Berita Nasional

Instruksi 2 Jenderal Pasca Tiga Polisi Tewas Ditembak TNI di Papua

Pihak polisi dan TNi langsung mengambil langkah agar tidak ada aksi lanjutan akibat penembakan ini.

Editor: wakos reza gautama
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Ilustrasi Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PAPUA - Tiga anggota Polres Membramo Raya, Papua, meninggal dunia ditembak anggota TNI dari Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad.

Tiga polisi yang menjadi korban adalah Briptu Marselino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias.

Pihak polisi dan TNi langsung mengambil langkah agar tidak ada aksi lanjutan akibat penembakan ini. 

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengimbau semua anggota baik Polri maupun TNI untuk tetap tenang, dan tidak terhasut untuk melakuan aksi balasan.

Paulus meminta seluruh perwira dapat menenangkan anggotanya.

2 Jenderal Turun Tangan Atasi Bentrok Maut di Papua, 3 Polisi Meninggal

3 Polisi Meninggal dalam Bentrok Oknum Polisi dan TNI di Papua, 2 Jenderal Turun Tangan

Ibu Rumah Tangga Terjangkit Virus Corona dari Uang Kembalian Tukang Sayur

5 Orang Sekeluarga Positif Corona di Padang, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

“Kami akan konsolidasi untuk menenangkan semua anggota kami, prajurit kami, terutama perwira di lapangan untuk bisa menenangankan semuanya dan tidak keluar dari komando,” kata Paulus, di Base Ops Lanud Silas Papare, Minggu (12/4/2020) petang.

Paulus telah menginstruksikan untuk menarik senjata yang dipegang anggotanya di masing-masing satuan.

Dia juga memastikan, situasi di Mamberamo Raya sudah mulai kondusif.

“Semua yang memegang senjata kami tarik, dan kami amankan agar tidak ada aksi balasan," kata Paulus.

Sementara itu, jenazah anggota Polres Membramo Raya, Papua, yang meninggal akibat luka tembak saat bentrok dengan oknum TNI tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua, Kota Jayapura, Minggu petang.

Jenazah Briptu Marselino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Darat.

Sementara, dua korban luka yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien divakuasi menggunakan pesawat Cesna Caravan seri CA- 208 milik maskapai Sam Air.

Sebelumnya, pertikaian antara oknum TNI-Polri terjadi di Kabupaten Membramo Raya, Papua, Minggu pukul 07.40 WIT.

Pertikaian ini melibatkan oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pertikaian itu akibat salah paham.

Akibat pertikaian itu, tiga anggota polisi meninggal dunia, dan dua anggota polisi lainnya terluka terkena tembakan.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto juga membenarkan peristiwa itu.

Menurutnya, pertikaian itu akibat salah paham. Namun, saat ini Kodam XVII/Cenderawasih maupun Polda Papua telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Pernyataaan Pangdam

Tim gabungan dari Kodam XVII Cendrawasih dan Polda Papua diterjunkan untuk mengusut kasus bentrokan yang terjadi antara oknum TNI-Polri di Mamberamo Raya, Papua.

Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, saat ini tim gabungan sedang bekerja untuk mengumpulkan sejumlah fakta di lapangan.

"Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan pihak Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya," tulis Eko, Minggu (12/4/2020).

Seperti diketahui, akibat bentrokan yang terjadi pada Minggu pagi tersebut 3 anggota Polri tewas tertembak dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Adapun korban tewas di antaranya adalah Briptu Marselino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun, dan Bripda Yosias.

Sedangkan dua korban luka yakni Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.

Menurutnya, bentrokan tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman antara oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan dua anggota Polres Mamberamo Raya.

Sementara itu, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan, tim gabungan yang diterjunkan bertugas untuk mengusut tuntas kasus ini.

Karena itu, ia berjanji akan menindak tegas prajuritnya yang terbukti bersalah.

"Apa-apa yang sudah terjadi di lapangan karena ini miss komunikasi, tetapi bukan berarti selesai. Tindakan hukum tetap berjalan untuk kita menegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Herman.

Akibat adanya tiga korban tewas dan dua luka-luka dari anggota Polri itu, pihaknya mengaku turut berbelasungkawa.

"Saya mewakili seluruh prajurit di Kodam XVII/Cenderawasih ikut berdukacita bagi saudara-saudara kita yang sudah mendahului, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan dan kesabaran," kata Herman. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usut Kasus Bentrok TNI-Polri di Mamberamo Raya, Tim Gabungan Diterjunkan, Pangdam Turun Tangan" dan "Bentrok Oknum TNI-Polri, Kapolda Papua Imbau Semua Pihak Tetap Tenang" 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved