Kabar Artis

Alasan Atta Halilintar Umumkan di IG Sumbang Penghasilan YouTube buat Penanggulangan Virus Corona

YouTuber Atta Halilintar menyumbangkan penghasilannya dari YouTube untuk atasi penyebaran virus corona.

KOMPAS.com/Revi C Rantung
Ilustrasi Atta Halilintar. Alasan Atta Halilintar Umumkan di IG Sumbang Penghasilan YouTube buat Penanggulangan Virus Corona. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - YouTuber Atta Halilintar menyumbangkan penghasilannya dari YouTube untuk atasi penyebaran virus corona.

Donasi itu ia tujukan kepada masyarakat menengah ke bawah untuk menghindari virus corona.

Hal tersebut disampaikan Atta Halilintar lewat unggahan Instagram (IG) miliknya, @attahalilintar, sebagaimana dikutip Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

"Saya Atta Halilintar. Mulai hari ini aku mendedikasikan penghasilan YouTube ku untuk membantu para pejuang nafkah melawan virus corona Covid-19," tulis dalam unggahan Instagram (IG) miliknya.

Dilansir Kompas.com, dalam unggahannya itu, Atta juga memberikan pesan kepada 12,2 juta follower Instagram (IG) miliknya.

"Mungkin kita tidak seperti mereka, tapi kita bisa membantu mereka. #MaretAprilUntukParaPejuang #TolongMenolongLawanCorona," tulisnya.

Tadinya, pemilik nama lengkap Muhammad Attamimi Halilintar itu mengaku tidak ingin mengunggah soal donasi pribadinya tersebut ke Instagram (IG).

Namun, ia akhirnya mengumumkannya untuk meredam komentar-komentar negatif warganet.

"Maaf, awalnya enggak mau di-post. Tapi karena netizen kalau enggak di-posting = nga care dan akan terus nyinyirin dan memaki," tulisnya.

"Kasihan juga mereka kan. Dan semoga bisa menjadi semangat buat kita semua bekerja sama lawan corona Covid-19," tulisnya lagi.

Sebelumnya, melalui laman kitabisa.com, Atta menggalang dana untuk disalurkan kepada para petugas medis dan masyarakat kecil.

"Petugas kesehatan yang merawat pasien dalam pengawasan dan positif corona, masyarakat kecil yang enggak bisa kerja di rumah, kayak pedagang keliling misalnya," tulis Atta seperti dikutip Kompas.com dari laman Kitabisa.com, Rabu (18/3/2020).

Pria kelahiran November 1994 itu mengungkapkan alasannya memilih petugas medis dan masyarakat menengah ke bawah untuk dibantu.

"Aku bikin galang dana ini supaya kita semua bisa bantu petugas kesehatan dan masyarakat kecil yang rawan terkena corona. Buat bantu mereka kamu bisa donasi di galang, bisa donasi cuma mulai dari 1.000 doang kok," Atta beralasan.

Jumlah pasien virus corona bertambah

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto memberikan data terbaru terkait pasien yang positif mengidap Covid-19 akibat virus corona.

Hingga Jumat, 20 Maret 2020, pemerintah memastikan ada 369 kasus Covid-19 di Indonesia.

Jumlah ini bertambah 60 kasus dari pengumuman yang disampaikan Yurianto kemarin.

"Ada 60 kasus baru, sehingga jumlah total 369," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jumat sore.

Penambahan ini berdasarkan data yang didapat sejak Kamis (19/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Jumat siang ini pukul 12.00 WIB.

"Ini adalah catatan yang kita dapatkan dari pergerakan data hari ini," ucapnya.

Pada Kamis, 19 Maret 2020, Yurianto menyebutkan ada 309 kasus Covid-19 di Indonesia.

Dilansir Kompas.com, jumlah itu kemudian sempat diralat oleh BNPB karena ada perubahan data pasien di Riau.

Menurut BNPB, data pasien positif virus corona hingga kemarin ada 308 kasus.

Dari 308 kasus yang ada di Indonesia, Yurianto menyebutkan bahwa ada 32 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa ada 17 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.

Kemarin, pemerintah menyatakan ada 16 provinsi yang memiliki catatan pasien Covid-19.

Namun, hari ini diketahui bahwa kasus Covid-19 sudah tersebar di 17 provinsi.

Kalimantan Tengah tercatat memiliki kasus baru pasien yang mengidap virus corona.

Ada dua pasien baru di provinsi tersebut.

Adapun, penambahan terbesar dalam 24 jam masih tercatat ada di DKI Jakarta.

Menurut data yang dimiliki pemerintah, ada 32 penambahan pasien baru di DKI Jakarta terhitung sejak pukul 12.00 WIB kemarin hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Penambahan terbesar berikutnya tercatat ada di Kalimantan Timur dengan 7 kasus.

Berikutnya adalah di Jawa Timur dengan 6 kasus.

Berikut detail penambahan jumlah pasien hingga hari ini:

DKI Jakarta: 32 kasus

Kalimantan Timur: 7 kasus

Jawa Timur: 6 kasus

Bali: 3 kasus

Banten: 2 kasus

Kalimantan Tengah: 2 kasus

Jawa Barat: 1 kasus

Kepulauan Riau: 1 kasus

Dalam proses investigasi: 6 kasus

Anggota DPRD marah-marah

Sejumlah anggota DPRD marah saat akan diperiksa kesehatan guna mengantisipasi virus corona. Mereka adalah anggota DPRD Kabupaten Blora.

Pemeriksaan akan dilakukan tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

Pemeriksaan tersebut dilakukan karena anggota DPRD Kabupaten Blora tersebut baru saja tiba dari kunjungan kerja di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dilansir Tribun Bogor, peristiwa anggota DPRD marah dan menolak diperiksa kesehatan terjadi di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegero, Jawa Tengah pada Kamis (19/3/2020).

Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona Covid-19.

Bukan merespons dengan baik, anggota DPRD Blora malah menolak dicek kesehatannya.

Melansir Kompas.com, akun Facebook "Opini Blora" telah ditonton oleh 132.000 orang hanya dalam hitungan jam, dengan respons 3.000 komentar.

Dalam video amatir berdurasi 2 menit tersebut, seorang anggota DPRD Kabupaten Blora, WR, terlihat jelas marah-marah di hadapan tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

Anggota dewan yang mengenakan topi serta baju biru tersebut membentak-bentak tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

Bahkan, rekan-rekan WR sesama anggota DPRD juga ikut mendukungnya.

"Kamu pejabat nggak? SOP-nya mana? Surat tugasnya mana? Kita DPR, bukan anak gembala. Pakai aturan. Pakai undang-undang," ujarnya dengan nada tinggi.

"Perintah dari mana, Pak?" sahut anggota DPRD Blora yang lain.

Dilansir Tribun Bogor, Tim Diskes Kabupaten Blora yang hendak menjalankan tugasnya hanya bisa menjawab pelan sepatah dua patah kata.

Tak berhenti di situ, ucapan WR terus saja meninggi di hadapan tim medis Diskes Kabupaten Blora.

"Ada undang-undangnya. Kita tugas dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan TKW kita."

"Mana surat tugasnya. Kita DPR kunjungan ada undang-undangnya. Bukan teroris, bukan nganu," bentak WR.

Sekali lagi, WR tak mau diperiksa kesehatannya dan mempersilakan pemeriksaan kesehatan dilakukan di rumah sakit.

"Kita siap diperiksa di mana saja. Nggak ada surat tugasnya, ayo ke rumah sakit," bentaknya.

"Iya, Pak," tutur salah seorang tim medis Diskes Kabupaten Blora.

Belum sampai melangkah, seorang anggota DPRD Kabupaten Blora yang lain menyahut dengan lantang.

"Njajal Bupatine sesuk prikso (Coba Bupatinya besok periksa)," teriaknya.

Mendengar hal itu, WR pun kembali memanas di hadapan tim medis Diskes Kabupaten Blora.

"Oh iya, saya tanya, jikalau masyarakat dari luar kota masuk ke Blora diperiksa, berarti setiap malam kamu memberhentikan bus luar kota ya?"

"Terus Bupati sekeluarga ke Yogyakarta kamu periksa nggak?"

"Terus Wakil Bupati sekeluarga ke Jakarta kamu periksa enggak?" ujar WR lagi.

Sekali lagi, tim medis Diskes Kabupaten Blora merasa bingung untuk menjawab dan hanya menundukkan kepala.

Informasinya, anggota DPRD Blora tersebut meminta pindah lokasi ke RSUD Cepu.

Namun ketika rombongan tim medis menunggu di halaman RSUD Cepu, bus yang membawa anggota DPRD tersebut tak kunjung datang.

"Meski demikian, kami sudah memeriksa 14 orang yang datang dari Lombok. Hasilnya aman, suhu tubuh normal."

"Untuk yang belum diperiksa, kami akan datangi ke rumahnya masing-masing," kata Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Permukiman (P3PLP) Diskes Blora, Edi Sucipto.

Sebagaimana diketahui, kunjungan kerja anggota DPRD Kabupaten Blora ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, dilaksanakan selama empat hari terhitung sejak Senin (16/3/2020).

Atta Halilintar Gendong Aurel Hermansyah, Ashanty Bikin Anang Hermansyah Terkejut di Rumah

Anggota DPRD Marah-marah Saat Dicek Kesehatan Antisipasi Virus Corona, Tanya Perintah dari Mana

Menhan Prabowo Bergerak Cepat Tangani Virus Corona

Pria yang Ditemukan Terikat di Bawah Jembatan Ternyata Rekayasa

Dari 45 anggota di DPRD Blora, 37 anggota ikut kunjungan kerja ke Lombok.

Beberapa di antaranya mengajak istri dan anaknya.

Tujuan DPRD Kabupaten Blora untuk studi banding alat kelengkapan dewan (AKD) nonkomisi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com.

Lewat Instagram (IG), YouTuber Atta Halilintar mengumumkan bahwa ia menyumbangkan penghasilannya dari YouTube untuk atasi penyebaran virus corona. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved