Mobil Bekas
Jenis-jenis Minyak Rem Mobil dan Fungsinya
Selain itu, minyak rem jenis glycol based juga menghadirkan kemampuan lubrikasi yang sangat baik.
Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tidak bisa dipungkiri, minyak rem memberikan peranan penting dalam sistem pengereman sebuah mobil.
Namun tahukah Anda, minyak rem terbagi menjadi dua jenis.
Setiap jenisnya memiliki spesifikasi khusus.
Tribunlampung.co.id akan mencoba membagikan jenis dan spesifikasi minyak rem mobil.
• Kapan Waktu Tepat Ganti Minyak Rem?
• Begini Cara Perawatan Wiper yang Benar
• Risiko Pakai Ban Vulkanisir, Begini Cara Bedakan Ban Bekas dan Ban Vulkanisir
• Harga Mobil Bekas Honda HR-V dan Honda BR-V
Servis Advisor Astra Daihatsu Bandar Lampung Galuh Perdana mengatakan, pada umumnya ada dua jenis minyak rem mobil yang tersedia di pasaran.
"Kalau jenis minyak rem ada dua jenis, yaitu glycol based dan silicon based," terang Galuh kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (12/3/2020).
Glycol based memiliki kelebihan dari segi hidroskopik.
Jenis ini bisa menangkap air, namun tetap dapat bekerja dengan sempurna.
Selain itu, minyak rem jenis glycol based juga menghadirkan kemampuan lubrikasi yang sangat baik.
Di sisi lain, hal serupa tidak ditemukan dalam kandungan jenis minyak rem silicon based.
"Tapi jenis silicon ini bisa diandalkan untuk mencegah korosi di sejumlah komponen rem," imbuhnya.
Spesifikasi minyak rem mobil bisa dilihat dari kode standar DOT (department of transportation) serta angka khusus di belakangnya pada kemasan minyak rem.
"Kalau spek (spesifikasi) minyak ditentukan oleh kode standar, yaitu DOT. Contohnya DOT 3, DOT4, DOT5," kata Galuh.
"Masing-masing spek DOT berbeda-beda. Karena DOT itu untuk menentukan ketahanan suatu minyak rem terhadap suhu atau titik didih minyak rem," lanjutnya.
Oleh karena itu, sudah seharusnya penggunaan minyak rem mengacu pada fungsi masing-masing kendaraan.
Namun tetap mengacu pada panduan standar pabrik masing-masing kendaraan.
"Yang pasti kalau mobil balap seperti reli gak mungkin pakai DOT 3, karena pasti akan cepat mendidih. Akibatnya rem bisa blong," terang Galuh.
"Tapi kalau untuk mobil standar hampir semua pakai DOT 3. Kecuali mobil buatan Eropa yang rata-rata pakai DOT 4. Sebab di Eropa jalannya banyak highway (bebas hambatan). Kalau DOT 5 biasa dipakai mobil balap F1 dan lainnya," sambungnya.
Sebagai tambahan informasi, tipe minyak rem DOT 3 memiliki tingkat titik didih maksimal mencapai 205 derajat celsius.
Sedangkan DOT 4 bisa menginjak titik didih 230 derajat celsius.
"Kalau DOT 5 bisa mencapai 270 derajat celsius titik didih," tandasnya. (tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)