Ormas Muhammadiyah Resmi Punya Klub Sepak Bola di Liga 2 Musim 2020
"Intinya kami ingin berkontribusi di bidang olahraga dengan cara kita, bukan dengan uang, tapi dengan aspek moral," terang Wakil Ketua PWM Jatim Nadji
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -Organisasi Masyrakat Muhammadiyah yang selama ini lebih dikenal berdakwah lewat lembaga pendidikan, sosial dan rumah sakit. kini merambah ke sepak bola.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur resmi memiliki klub sepakbola yang akan berlaga di liga 2 musim 2020.
Kini status kepemilikan Semeru FC Lumajang resmi diambil alih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur
Klub promosi Liga 2 2020, Semeru FC Lumajang nantinya akan berlaga dikompetisi kasta kedua. Klub ini menggunakan nama baru, PS Hizbul Wathan. Kemudian memilih berkandang di Stadion Delta, Sidoarjo.
Sebelumnya, Semeru FC Lumajang merupakan klub gabungan Persigo Gorontalo dengan Semeru FC Lumajang, Jawa Timur, pada 2017 lalu.
Misi mulia Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur guna mewujudkan dakwahnya berkontribusi di persepakbolaan Indonesia kini mulai terasa.
• Berkompetisi di Liga 2 Musim 2020 Kalteng Putra dapat Pinjaman 2 Pemain Muda PSM Makassar
• PSMS Medan Kontrak 25 Berlaga di Liga 2 2020, Manajer Ungkap Gaji Pemain Terendah dan Termahal
• Managemen Masih Akan Tambah Pemain Badak Lampung FC, Hadapi Liga 2 2020
Besar harapan bagi PWM Jatim, agar tujuan baiknya itu bisa tercapai, ikut andil dalam berkontribusi di dunia kulit bundar Tanah Air.
"Intinya kami ingin berkontribusi di bidang olahraga dengan cara kita, bukan dengan uang, tapi dengan aspek moral," terang Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid.
Nadjib Hamid mengatakan, Muhammadiyah memiliki sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Pihaknya ingin berdakwah melalui lapangan hijau.
“Kader Muhammadiyah menjadi pelopor lahirnya PSSI. Ia seperti Soeratin yang sampai sekarang namanya masih digunakan untuk turnamen,” ujar Nadjib Hamid.
“Selama ini kami lebih dikenal berdakwah lewat lembaga pendidikan, sosial dan rumah sakit. Tapi kini ditambah ke sepak bola,” ungkap Nadjib menambahkan.
Muhammadiyah Ingin Menciptakan Sejarah Baru Ia menambahkan, Muhammadiyah ingin menciptakan sejarah baru dengan memberikan sentuhan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. (mengajak kebaikan dan mencegah keburukan) ke tubuh sepak bola nasional.
Pihaknya berharap, semua elemen di sepak bola Tanah Air, seperti pengurus, pemain, suporter dan semua yang terlibat dalam sepak bola nasional. Serta bisa menjunjung tinggi nilai-nilai fair play dan sportivitas.
Sehingga ke depan, kasus yang sempat menyeret petinggi sepak bola Indonesia dan sejumlah pengurus klub tidak terjadi lagi.
Manajemen juga telah menunjuk Hanafing sebagai direktur teknik dan Yusuf Ekodono sebagai pelatih. Tentunya akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih.
Selain itu untuk menghadapi kompetisi Liga 2 2020 yang akan berlangsung pada pertengahan Maret mendatang. Saat ini klub yang berjulukan Laskar Matahari itu sedang menggelar seleksi pemain.
Peristiwa kurang sedap yang menimpa persepakbolaan di Indonesia belakangan ini, mulai dari skandal pengaturan skor, suap menyuap, dianggapnya sebagai kejadian yang menyedihkan.
Dirinya berharap, suatu saat nanti, seluruh stakeholder di dunia sepak bola Indonesia, baik pengurus, pemain dan suporternya, mampu menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dalam berolahraga.
"Harapannya nanti lahir pemain-pemain profesional yang berakhlak mulia, tidak mudah disuap, tidak gampang menjual diri, suporternya juga bisa kemudian betul-betul konstruktif tidak anarkis," terangnya
Muara dari keikutsertaan PWM Jatim di sepak bola tanah air ini, tak lepas dari hajat mereka yang hendak memberi sentuhan masif terhadap aspek spiritual.
"Intinya pembinaan spiritual itu akan kita beri perhatian lebih," tutup Nadjib Hamid. (artikel ini sudah tayang tribunjatim)