Suami Istri Berusia Belasan Tahun Kesal Ditagih Utang, Bunuh Nenek 78 Tahun di Inhu

Sepasang Suami Istri yang masih berusia belasan tahun membunuh seorang nenek berusia 78 tahun.

Dok Polres Inhu
PI (19) dan SA (17), pasutri pembunuh seorang nenek saat diamankan di Polsek Siberida, Kabupaten Inhu, Riau, Jumat (21/2/2020). Suami Istri Berusia Belasan Tahun Kesal Ditagih Utang, Bunuh Nenek 78 Tahun di Inhu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sepasang Suami Istri yang masih berusia belasan tahun, membunuh seorang nenek berusia 78 tahun.

Korban dibunuh lantaran menagih utang.

Korban bernama Cicih.

Sementara, pasangan Suami Istri yang menjadi pelaku, berinisial PI (19) dan SA (17).

Bunuh Suami Bersama Pacar, Endang Mengaku Tak Menyesal

Detik-detik Calon Dokter Nyaris Diperkosa Sopir, Korban Kabur Saat Angkot Masuk Jurang di Sumedang

BKN Umumkan Kelulusan SKD CPNS pada Maret 2020, Berikut Jadwal Resmi Tahapan SKB

Bocah 7 Tahun Diculik karena Telat Dijemput 20 menit, Ditemukan Tak Bernyawa dalam Kantong Plastik

Keduanya merupakan warga Desa Petala Bumi, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Polisi telah menangkap pasangan Suami Istri tersebut.

Paur Humas Polres Inhu, Aipda Misran mengatakan, kedua pelaku diamankan di Polsek Siberida untuk diproses hukum lebih lanjut.

Kedua pelaku, sebut dia, sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kedua tersangka mengaku membunuh korban karena kesal ditagih utang.

"Tersangka mengaku kesal ditagih utang Rp 200 ribu oleh korban," ungkap Misran, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).

Selain mendalami motif pelaku, lanjut dia, penyidik juga sedang mendalami cara tersangka menghabisi nyawa korban.

Diketahui, korban merupakan tetangga pelaku.

Sebab, pada pemeriksaan awal, tersangka mengaku hanya membenturkan kepala korban ke dinding.

Hal itu menyebabkan tulang tengkorak korban patah.

"Keterangan tersangka dengan hasil pemeriksaan ahli forensik berbeda."

"Tersangka mengaku cuma membenturkan kepala korban ke dinding."

"Tapi, hasil forensik ditemukan tengkorak kepala korban pecah di bagian depan dan belakang."

"Jadi masih didalami penyidik," sebut Misran.

Menurut dia, kedua tersangka diduga terlibat penyaniayaan terhadap korban hingga tewas.

Kronologi kejadian

Misran menjelaskan, perisitiwa itu berawal saat Polsek Siberida mendapat informasi dari masyarakat tentang penemuan mayat perempuan bernama Cicih (78).

Korban ditemukan tewas di rumahnya di Desa Petala Bumi, Kecamatan Siberida, Inhu, Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 09.30 WIB.

Atas informasi itu, petugas mendatangi lokasi kejadian.

Kemudian dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), korban tewas dengan luka memar pada dahi kiri dan kanan, dan telinga sebelah kiri mengeluarkan darah.

Korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit di Kelurahan Pematang Reba, Rengat, untuk dilakukan autopsi.

"Hasil pemeriksaan forensik Polres Inhu bersama Biddokes Polda Riau, penyebab kematian korban adalah akibat kekerasan benda tumpul pada belakang kepala, yang menyebabkan patah tulang tengkorak sehingga menimbulkan pendarahan," kata Misran.

Pasangan Bukan Suami Istri Ditemukan Tewas di Hotel, Keluar Cairan

Viral Ongkos Ojek Rp 450 Ribu di Kalideres, Modusnya Rp 200 Ribu Disebut 20

Video Viral Pria Banting Motornya karena Tak Terima Ditilang Polisi, Pemotor: Razia Apa Ini?!

Setelah dilakukan penyelidikan, lanjut dia, tim Opsnal Polsek Siberida berhasil mengamankan dua orang pelaku yang merupakan pasutri.

"Kedua tersangka ditangkap, Jumat (21/2/2020), setelah melarikan diri ke wilayah Kelurahan Sei Salak, Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau," tutup Misran.

Istri bunuh suami

Di Lampung, kasus pembunuhan sadis terjadi dengan korban bernama Agus (42).

Warga Desa Halangan Ratu, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran, Lampung, tersebut ternyata dibunuh sang istri, Endang.

Wanita berusia 33 tahun itu tak beraksi sendiri, dia bersekongkol dengan pacarnya, Dedi.

Berikut, fakta-fakta pembunuhan sadis tersebut.

1. Direncanakan

Endang dan Dedi  telah merencanakan untuk melakukan pembunuhan terhadap Agus sejak 2 bulan sebelumnya.

Hal ini disampaikan polisi saat saat ekspose yang digelar Polres Lampung Selatan Rabu, (19/2) sore.

2. Motif pembunuhan 

Menurut Endang yang telah memiliki dua anak bersama suaminya Agus, alasan dirinya berniat menghabisi nyawa suami karena selama ini Agus kerap marah-marah dan berkata kasar.

"Dia kerap marah-marah tiap hari. Tapi kalau mukul gak pernah," kata Endang saat ditanya polisi.

3. Selingkuh selama 1 tahun 

Pengakuan lainnya, dia juga telah menjalin hubungan terlarang (selingkuh) dengan Dedi selama satu tahun terakhir.

"Tersangka Endang ini bersama tersangka Dedi yang menjadi eksekutor pembunuhan, telah merencanakan pembunuhan sebelumnya," kata Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edi Purnomo.

4. Tak menyesal Bunuh suami

Endang pun mengaku tidak menyesal telah membunuh suami yang telah memberinya dua anak.

Sebelum pembunuhan Endang membuat skenario bersama Dedi untuk memancing sang suami keluar rumah pada Selasa (18/2) dini hari.

Endang merancang cerita jika dirinya memiliki pria idaman lain berinisial K.

Hal ini memantik kecemburuan suami.

Karena itu, saat tersangka Dedi mengajak suntuk menemui K pada Selasa dini hari.

Agus, sang suami pun terpancing.

"Tersangka D ini mengajak Agus menemui K yang diduga menjadi pria idaman lain Endang. Korban Agus sempat membawa senjata tajam jenis golok," kata Kapolres.

Dari pengakuan Endang kepada polisi, kisah hubungan gelapnya dengan seseorang berinisial K hanyalah rekaan

Tersangka Dedi dan Agus keluar rumah menggunakan sepeda motor korban.

5. Korban dipukul kepalanya

Setibanya di lokasi dekat pabrik roti di Desa Handuyang, korban berhenti hendak buang air kecil.

"Pada saat itulah, tersangka Dedi memukul korban dengan menggunakan shockbreaker sepeda motor pada bagian kepalanya," ujar AKPB Edi Purnomo.

Korban pun terjatuh, dan oleh tersangka Dedi kembali dipukul.

Korban Agus pun meninggal dunia.

Sementara Dedi kembali ke rumahnya di Desa Halanganratu Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.

6. Penemuan mayat

Penemuan sesosok mayat pria sempat mengegerkan warga Desa Handuyang, Kecamatan Natar pada Selasa (18/2) kemarin.

Mayat pria tersebut ditemukan dengan beberapa luka ditubuhnya.

Terutama luka akibat benda tumpul pada bagian kepala.

Berkat hasil penyelidikan, polisi meringkus Dedi dan Endang yang merupakan istri korban.

Kaki tersangka terpaksa dihadiahi timah panas karena mencoba kabur saat akan ditangkap.

"Kedua tersangka akan kita jerat dengan pasal 340 junto 338 junto pasal 351 ayat (3) KUHP. Ancaman hukumannya kurungan 20 tahun, maksimal hukuman mati," kata AKBP Edi Purnomo.

Pura-pura dibegal

Kasus seorang ibu yang tewas di areal kebun jagung SIndangsari, Tanjung Bintang, Lampung Selatan akhirnya terungkap.

Korban ternyata bukan korban begal, melainkan korban pembunuhan.

Pelaku yang membunuh Anis Suningsih (34) tak lain adalah suaminya sendiri, yakni Handoko.

Handoko sengaja membuat kasus pembunuhan istrinya seolah-olah dilakukan begal motor.

Tim gabungan Ditreskrimum Polda Lampung dan Satreskrim Polres Lampung Selatan akhirnya bisa mengungkap kasus pembunuhan berkedok begal tersebut dan mengamankan tiga orang pelaku atas perkara ini.

Anis Suningsih (34) ditemukan bersimbah darah seolah-olah menjadi korban begal di Desa Sindangsari Kecamatan Tanjung Bintang pada Rabu 5 Februari 2020.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes M Barly Ramadhany membenarkan, tim gabungan telah mengamankan 3 orang pelaku, salah satunya merupakan suami korban H (Handoko).

"Pelaku ini tergolong orang dekat, dua pelaku masih mengenal korban, dan satu lagi suami korban," ungkap Barly, Minggu 9 Februari 2020.

Barly  menjelaskan, kasus ini terungkap bermula dari penangkapan dua pelaku, yang kemudian buka suara jika ada aktor intelektual di balik kasus ini.

"Keduanya buka suara tentang adanya pelaku yakni H yang tak lain adalah suami korban," terang Barly.

Barly mengatakan, H (Handoko) dijemput di kediamannya Sabtu 8 Februari 2020.

"Dugaan sementara ini merupakan pembunuhan berencana dengan modus pura-pura begal," kata Barly.

Disinggung latar belakang pembunuhan, Barly mengatakan, pihaknya masih mendalaminya.

Meski demikan, Barly tak menampik, jika Handoko terlibat dalam penusukan korban.

"Yang jelas ada kaitannya dengan konflik rumah tangga, ya (soal) poligami dan desakan ekonomi," tutur Barly.

Informasi yang didapat, korban mengalami kesulitan ekonomi bersama tiga anak.

Korban pun sempat mengultimatum H untuk memilih korban atau istri kedua setelah pulang dari Aceh menjenguk istri muda. ⁣

"Sebelum kejadian sempat terjadi ribut besar antara korban dengan H," tutur Barly.

Barly mengatakan pelaku Handoko bahkan ikut datang RS Airan, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan saat korban ditemukan oleh warga setempat.

Warga Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang itu sempat dibawa ke Klinik Centro Jati Agung, kemudian dirujuk ke RS Airan.

Namun nyawa korban tidak tertolong.

Di RS Airan ini, Handoko sempat berakting syok dan menangis ketika melihat jasad Anis terbujur kaku dengan perut penuh luka tusuk, yang awalnya diduga tewas dibunuh begal.

Ditkrimum Polda Lampung masih menyelidiki keterlibatan istri muda pelaku pembunuhan Anis Suningsih (istri pertama pelaku).

“Pendalaman masih terus dilakukan, termasuk adanya kemungkinan keterlibatan istri muda pelaku Handoko, masih kami selidiki,” kata Barly.

Barly menambahkan, dari hasil penyelidikan sementara Handoko adalah seorang residivis yang pernah terlibat kasus pembunuhan anggota Polda Lampung bernama Wiyono.

“Pernah terlibat, kasus Wiyono yang namanya kini diabadikan menjadi Graha Wiyono Siregar di Mapolda Lampung,” kata Barly.

Kapolsek Blambangan Umpu AKP Wiyono (45) tewas tertembak perampok, 11 April 2008 dini hari pukul 04.00 di Talang Baru, Ogan Lama, Lampung Utara.

Wiyono tertembak di bagian perut sebelah kanan dan langsung tewas di tempat.

Kapolres Way Kanan AKBP Beni Ali seperti dilansir kompas.com, mengatakan, tewasnya Wiyono terjadi saat ia bertugas mencegat kawanan perampok.

Kasatreskrim Polres Way Kanan AKP Hendriansyah menelpon AKP Wiyono pukul 03.15 dan meminta bantuan untuk mengejar dan menghentikan pelaku perampokan di Talang Baru Ogan Lama Lampung Utara.

Perampok diduga menggunakan pikap Daihatsu Espass warna hitam dan sepeda motor Honda Mega Pro.

Wiyono kemudian meluncur bersama tiga anak buahnya.

Sayang ketika tiba di Talang Baru dan Wiyono berupaya menghentikan Daihatsu Espass hitam pikap, mobil yang diduga sebagai mobil yang dipakai pelaku perampokan lepas.

Sementara pelaku perampok yang mengendarai sepeda motor Honda Mega Pro berhenti dan menembak Wiyono.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kesal Ditagih Utang Rp 200.000, Pasutri di Riau Bunuh Seorang Nenek.

Kasus pasangan Suami Istri berusia belasan tahun bunuh nenek diungkap di Inhu, Riau. (kompas.com)

Chef Renatta MasterChef Indonesia Cuma Sanggup 20 Menit Pakai High Heels, Ekspresinya di 2 Foto

Uangnya Lenyap, Asisten Nia Ramadhani Curhat Pesan Minum Lewat Ojol Rp 49 Ribu Hilang Rp 5 Juta

Pasangan Suami Istri Mabuk Bareng Malah Berujung Suami Bunuh Sang Istri

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved