Euro 2020
Biodata Matthijs de Ligt, The Golden Boy Milik Timnas Belanda
Profil singkat dan biodata Matthijs de Ligt, The Golden Boy milik Timnas Belanda.
Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Matthijs de Ligt adalah seorang pesepak bola profesional asal Belanda, yang diprediksi bakal bersinar di ajang Euro 2020.
Berikut Tribunlampung.co.id bagikan coba profil singkat dan biodata Matthijs de Ligt, The Golden Boy punya Timnas Belanda.
Matthijs de Ligt adalah salah satu pemain belakang andalan yang saat ini membela Timnas Belanda dan Juventus.
Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini lahir di Leiderdorp, Belanda pada 12 Agustus 1999.
Matthijs de Ligt merupakan anak dari pasangan Frank de Ligt dan Vivian de Ligt.
Matthijs de Ligt memiliki dua adik bernama Fleur dan Wouter.
Semenjak kecil, kehidupan Matthijs de Ligt sudah kental dengan nuansa sepak bola.
Matthijs de Ligt dan adiknya sangat menggemari Ajax Amsterdam.

Uniknya, meski mencintai klub sepak bola, Matthijs de Ligt justru menyemai mimpi masa depan dengan bermain tenis sejak masih anak-anak.
Namun, karena merasa tak berbakat akhirnya Matthijs De Light banting setir ke dunia sepak bola.
Teman-temannya lah yang mengenalkan pada si kulit bundar.
Dalam biodata Matthijs de Ligt, The Golden Boy punya Timnas Belanda, semasa di sekolah, Matthijs de Ligt adalah pribadi yang berani dan tak takut dengan perundungan verbal dan fisik.
Mental pemberani inilah yang membentuk karakter kepemimpinannya di lapangan sepak bola.
Hal itu lah yang hingga saat ini tak pernah luntur darinya, Matthijs de Ligt berhasil menjadi bek tengah andalan Timnas Belanda dan Juventus.
Dalam kurun waktu 2014 hingga 2016, Matthijs de Ligt telah bermain untuk berbagai jenjang tim junior Belanda mulai dari U-15, U-16, U-17 dan U-19.
Matthijs de Ligt tergolong cepat bersinar di karier internasionalnya, karena dapat memperoleh debut tim senior pada 25 Maret 2017.
Namun, dalam debutnya di lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Bulgaria tersebut penampilannya sungguh buruk dan menyebabkan Belanda kalah dengan skor 0-2.
Padahal Matthijs menjadi pemain termuda, yang pernah bermain untuk tim senior Belanda sejak tahun 1931.
De Ligt pun perlahan menjadi langganan lini tengah tim nasional Belanda sejak saat itu.
Terlebih saat ini, De Ligt berhasil menghantarkan Timnas Belanda ke putaran final Euro 2020 di Grup C , tergabung bersama Ukraina, Austria dan Pemenang play-off D atau A.
Matthijs de Ligt mengawali karier sepak bola di usia 9 tahun, dimana ia berhasil masuk ke klub lokal di Kota Amsterdam yakni Abcoude.
Meski awalnya dinilai terlalu lamban, akhirnya Matthijs de Ligt diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan tibalah Ajax Amsterdam pada 2009 datang meminangnya.
Masuk ke akademi Ajax yang bereputasi dunia, De Toekomst, kemampuan Matthijs de Ligt semakin terasah dengan baik.
Akademi sepak bola milik Ajax Amsterdam tersebut memang terkenal jago, dalam menelurkan pemain-pemain hebat seperti Johan Cruyff, Frank De Boer, Zlatan Ibrahimovic, Wesley Sneijder hingga Rafael van Der Vaart.
Debut profesional Matthijs de Ligt jalani pada level tim B atau Jong Ajax di kasta kedua Liga Belanda, Eerste Divisie.
Pada 8 Agustus 2016, laga Jong Ajax versus FC Emmen menjadi saksi bisu lahirnya bakat muda berposisi bek tengah ini.
Bersama Jong Ajax, Matthijs de Ligt mengemas 17 laga dan mencetak satu gol pada musim 2016-2017.
Meski baru muncul di level cadangan, Matthijs de Ligt sudah merasakan debut untuk tim senior di musim itu juga.
Pada 21 September 2016 dalam laga melawan Williem II dengan skor kemenangan 5-0, Matthijs de Ligt mencatatkan penampilan pertama untuk Ajax Amsterdam.
Pada laga di ajang Piala Belanda tersebut, Matthijs de Ligt mencatatkan rekor lain yakni sebagai pencetak gol termuda kedua Ajax di ajang resmi, setelah gol yang dibukukan legenda sepak bola Belanda, Clarence Seedorf pada 1993.
Matthijs de Ligt yang mencetak gol kedua pada laga tersebut saat itu berusia 17 tahun, satu bulan sembilan hari.
Posisi Matthijs de Ligt langsung terpatri di sebelas utama dan bahkan tampil di final Liga Europa 2017 melawan Manchester United.
Meski timnya kalah, Matthijs de Ligt membukukan rekor tersendiri berupa catatan sebagai penampil termuda dalam final di kejuaraan tinggi klub Eropa sepanjang sejarah dengan usia 17 tahun 285 hari.
Kepergian Davinson Sanchez ke Tottenham pada awal musim 2017-2018 semakin melapangkan ruang bagi Matthijs de Ligt menjadi andalan lini belakang Ajax Amsterdam.
Berkat konsistensi permainan, bahkan Matthijs de Ligt dijadikan kapten tim per Maret 2018.
Berbagai rekor penting lain Matthijs de Ligt gapai.
Matthijs de Ligt adalah peraih gelar The Golden Boy atau pemain muda (dibawah U-21) terbaik di Eropa tahun 2018 dan menjadi pemain bertahan pertama yang menggapai prestasi tersebut.
Terakhir, Matthijs adalah bek termuda kedua setelah Joel Matip yang mencetak gol di fase gugur Liga Champions Eropa.
Benteng pertahanan Matthijs de Ligt sukses mendaratkan dua gelar di Ajax yakni, juara Liga Belanda atau Eredivisie dan Piala Belanda (KNVB) pada musim 2018-19.
Matthijs de Ligt adalah bek dengan karakter konvensional, yakni pemain bertahan dengan kemampuan fisik yang menjadi andalan utama.
Tetapi, Matthijs de Ligt juga memiliki kemampuan mengumpan yang terukur dan terbiasa bermain dalam skema yang mengandalkan umpan dari kaki ke kaki seperti di Ajax Amsterdam.
Setelah menjadi incaran beberapa klub tenar seperti Manchester United, Paris Saint-Germain dan Barcelona, akhirnya Matthijs de Ligt berlabuh ke Juventus.
Peristiwa pasca final UEFA Nations League ketika mega bintang, Cristiano Ronaldo mengajak Matthijs de Ligt bergabung Juventus disebut-sebut sebagai salah satu faktor Matthijs menerima pinangan klub raksasa asal Italia tersebut.
Dana transfer sebesar 75 juta euro (Rp. 1,17 triliun) harus Bianconeri keluarkan demi mendapat servis bek berusia 19 tahun tersebut.
Adapun sejumlah prestasi yang pernah diraih Matthijs de Ligt di dunia sepak bola, seperti:
Ajax
Eredivisie: 2018–2019
Piala Belanda: 2018–2019
Runner-up Liga Europa: 2016–2017
Internasional
Runner-up UEFA Nations League: 2018-2019
Individu
Skuad terbaik Liga Europa: 2016–2017
Golden Boy: 2018
Skuad terbaik Liga Champions Eropa: 2018–2019
Skuad terbaik Eredivisie: 2017–2018, 2018–2019
• Biodata Luka Modric, Kapten Timnas Kroasia yang Pernah Sabet Gelar Ballon dOr
• Biodata Jordi Alba, Bek Sayap Andalan Timnas Spanyol di Euro 2020
• Biodata Daniel James, Pemain Muda Timnas Wales dan Manchester United
• Biodata Virgil van Dijk, Kapten dan Bek Tangguh Milik Timnas Belanda
Talenta terbaik sepak bola Belanda: 2017–2018
Pesepak bola terbaik Belanda: 2018–2019.
Demikian profil singkat dan biodata Matthijs de Ligt, The Golden Boy punya Timnas Belanda.(tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)