Mobil Bekas
Ada Wabah Corona, Pedagang Mobil Bekas di Bandar Lampung Jualan via Online
Untuk menyiasatinya, sejumlah showroom mobil bekas di Bandar Lampung menggeber penjualan secara online.
Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Daniel Tri Hardanto
lihat foto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bagi para pedagang mobil bekas, momen Lebaran kali ini tidak akan terasa sama.
Mereka tampaknya tak bisa merengguk keuntungan berlipat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Di tengah wabah corona, bisnis penjualan mobil bekas menjadi lesu.
Apalagi ada imbauan pemerintah untuk tidak mudik pada Lebaran tahun ini.
• Harga Mobil Bekas Sedan Mewah Toyota - Crown, Mark X, Prius, hingga Camry
• Harga Mobil Bekas Mercedes-Benz E-Class
Untuk menyiasatinya, sejumlah showroom mobil bekas di Bandar Lampung menggeber penjualan secara online.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mobil Lampung (Apmol) Imam Muchtar mengatakan, meski ada wabah corona, mereka tetap optimistis bisa meraih keuntungan.
"Sudah kita mulai dari sekarang. Kita coba menyiasatinya dengan jualan secara online, mulai dari website jual beli sampai ke medsos-medsos," beber Imam kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (9/4/2020).
Pemilik showroom Abimanyu Motor di Jalan Pangeran Tirtayasa, Sukabumi, Bandar Lampung ini menjelaskan, sebagian besar showroom mobil juga menerapkan sistem jemput bola.
"Kalau ada pesanan dari konsumen yang minta diantarkan ke rumahnya, kita sangat bersedia," jelas Imam.
"Artinya, kita penjual akan jemput bola. Kita juga bisa tetap meminimalisasi kontak pertemuan dengan orang secara langsung," sambungnya.
Menurutnya, para pedagang mobil bekas tetap membuka showroom seperti hari biasanya.
"Kita masih tetap buka. Kalau kita close total, semakin tidak ada pemasukan," imbuh Imam
"Ya sebagai penjual tetap mencoba peruntungan. Siapa tau, di tengah kondisi orang yang tidak banyak cari mobil, masih ada satu-dua yang bisa mampir dan membeli unit," sambungnya.
Tak lupa, Imam menjelaskan, seluruh showroom mobil bekas di Bandar Lampung tetap menjalankan protap pencegahan virus corona yang dianjurkan oleh pemerintah.
"Kita juga selalu ingatkan orang-orang atau calon konsumen untuk tetap waspada. Saran dan imbauan dari pemerintah tetap kita berlakukan," ucap Imam.
