNS 2020
Peserta SKD CPNS Hamil di Tanggamus Diberi Pita Pengenal
Mereka diberikan pita khusus di lengan sebagai tanda pengenal. Mereka duduk di bagian depan supaya memudahkan pemantauan lewat CCTV.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Sampai hari ketujuh, pelaksanaan seleksi kompetensi dasar CPNS 2020 di Tanggamus berlangsung lancar.
Menurut Kepala BKPSDM Tanggamus Aan Derajat, hingga mendekati akhir, SKD tidak ada masalah.
"Untuk pelaksanaan lancar, tidak ada kendala, dari segi peralatan, panitia sampai peserta," terang Aan, Sabtu (22/2/2020).
Sementara tingkat kehadiran peserta cukup baik.
• 508 Peserta Tes SKD CPNS 2020 Pringsewu Dipastikan Gugur
• Dapat Nilai 370, Peserta Tes SKD CPNS 2019 di Bandar Lampung Hampir Dipastikan Gagal, Kok Bisa?
• Peserta CPNS di Lampung Sembunyikan Ponsel dan Modem di Celana Dalam
• Diduga Epilepsi Kumat, Nelayan Hilang Saat Mancing di Teluk Kiluan
Peserta yang tidak hadir hanya berkisar puluhan. Terbanyak hanya 77 peserta pada hari ketiga.
Hal yang jadi perhatian khusus adalah peserta perempuan dalam kondisi hamil, baik hamil muda, hamil tua dan usai persalinan.
Mereka diberikan pita khusus di lengan sebagai tanda pengenal.
Mereka duduk di bagian depan supaya memudahkan pemantauan lewat CCTV.
Monitor CCTV dipantau terus oleh dokter, sehingga tahu gerak-gerik peserta jika mengalami keluhan.
Beruntung sampai tujuh hari pelaksanaan, tidak ada peserta hamil yang mengalami keluhan saat tes.
"Kami mengakui juga tim kesehatan bekerja secara maksimal, peserta yang hamil dan ada masalah dengan kesehatan dapat perhatian," terang Aan.
Bariyanto selaku koordinator tim kesehatan dari Diskes Tanggamus mengaku rata-rata di setiap sesi tes ada 20 perempuan yang hamil.
Ada pula peserta yang baru saja melahirkan.
"Untuk kehamilan memang rawan, baik itu kehamilan usia muda dan tua. Sebab tiap fase usia kehamilan selalu ada keluhan. Dan kami jaga agar saat ada keluhan itu cepat tertangani," terang Bariyanto.
Selain kehamilan, ada juga peserta yang usai operasi kaki karena kecelakaan.
Khusus untuknya keluarga boleh mengantar sampai tempat duduk di ruang tes, dan setelahnya juga dikawal ketika keluar ruangan.
"Sampai hari ketujuh pelaksanaan SKD tidak ada peserta yang mengalami gangguan kesehatan. Semua bisa ikut dari awal sampai akhir sesi tes," terang Bariyanto. (tribunlampung.co.id/tri yulianto)