GM Pelindo II Drajat Sulistyo Usulkan Pelabuhan Panjang Menjadi Pelabuhan Lampung, Ini Alasannya

Drajat Sulistyo, mengungkapkan, untuk mendukung Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan internasional, maka pihaknya mengusulkan nama Pelabuhan Lampung.

Penulis: ahmad robi ulzikri | Editor: Andi Asmadi
Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio
Aktivitas Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - General Manager PT Pelindo II IPC Panjang, Drajat Sulistyo, mengungkapkan, dalam upaya mendukung Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan internasional, maka pihaknya akan mengusulkan namanya menjadi Pelabuhan Lampung.

"Kita usulkan nama Pelabuhan Lampung sehingga membawa nama Lampung yang merupakan bagian dari Sumatera Bagian Selatan. Kami mendeskripsikan sebagai pelabuhan internasional,” kata Drajat.

Drajat mengungkapkan hal itu dalam acara coffee morning bersama jajaran pimpinan PT Pelindo II, Bea Cukai, dan pelaku usaha di Container Freight Station (CFS) IPC, Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung, Senin (9/3).

Drajat juga mengatakan, Lampung sangat layak menjadi mesin ekonomi Sumatera karena memiliki empat pilar sebagai pelabuhan yang sangat strategis.

“Empat pilar itu adalah lokasi strategis, infrastruktur, sumber komoditas unggulan, dan kawasan industri pariwisata. Ini sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dan Lampung sudah punya,” jelasnya.

Dandim Kuala Kapuas Jadi Korban Tewas Kecelakaan Perahu Paspampres

Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 19 Orang, Pasien Termuda Berusia 16 Tahun

Gubernur mengapresiasi upaya sinergisitas pemerintah Provinsi dengan Pelindo II, Bea Cukai, dan pelaku usaha dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui ekspor.

"Kami sangat bangga sudah lama kita mendengar Panjang sebagai Pelabuhan internasional,” ujarnya.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Taufik Hidayat, mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan sinergitas antara PT Pelindo II dengan Pemerintah Provinsi Lampung , Bea Cukai, dan Pelaku Usaha (Ekspor Impor).

"Acara ini mengambil tema meningkatkan ekspor melalui sinergitas stakeholder dalam mewujudkan sinergitas dengan Pelindo, Bea Cukai, dan pelaku usaha sehingga tujuan untuk meningkatkamn ekspor Lampung melalui Pelabuhan Panjang terlaksana, dengan tujuan Lampung berjaya,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang, Andi Hartono, mengatakan, Pelabuhan Panjang terus mengalami peningkatan konektivitasnya dan berkontribusi dalam penerimaan Pandapatan Asli Daerah (PAD) Lampung.

"Selaku pimpinan instansi regulator, kami laporkan Pelabuhan Panjang terus mengalami peningkatan konektivitasnya sampai 10 persen dan menyumbang 1,1 persen PAD Provinsi Lampung. Kami dari regulator memberikan kemudahan bagi eksporter sepanjang itu sesuai dengan aturan,” jelasnya.

Dalam rangka mendukung visi Gubernur Lampung menuju rakyat Lampung Berjaya, KSOP Kelas I Panjang telah berkontribusi dalam mendorong peningkatan kulitas nelayan dengan mengadakan Basic Safety Traing kepada nelayan.

Inilah 5 Fakta Kasus Ririn Ekawati yang Diperiksa Polisi Terkait Kasus Narkoba, Urine Negatif!

Jenderal Farina Positif Virus Corona, Kini Dikarantina di Rumahnya

“Dua minggu lalu kami menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat, khsususnya nelayan Basic Safety Traing (BST). Semua teman-teman nelayan minimal punya BST,” ujarnya.

Dari segi regulator KSOP juga berkomitmen dalam mendukung Pemprov dalam pemberdayaan nelayan di mana KSOP akan mengadakan Sertifikasi Surat Keterangan Kecakapan (SKK) secara gratis.

“Besok kami akan membuka gerai kapal di bawah 7 GT. Kami akan melaksanakan di Pahawang untuk pembuatan buku pelaut. Ini sumbangsih kami untuk sinergi dengan Pemda dalam mewujudkan Lampung Berjaya. Kami akan sangat mendukung dari segi regulator," bebernya.

(tribunlampung.co.id/ahmad robi ulzikri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved