Kasus Corona di Indonesia
Imbau Warga Tak Mudik di Idul Fitri 2020, Kemenhub Batalkan Mudik Gratis 2020 karena Virus Corona
Kemenhub meniadakan mudik gratis 2020 dan mengimbau warga agar tak melakukan mudik pada hari raya Idul Fitri 2020.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengimbau warga agar tak melakukan mudik pada hari raya Idul Fitri 2020.
Imbauan tersebut terkait keputusan ditiadakannya mudik gratis 2020 akibat penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.
"Saat ini, kami juga aktif mendorong masyarakat untuk tidak mudik, meminimalisasi mobilisasi agar tidak memperluas kemungkinan penularan Covid-19," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat (Hubdar) Kemenhub, Budi Setiyadi dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (23/3/2020).
Budi menjelaskan, kebijakan ditiadakannya mudik gratis 2020 diambil setelah mempertimbangkan status keadaan darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona sejak tanggal 29 Februari hingga 29 Mei 2020 mendatang.
Program mudik gratis 2020 yang dibatalkan tidak hanya program yang digelar oleh Kemenhub.
• Ratusan Dus Berisi Masker Hilang di RS Saat Wabah Virus Corona, Kapolres: Sangat Tidak Manusiawi
• Hadapi Virus Corona, Menhan Prabowo Subianto: Bukan Saatnya Cari Kelemahan, Ini Saatnya Kita Bersatu
• Kapolres Ditertawakan Pelajar saat Suruh Pulang dari Kafe, AKBP Yani Permana Sampai Mau Bersujud
• Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Corona Bakal Dipenjara
Hal itu termasuk mudik gratis 2020 yang digelar BUMN dan swasta.
Pasalnya, kondisi penyebaran virus corona belakangan ini begitu masif.
Tak ayal, pembatalan mudik gratis 2020 pun dinilai tepat.
Setelah keputusan tersebut, Kemenhub meminta warga patuh.
Hal itu termasuk agar tetap tak memaksakan diri untuk mudik pada hari raya Idul Fitri 2020.
"Saya harap masyarakat pun dapat mengerti dan mematuhi apa yang sedang dilakukan pemerintah," katanya.
Budi mengungkapkan, mudik gratis 2020, baik dengan bus maupun kapal penyeberangan semuanya akan dibatalkan.
Hal itu dilakukan supaya pemerintah pusat fokuskan dan saling membantu dengan pemerintah daerah dalam mengatasi virus corona.
Pemerintah menyadari bahwa terdapat risiko tinggi jika mudik tetap dilakukan.
Budi pun berharap peran serta masyarakat untuk tidak bepergian.
Terlebih melakukan mudik pada saat libur Lebaran nanti.
"Mudik ini melibatkan banyak massa, berpotensi menjadi titik penyebaran virus tersebut, yang mudik bepergian ke daerahnya masing-masing akan berpotensi membuat wilayah persebaran Covid-19 semakin luas," terang dia.
"Kami akan gencarkan kampanye ini secara terus menerus,” ungkap Budi.
Pasien positif virus corona 579 kasus
Pemerintah memperbarui data pasien positif virus corona dan mengidap Covid-19 pada Senin (23/3/2020).
Hingga Senin sore, diketahui total ada 579 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Dilansir Kompas.com, angka ini bertambah 65 kasus sejak pemerintah mengumumkan data pada Minggu (22/3/2020) sore, atau dalam 24 jam terakhir.
Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB.
"Ada penambahan kasus baru 65 orang, yang tersebar di berbagai provinsi. Sehingga total kasus ada 579 orang," kata Achmad Yurianto.
Sebelumnya, pemerintah menyebutkan bahwa ada 514 orang yang positif virus corona, dengan 48 pasien meninggal dunia setelah mengidap Covid-19.
Adapun, hingga Senin sore ini pemerintah menyebutkan bahwa ada 49 pasien meninggal dunia setelah mengidap Covid-19.
Sedangkan, ada 30 pasien yang telah dinyatakan sembuh dan sudah bisa pulang dari perawatan di rumah sakit.
Menhan tinjau alat kesehatan dari China
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meminta semua pihak di Indonesia bekerja sama dan saling membantu dalam menghadapi wabah virus corona atau Covid-19.
Ia mengatakan, saat ini bukan waktunya untuk mencari kelemahan masing-masing dan saling mengkritik.
Tetapi, semua pihak harus bersatu dan saling membantu.
"Kita harus bekerja sama dengan baik, kita harus mendukung, kita harus saling membantu dan tidak boleh kita saling mencari-cari kelemahan atau mengkritik," kata Prabowo Subianto, saat meninjau alat kesehatan yang baru diambil dari China di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebagaimana dilansir Kompas.com, Senin (23/3/2020).
"Ini bukan saatnya kita saling mencari kelemahan masing-masing. Ini saatnya kita bersatu," sambung Prabowo Subianto.
Prabowo pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi membantu pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah China yang telah membantu Indonesia dalam memenuhi kebutuhan alat-alat kesehatan.
Termasuk kepada TNI yang telah mengerahkan pesawatnya untuk mengambil alat-alat kesehatan di China.
"Karena itu hari ini kita berterima kasih kepada semua unsur yang bekerja sama dan berterima kasih kepada pemerintah RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang memfasilitasi semua gerakan (pemenuhan kebutuhan alat kesehatan)," ujar Prabowo Subianto.
"Kita ucapkan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan dan investor yang peduli, kita ucapkan terima kasih kepada TNI dan jajarannya yang menunjukkan sikap yang berani, gagah yang berkorban," lanjut Menhan Prabowo Subianto.
Bantuan dari China tiba
Sebelumnya, pesawat TNI C-130 Hercules yang membawa alat kesehatan dari Shanghai, China, telah mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020).
Berdasarkan siaran langsung Kompas TV, pesawat itu mendarat sekitar pukul 10.15 WIB.
Saat pesawat berhenti, sejumlah petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) langsung menghampiri pesawat.
Sejumlah kru yang keluar dari pesawat langsung disemprotkan cairan disinfektan.
Beberapa saat setelah itu, sejumlah truk besar mendatangi pesawat Hecules tersebut.
Truk itu diperkirakan akan digunakan untuk mengangkut alat-alat kesehatan dari dalam pesawat.
Alat-alat kesehatan yang dibawa dari China untuk penanganan covid-19 itu, yakni disposable mask, masker N95, APD, kacamata google, sarung tangan, pelindung sepatu, termometer infrared, dan sebagainya.
Sebelumnya, pesawat dengan nomor ekor A-1333 dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur itu telah menempuh perjalananan kurang lebih 27 jam, sejak berangkat dari Indonesia pada Sabtu lalu.
Dalam upaya mengangkut alat kesehatan dari China, pesawat tersebut melakukan perhentian di lima bandara untuk mengisi ulang bahan bakar.
Pesawat Hercules A-1333 akhirnya tiba kembali di Lanud Rsa Natuna pukul 09.26 WIB, Minggu.
Setibanya di Natuna, TNI AU juga kru pesawat sempat diisolasi dan pesawat disemprot disinfektan.
Kemudian, pesawat melanjutkan perjalanan menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (23/3/2020) pagi.
"Akan diterima Wamenhan RI, Kasum TNI, dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk selanjutnya logistik medis akan didistribusikan kepada tim penanganan medis Covid-19," kata Kasubdispenum Dispenau Kolonel (Sus) Muhammad Yuris dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.
Dus berisi masker hilang
Sementara di Cianjur, sebanyak 270 dus berisi masker yang hilang diduga dicuri di RSUD Pagelaran Cianjur. Polisi pun bertindak cepat dengan segera melakukan penyelidikan, pada Senin (23/3/2020).
“Indikasinya ada keterlibatan orang dalam. Akan segera kita ungkap,” ucap Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Juang juga mengecam aksi pencurian ratusan dus berisi masker tersebut.
Hal itu lantaran aksi pencurian terjadi di tengah masyarakat kesulitan mencari masker untuk melawan wabah virus corona.
“Pencurian masker di tengah kondisi seperti sekarang ini, tentunya sangat tidak manusiawi,” ujar Juang Andi Priyanto.
Saat ini, menurut Juang, polisi telah melakukan penyelidikan mendalam.
Dugaan sementara, ada keterlibatan oknum dari rumah sakit.
Peristiwa ratusan dus berisi masker hilang tersebut membuat Pelaksana tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman, prihatin.
“Saya sudah koordinasi dengan Kapolres terkait hal ini. Kasus ini harus segera diungkap. Terlebih, saat ini keberadaan masker sangat dibutuhkan,” kata Herman Suherman saat dikonfirmasi wartawan, Senin (23/3/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com.
Kemenhub meniadakan mudik gratis 2020 dan mengimbau warga agar tak melakukan mudik pada hari raya Idul Fitri 2020.