Video Berita
Video Kenalan dengan Julian Mancini, Striker Andalan Badak Lampung FC
Video YouTube Julian Mancini adalah seorang striker andalan Badak Lampung FC (BLFC).
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Video YouTube Julian Mancini adalah seorang striker andalan Badak Lampung FC (BLFC).
Adik kandung dari pesepakbola Manda Cingi ini, sebelumnya pernah dipercaya memperkuat Arema FC, Timor Leste dan beberapa tim sepak bola lainnya.
Laki-laki kelahiran Bandar Lampung, 17 Juli 1997 tersebut kini menjadi anggota termuda di skuad BLFC.
Latar Belakang
Striker andalan Badak Lampung FC ini lahir dengan nama lengkap Julian Mancini.
• VIDEO Lebih Dekat dengan Iin Muthmainah, Maestro Dongeng asal Lampung
• VIDEO Lebih Dekat dengan Newendi Septian, Jebolan Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) 4 asal Lampung
• VIDEO Profil Arie Nanda Djausal, Pengusaha Ternama Asal Lampung
• VIDEO Mengintip Galery Aan Ibrahim, Desainer Ternama Asal Provinsi Lampung
Juliandi Mancini lahir di Bandar Lampung pada 17 Juli 1997 dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Majid dan Farida.
Kini, laki-laki yang akrab disapa Mancini tersebut beserta keluarganya berdomisili di Panjang, Bandar Lampung.
Gerilya
Menggeluti dunia sepak bola, sosok Mancini ternyata sudah akrab dengan si kulit bundar sejak usia 2 tahun.
Hal ini merupakan misi dari sang ayah yang ingin melanjutkan cita-citanya menjadi pesepak bola kepada anak-anaknya.
Awalnya, Mancini mengaku tidak tertarik dengan bola.
Dibanding jadi pesepak bola, Mancini justru ingin bergabung dengan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Namun, karena Mancini melihat sang kakak yang amat menggemari dunia tersebut dan bisa membantu kondisi keuangan keluarga, membuatnya menjadi luluh.
Akhirnya, ketika duduk di kelas 3 SD, Mancini mencoba main bola secara sembunyi-sembunyi.
Mancini membawa serta sepatu olahraganya di dalam tas dan berdalih akan berangkat les.
Meski latihan dengan gaya gerilya, karier sepak bola Mancini meningkat dari waktu ke waktu.
Mulai dari menjadi perwakilan kecamatan Panjang dalam turnamen antar SD, sampai akhirnya mewakili Lampung dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) pada tahun 2007.
Di momen itulah, orangtua Mancini akhirnya mengetahui jika putra keduanya tersebut mahir bermain bola.
Ketika itu, Mancini masih berusia 10 tahun dan duduk di kelas 5 SD.
Mancini sempat gamang untuk berangkat ke Jakarta tanpa pendampingan orangtua.
Sebab, Mancini sendiri belum pernah berpergian jauh dan biaya yang subsidi hanya untuk dirinya sendiri, tanpa bisa mengajak keluarga.
Ubah Nasib Lewat Sepak Bola
Meski awalnya berniat jadi ABRI, Mancini mantap banting setir mengikuti jejak sang kakak menjadi pesepak bola.
Mancini bercerita, alasan mendasar yang membuatnya akhirnya pindah haluan karena bisa mengangkat derajat keluarga lewat sepak bola.
Dahulu, keluarga Mancini terbilang serba kekurangan.
Selama 15 tahun mengontrak rumah di daerah Panjang, mereka kerap hampir diusir dari kontrakan dan tak bisa makan selama sebulan.
Kondisi-kondisi tersebut kemudian berangsur membaik lewat sepak bola.
Mancini kecil pertama kali mendapatkan uang ketika mewakili Lampung di Popnas, dan hal itu membekas dalam hidupnya.
Pencapaian dan prestasinya dalam sepak bola juga yang akhirnya membawa Marcini bisa mengenyam pendidikan tanpa khawatir akan biaya.
Mancini dberikan beasiswa karena banyak yang tahu Mancini sangat berbakat di bidang sepak bola.
Aral di Awal Karier Sang Bintang
Selepas kejuaraan di Popnas, tepatnya kelas 1 SMP, Manda Cingi menyarankannya untuk mengikuti seleksi sepak bola di Karawang.
Berbekal uang Rp 200 ribu dan secarik alamat, Mancini kecil nekat pergi ke Karawang seorang diri demi menjadi pesepak bola yang lebih baik lagi.
Bukan tanpa perjuangan, ketika itu Mancini sama sekali tidak tahu lokasi yang dituju serta tidak memiliki alat komunikasi.
Akhirnya, Mancini tertidur di pinggir trotoar dari malam ke pagi.
Beruntung, di sana Mancini sempat dibantu warga sekitar hingga akhirnya sampai ke tempat seleksi.
Setelah mengikuti seleksi, Mancini akhirnya diumumkan lolos dan menjadi bagian dari Benfica FC Karawang.
Belum sempat hidup tenteram, Mancini sempat difitnah mencuri.
Mancini dituduh mengambil sepatu milik rekannya sendiri tanpa bukti yang jelas.
Hal ini terjadi karena ada yang iri dengan kemampuan gocek bola Mancini.
Kondisi semakin runyam ketika keluarga mengabari terancam diusir dari kontrakan karena terlambat membayar uang sewa.
Cobaan demi cobaan dijalani dengan lapang dada.
Hingga akhirnya ia terbukti tak bersalah dan dipertahankan untuk membela klub tersebut.
Perjalanan Karier Mancini
Membela klub Benfica FC selama beberapa bulan, Mancini diminta pulang dan bergabung dengan Lampung FC.
Satu musim (sepuluh bulan) di sana, Mancini kemudian hijrah ke Arema FC.
Berkesempatan membela klub ternama seperti Arema FC, Mancini mengaku sangat bangga.
Sebab, selain Persipura Jayapura, Arema menjadi tim jagoan Mancini sedari kecil.
Di sana, Mancini ikut di dua tim sekaligus yakni U-18 dan U-20.
Padahal, kala itu usianya masih 15 tahun.
Namun karena permainannya yang apik, Mancini dipercaya untuk bermain di dua tim tersebut dan menjadi top scorer.
Tak berhenti sampai di sana, laki-laki yang mengidolakan Rashford Manchester United (MU) ini juga diberikan kesempatan untuk magang dengan tim senior.
Satu musim berselang, Mancini kembali lagi ke Lampung FC.
Namun, karena PSSI sempat dibekukan yang membuatnya istirahat, Mancini kemudian hijrah ke SS Lampung.
Selepas Lampung Sakti Liga 3, Mancini segera tanda tangan kontrak dengan tim Timor Leste.
Alumni SMA YPPL Panjang ini mengungkapkan, alasannya menerima tawaran menjadi pemain luar negeri karena dapat membuat 'harga' nya naik.
Karena itu, walaupun harus berpisah dengan keluarga tercinta, opsi yang satu ini terus ia perjuangkan.
Sayang, selama di tim Timor Leste Mancini mengalami cedera parah di bagian mata kaki yang mengharuskannya vakum selama 6 bulan.
Sama seperti yang sebelumnya, setelah satu musim di sana, anak kedua dari tiga bersaudara ini kembali ke tanah air dan bergabung dengan klub sepak bola Medan Karo United FC.
Barulah pada tahun 2019 silam, Mancini ditawari untuk kembali ke Lampung bergabung dengan skuat BLFC.
Sebelum teken kontrak dengan tim, Mancini sebenarnya ditawari untuk bergabung di tim Malaysia dan Cimahi.
Namun, karena rasa cinta pada tanah kelahiran dan permintaan dari sang kekasih, Mancini akhirnya memutuskan menerima tawaran BLFC.
Penggemar Berat Manda Cingi
Ketika ditanya siapa pesepak bola idola, Mancini tanpa ragu menyebutkan nama sang kakak Manda Cingi.
Manda yang juga anggota BLFC menjadi sosok kakak sekaligus idola tak lekang zaman bagi Mancini.
Manda berkontribusi banyak untuk kemajuan kariernya dari dulu hingga sekarang.
Jika di dalam negeri pilihannya jatuh pada Manda, maka di luar negeri pesepakbola idolanya adalah Rashford MU.
Mancini beralasan, cara bermain Rashford di lapangan hampir mirip dengan dirinya.
Striker BLFC
Sebagai seorang striker, Mancini memiliki tugas utama mencetak gol sebanyak-banyaknya.
Bisa dibilang, striker menjadi ujung tombak jalannya pertandingan.
Bergabung di BLFC yang notabene kebangkitan kembali dunia sepak bola Lampung, Mancini mengaku termotivasi untuk selalu memberikan performa terbaik.
Mancini berharap dapat membawa BLFC kembali ke kasta tertinggi di liga 1 setelah turunnya peringkat BLFC ke Liga 2.
Pahitnya Jadi Pemain Cadangan
Terjun di dunia sepak bola sejak belasan tahun lalu, Mancini mengungkapkan menjadi pemain cadangan adalah salah satu dukanya.
Duduk di kursi pemain cadangan membuatnya gelisah.
Belum lagi komentar-komentar pedas warganet yang kerap nyinyir dengan pemain cadangan.
Namun, hal ini disiasati dengan berlatih lebih keras dari kebanyakan orang dan selalu terbuka untuk belajar.
Beruntung, para striker senior di BLFC sangat terbuka dan sering membantu Mancini agar bermain lebih baik.
Letupan Semangat Supporter
Bagi Mancini, dukungan dari para supporter sangat berarti baginya.
Teriakan semangat dan antusiasme penonton bahkan berpengaruh pada performa permainannya.
Yang tadinya letih, seketika menjadi semangat.
Ketika disinggung tentang supporter yang sering memicu keributan di lapangan, Mancini turut meyayangkan hal tersebut.
Mancini berharap para supporter ke depannya bisa lebih mawas diri dan menghindari segala bentuk kericuhan.
Dengan kondusifnya supporter, Mancini juga berharap bisa membantu menjadikan sepak bola Lampung ke arah yang lebih baik.
Biodata
1. Nama: Julian Mancini
2. Nama panggilan: Mancini
3. TTL: Bandar Lampung, 17 Juli 1997.
4. Orang tua: Majid dan Farida
5. Riwayat karier:
- Benfica FC
- Lampung FC
- Arema FC
- SS Lampung FC
- Timor Leste
- Karo United FC
- Badak Lampung FC
6. Riwayat Pendidikan
- TK Bina Harapan Panjang
- SDN 2 Panjang Utara
- SMPN 30 Bandar Lampung
- SMK YPPL Panjang Bandar Lampung
7. Posisi di BLFC: Striker
(Tribunlampungwiki.com/Kiki Novilia)
Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar