Tribun Bandar Lampung

Tim Robot UBL Sabet 5 Medali Olimpiade Robot se-Sumatera, Rela Begadang hingga Tidur di Kampus

Tim robot UBL berhasil bawa pulang lima medali dalam ajang Olimpiade Robot Teknik Mesin se Sumatera.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi UBL
Tim Robot UBL. Tim Robot UBL Sabet 5 Medali Olimpiade Robot se-Sumatera, Rela Begadang hingga Tidur di Kampus 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tim robot Universitas Bandar Lampung (UBL) berhasil bawa pulang lima medali dalam ajang Olimpiade Robot Teknik Mesin se Sumatera yang digelar di Universitas Bengkulu (Unib) pada 28 Februari lalu.

Yakni dua medali emas dan tiga medali perak.

Medali emas pertama yang diketuai Multami Mulula prodi Informatika beranggotakan Jeriko Adnantio dan Miftahul Khoer dari prodi Teknik Mesin.

Robot yang dibuat dengan kategori robot kreatif diberi nama eksplorer siger.

Multami Mulula mengatakan dalam pembuat robot tidak mengganggu kuliah karena kebetulan sedang libur kuliah.

Pemuda Bandar Lampung Sukses Ciptakan 3 Mesin Pertanian Digital, Sempat Kurang Dana sampai Berutang

Gelar Garage Sale Bantu Pedagang, Komunitas Ketimbang Ngemis Lampung

BREAKING NEWS Warga Kalirejo Heboh Penangkapan Seorang Pemuda di Areal Masjid, Sempat Dikira Teroris

BREAKING NEWS Susunan Pemain Badak Lampung FC vs SS Lampung FC

Namun karena membutuhkan waktu yang agak panjang dalam hal merakit komponen, dirinya sampai lupa makan dan minum.

Hingga tidur juga terkadang dilakukan di sekretariat tempat pembuatan robot dan ini dialaminya sekitar tiga minggu.

Tidak mudah mendapatkan juara dirinya bersama dua rekannya yang lain harus rela begadang merancang robot Explorer siger tersebut.

"Tapi alhamdulilah dari lima kampus kita mampu menjadi juara pada ajang perdana ini di Sumatera dan mengalahkan tim tuan rumah termasuk Universitas Sriwijaya (Unsri)," kata ketua tim robot Multami Mulula yang juga mahasiswa prodi Informatika UBL saat diwawancarai Tribun Lampung, Jumat (6/3/2020).

Robot multi fungsi yang diciptakan ini diantaranya untuk mapping dengan mengambil gambar atau foto daerah yang terkena bencana.

"Jadi bahan membuat robot diantaranya pipa paralon dan mesin penggerak termasuk camera go pro juga dipasang yang terpantau disistem gadget," paparnya.

Robot ini akan memberitahu jika daerah yang direkam membutuhkan pertolongan.

Termasuk wilayah Lampung banyak sekali bencananya dan mulanya yang berpotensi bencana kapan saja bisa terjadi.

Robot ini diaplikasikan dengan roda ayun, jika obyek yang diamati robot ini ada reruntuhan atau membahayakan maka akan terekam dengan sendirinya yang terekam di gadget aktifitas robot.

Ada 6 roda yang dipakai dengan menggunakan remote control yang bisa dipandu dengan menggunakan gadget sensor suara dari alokasi arduino.

Setelah olimpiade ini akan ada kontes robot Indonesia (KRI) dan akan diikutsertakan robot Explorer siger ini.

Lalu medali emas kedua diraih oleh tim Research technology pada kategori tobot Maze Strategy.

Dengan beranggotakan Arif Rahman, Rofik Khusnul Latifah dan Fersa Anderson dari Prodi Informatika.

Pada perolehan medali perak, diraih oleh Tim Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMTM) UBL kateegori Maze Point terbanyak.

Dengan anggota Nur Yasin, Fathur Cakra, Batara dari Prodi Teknik Mesin. Lalu peraih perak lainnya oleh Kusut Team untuk kategori Robot Maze Pemula, dengan anggota Ahmad Agung Pratama, Faisal Rais, Rangga Dwi Setra, Prodi Teknik Mesin.

Tim terakhir yakni Tim Garuda untuk kategori Robot Maze Tercepat, dengan anggota Ruth Febrian Sianturi, dan Javandra Savinsaka Prodi Informatika, serta Rio Febriyansyah Prodi Teknik Mesin.

Ahmad Agung Pratama menambahkan mewakili tim robot lainnya mengatakan sangat bersyukur atas perolehan prestasi ini.

Karena semua perwakilan UBL mampu pulang membawa medali, jadi tidak sia-sia bertanding.
“Alhamdullilah dari Tim Prodi Teknik Mesin dan Informatika mampu menjadi juara satu," katanya

Tentunya semua tim telah berusaha sebaik mungkin mempersiapkan kontes ini dengan melakukan latihan rutin bersama tim di kampus UBL.

Diantaranya mulai dari jam 7 sampai jam 22.00 wib malam, bahkan sempat sampai jam 3 pagi pada saat menjelang lomba tidak tidur.

Tak lain semua dilakukan untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal pada perlombaan yang bergengsi tersebut.

Dosen Pendamping, Riza Muhida mengatakan salah satu kualifikasi penilaian perlombaan diantaranya harus melewati dan mengikuti garis.

Serta simpangan dari mulai start sampai finish sesuai dengan arahan dari panitia perlombaannya yang telah ditetapkan.

Memang untuk penilaiannya dilihat dari jumlah simpangan yang dilalui dan kemampuan mencapai garis finish sesuai dengan waktu yang ditentukan.

"Para mahasiswa sangatlah percaya diri dalam mengikuti ajang olimpiade robot ini. Bagi yang belum mendapatkan medali emas maka akan kita genjot lagi serta yang mendapatkan emas untuk dipertahankan," katanya

Rektor UBL Prof M Yusuf S Barusman mengatakan selamat atas perolehan prestasi tersebut dan membanggakan UBL dikancah nasional.

Serta memberikan motivasi dan arahan kepada seluruh mahasiswa terkait perkembangan dunia sains dan teknologi.

"Selamat untuk mahasiswa UBL yang telah meraih prestasi yang membanggakan. Adanya capaian ini menjadi perhatian yang lebih lagi untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa," katanya

Dengan didukung oleh para dosen yang berkompeten dan berbagai fasilitas penunjang di laboratorium Mekatronika yang telah disediakan.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved