Bacaan Doa

Tata Cara Sholat Nisfu Syaban dan Bacaan Doa Nisfu Syaban

Umat muslim dianjurkan melaksanakan amalan-amalan sunnah, seperti sholat Nisfu Syaban, puasa, baca doa Nisfu Syaban, hingga membaca Surat Yasin.

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Tata Cara Sholat Nisfu Syaban dan Bacaan Doa Nisfu Syaban. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Malam Nisfu Syaban jatuh pada Rabu, 8 April 2020, malam.

Umat muslim di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia dianjurkan melaksanakan amalan-amalan sunnah, seperti sholat Nisfu Syaban, puasa, baca doa Nisfu Syaban, hingga membaca Surat Yasin.

Peringatan malam Nisfu Syaban diperingati setiap tanggal 15 di bulan Syaban.

Berikut ini, tata cara sholat Nisfu Syaban.

Seperti mengerjakan sholat wajib maupun sholat sunnah lainnya, kita harus membaca niat sholat terlebih dahulu sebelum mengerjakan sholat.

Niat sholat Nisfu Syaban

اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala)

Artinya;
"Saya sholat sunnat Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala"

Bisa juga membaca niat sholat malam Nisfu Syaban seperti di bawah.

Lafadz Niat sholat Nisfu Syaban

اُصَلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
(Usholli sunnata lailati nisfu sya'baana rok'ataini lillahi ta'alaa)

Artinya:
"Saya sholat sunnat malam Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"

Kemudian untuk tata cara mengerjakan sholat Nisfu Syaban:

1. Membaca Niat Sholat Nisfu Syaban
2. Pada rakaat pertama sesudah Al-fatihah membaca surat Al-Kafirun.
3. Pada rakaat ke dua sesudah Al-fatihah membaca surat Al-Ikhlas,
4. Kemudian mengucapkan salam.

Setelah sholat selesai, di anjurkan untuk membaca Surat Yaasin sebanyak tiga kali (3x) dengan niat sebagai berikut:

1. Pada bacaan surat Yaasin pertama diniatkan untuk memohon umur panjang yang semata-mata hanya beribadah kepada Allah SWT.
2. Pada bacaan surat Yaasin yang ke dua diniatkan untuk memohon rezeki yang banyak dan halal untuk bekal beribadah kepada Allah SWT.
3. Pada bacaan Yaasin yang ketiga diniatkan memohon keteguhan iman.

Setelah itu kemudian membaca doa Nisfu Syaban.

Bacaan doa Nisfu Syaban

اَللّٰهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَ يَمُنُّ عَلَيْكَ يَاذَا اْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ يَاذَا الطَّوْلِ وَاْلاِنْعَامِ لاَاِلٰهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهَرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَاَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ

اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ

اَللّٰهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاِقْتَارَ رِزْقِي وَاَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُوْ اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ

اِلٰهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَمَا لاَ اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

(Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika ya dzal jalaali wal ikraam, Yaa dzath thauli wal in aam laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, Wa jaarul Mustajiiriin, Wa amaanul khaa ifiin,

Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan aw muqtarran alayya fir rizqi Famhu

Allaahumma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi sa 'iidan marzuuqan muwaf faqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulta wa qaulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaabi.

Ilaahii bittajallil Aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram ishrif annii minal balaa i maa alamu wa maa laa alam wa anta allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihii wa sahbihi wa sallama)

Artinya: "Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan."

"Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau di sempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan."

"Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab."

"Ya Tuhanku, Berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (dari diriku), dan Engkau Mahan Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang maha penyayang diantara para penyayang."

"Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."

Di malam Nisfu Syaban, Allah SWT akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

Keutamaan malam Nisfu Syaban salah satunya dijelaskan dalam sebuah hadits dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

Sedangkan Imam Ghazali mengartikan malam Nisfu Syaban sebagai malam penuh dengan syafaat atau pertolongan.

Dijelaskan pula bahwa pada tanggal 13 Syaban Allah SWT memberikan sepertiga syafaat-Nya kepada hamba-Nya.

Kemudian pada malam 15 Syaban (Nisfu Syaban), seluruh umat Isam akan mendapatkan kebaikan, syafaat dan kemuliaan sebanyak-banyaknya, sebagai penutup catatan amal selama satu tahun.

Pada malam tersebut semua amal akan di angkat ke langit untuk dihadapkan kepada Allah SWT.

7 amalan khusus

Malam Nisfu Syaban jatuh pada Rabu, 8 April 2020 malam. 

Setidaknya, ada 7 amalan khusus yang bisa dijalankan umat Muslim saat malam Nisfu Syaban.

Pada malam Nisfu Syaban dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Kenapa demikian?

Menurut ulama Kharismatik Kalsel almarhum KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang lebih dikenal sebagai Guru Sekumpul, malam Nisfu Syaban merupakan salah satu dari beberapa malam yang bagus untuk berdoa karena tidak akan pernah ditolak oleh Allah.

Adapun, 5 malam yang sangat bagus atau mustajab untuk berdoa adalah malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Lailatul Qadar, malam hari raya Idul Fitri dan malam hari raya Kurban atau Idul Adha.

“Di malam-malam ini, sebaiknya kita banyak berdoa,” ujar almarhum Guru Sekumpul dicuplik dari video ceramahnya yang dibagikan akun youtube Islamic Forum.

Abah Guru Sekumpul mengatakan, ada amalan-amalan khusus yang bisa kita kerjakan di malam Nisfu Syakban, baik dilakukan berjamaah maupun sendiri, yakni:

1. Shalat Magrib berjemaah.

2. Membaca Surah Yasin tiga kali, tapi sebelumnya niatkan di hati dan berdoa dulu.

3. Shalat Isya berjemaah.

4. Shalat Sunah Tasbih empat rakaat, bisa dikerjakan berjemaah atau sendiri.

5. Ucapkan atau bacalah zikir Nabi Yunus, yaitu laa ilaaha anta subhanaka inni kuntum minazzolimin 1.275 kali

6. Berniat salat subuh berjemaah.

7. Perbanyak selawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Selain itu umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada bulan Sya'ban.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam al Bukhari disebutkan.

عَنْ أَبِي سَلَمَةَأَنَّ عَائِشَةَ -رضي الله عنها- حَدَّثَتْهُ قَالَتْ: "لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ...

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Salamah, bahwa Aisyah berkata: Nabi tidak berpuasa pada satu bulan lebih banyak selain di bulan Sya’ban. Sesungguhnya Nabi berpuasa pada bulan Sya’ban (seolah-olah) pada seluruh bulan.” (HR. Bukhari)

Meski tidak setiap hari, namun karena saking seringnya Nabi didapati berpuasa di bulan Sya’ban, maka disebutkanlah seolah Nabi berpuasa di bulan Sya’ban setiap hari.

Imam al Qasthalani dalam Irsyadus Sari yang merupakah syarah Shahih al Bukhari mencatat alasan Nabi memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.

Suatu ketika, Nabi ditanya oleh Usamah bin Zaid:

عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ، قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Dari Usamah bin Zaid, ia berkata: Aku bertanya pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, aku tak melihat engkau berpuasa dalam sebulan sebagaimana engkau lakukan di bulan Sya’ban.” Rasulullah menjawab,

“Bulan itu (Sya’ban) adalah bulan yang banyak orang lalai darinya, karena berada di antara bulan Rajab dan Ramadan. Pada bulan Sya’ban, amalan diangkat kepada hadirat Allah, maka aku ingin amalanku diangkat selagi aku sedang berpuasa.” (HR. An Nasa’i).

Ibnu Hajar al Asqalani menyebutkan dalam Fathul Bari Syarh Shahih al Bukhari bahwa Aisyah juga meriwayatkan bahwa Nabi banyak berpuasa di bulan Sya’ban karena pada bulan tersebut ajal seorang manusia dicatat, dan Nabi ingin ajal beliau dicatat saat sedang berpuasa.

Berikut Niat Puasa Nisfu Syaban

Lafadz bacaan niatnya adalah sebagai berikut :

نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA

Artinya :

"Saya niat puasa bulan sya'ban sunnah karena Allah ta’ala".

Berikut ini doa berbuka puasa beserta tulisan latin dan artinya:

Doa Berbuka Puasa 1

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih,"

Malam Nisfu Syaban, 7 Amalan Khusus yang Bisa Dikerjakan pada 8 April 2020 Malam

Jadwal Malam Nisfu Syaban 2020 Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa Sunnah, Kumpulan Doa & Amalan

Doa Berbuka Puasa 2

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah."

Demikian, tata cara sholat Nisfu Syaban serta doa Nisfu Syaban dan amalan khusus pada malam Nisfu Syaban yang jatuh pada 8 April 2020. (tribunlampung.co.id/wakos gautama/surya.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved