Warga Dimassa hingga Tewas Depan Polisi, Keluarga: Kapolri & Kapolda Harus Tanggung Jawab
Saya minta Kapolri dan Kapolda Papua sebagai penanggung jawab keamanan agar bertanggung jawab mengusut tuntas kasus ini
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang sopir asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Yus Yunus (26) tewas menjadi korban aksi main hakim sendiri.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Trans Nabire, Dogiyai Papua, Minggu (23/2/2020).
Ironisnya, aksi penghakiman massa itu berlangsung di hadapan beberapa anggota polisi bersenjata.
Berikut fakta yang dihimpun oleh Kompas.com terkait tewasnya Yus lantaran dihakimi massa:
Bukan karena Tabrak Babi
Melansir Tribunnews, peristiwa bermula ketika Yunus mengendarai truk dan melintas di Jalan Trans Nabire, Dogiyai.
• Diamnya Polisi Lihat Sopir Truk Diamuk Massa hingga Tewas, Harapan Keluarga Korban ke Kapolri
• Jenderal Polisi Klarifikasi Kasus Pria Tewas di Depan Polisi Akibat Dikeroyok Massa: Salah Sasaran
• Pria Tewas Diamuk Massa di Depan Polisi Bersenjata, Keluarga Minta Tanggung Jawab Kapolda
Yunus berhenti saat mengetahui ada warga bernama Damianus tewas setelah menabrak babi.
Yunus melaporkan hal tersebut dan menuju ke lokasi bersama polisi.
Namun massa mengganggap Yunus yang menabrak Damianus hingga tewas.
Warga pun menganiaya Yunus hingga tewas di hadapan polisi yang membawa senjata.
Kesalahpahaman tewasnya Damianus itu diiyakan oleh Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa.
"Karena tersulut emosi melihat kematian Demianus Mote yang dicurigai ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia," kata Bupati, seperti dikutip dari Antara.
2. Murni Kriminal
Yakobus menambahkan, kejadian ini tidak berhubungan dengan masalah politik, rasisme, agama maupun suku.
Ia menekankan kejadian ini murni merupakan kecelakaan lalu lintas dan kriminal.