Tribun Bandar Lampung
Warga Kurang Mampu di Bandar Lampung Bakal Terima Bantuan Tunai Rp 600 Ribu per Bulan
Menurut Herman HN, khusus di Provinsi Lampung, 300 ribu keluarga akan mendapatkan bantuan ini.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia akan mengucurkan bantuan tunai guna mengatasi dampak ekonomi yang disebabkan wabah pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, rencana pemberian bantuan diungkap oleh Menteri Sosial, Juliari P Batubara dalam rapat koordinasi yang dilakukannya, kemarin (Rabu16/4/2020).
Berdasarkan data yang diterima Tribunlampung.co.id, tiap penerima akan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Kementerian Sosial sebesar Rp 600.000 per bulan pada April, Mei dan Juni.
"Nilainya Rp 600 ribu per keluarga dan akan diberikan selama tiga bulan," ujar Herman HN di lingkungan kantor pemerintahan kota setempat, Kamis (16/4/2020).
Menurut Herman HN, khusus di Provinsi Lampung, 300 ribu keluarga akan mendapatkan bantuan ini.
• Pemkot Bandar Lampung Akan Bagikan 80 Ribu Karung Sembako Secara Bertahap
• Pemkot Jamin Stok Bahan Pangan di Bandar Lampung Aman hingga Oktober
• BREAKING NEWS Kawanan Pencuri Satroni Rumah Anggota TNI di Bumi Ratunuban Lamteng
• Kisah Anak Buruh di Lamteng Diterima Jalur Prestasi UGM, Tegar Tak Pernah Bergeser Jadi juara Kelas
Hanya saja, Menteri Sosial belum merinci berapa jumlah keluarga di setiap kabupaten/kota yang akan mendapatkan bansos tersebut.
Sehingga, secara total, Provinsi Lampung akan menerima bantuan senilai Rp 180 miliar.
"Khusus di Kota Bandar Lampung, jumlah alokasi bansos tunai menunggu petunjuk teknis penyaluran dan surat resmi dari Menteri Sosial," ucap Herman HN.
Selanjutnya, untuk menerima bantuan tersebut, sosok nomor satu di Kota Bandar Lampung itu menjelaskan masyarakat hanya perlu melengkapi data-data sebagai berikut yang terdiri dari nama, alamat, NIK dan nomor KK serta nomor telepon.
Sebagai informasi, bansos tunai yang dimaksud diatas akan dialokasikan kepada warga yang berada diluar Jabodetabek.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Tole Dailami menambahkan sistem pembagian nominal tersebut akan diatur oleh pemerintah pusat melalui Kemeterian Sosial.
"Saat ini masih pada tahap perencanaan awal," jelasnya.
Diungkapkannya, bantuan sosial tersebut bisa berdasarkan daei pendataan yang sebelumnya telah dilakukan hingga ada pula kemungkinan untuk dilakukan pendataan baru, yang terorientasikan kepada masyarakat yang terkategorikan tidak mampu dan berhak menerimanya.
"Saat ini memang saya sudah dengar ada beberapa kabupaten/kota yang sudah memiliki fokus pemberian dari bantuan sosial tunai tersebut, segera kami (Dissos) koordinasikan juga dari mana datanya itu didapatkan," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan, pihaknya akan mengirimkan ke masing-masing kabupaten dan kota untuk alokasi awal Kelompok Penerima Manfaat (KPM) bansos tunai sesuai mekanisme dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai referensi.
Sementara, untuk bansos tunai tersebut hanya akan diberikan kepada warga yang belum menerima bantuan sosial lainnya.
Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Kartu Pra Kerja.
Pemkot Bandar Lampung Akan Bagikan 80 Ribu Karung Sembako
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung merencanakan akan memberi 80 ribu karung sembako kepada masyarakat yang secara grafik ekonom mengalami ketersentakan.
Berdasarkan laporan yang diberitakan Tribunlampung.co.id sebelumnya, 80 ribu karung sembako yang akan dihadirkan memiliki bobot total 400 ton.
Dimana dalam jumlah tersebut terdapat beberapa jenis bahan pangan seperti beras, mie instan dan lainnya.
Sehingga, jika rencana sebelumnya dan yang akan dihadirkan tidak memiliki perubahan maka terhitung setiap penerima akan mendapatkan bobot sembako senilai 5 kilogram.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan pembagian sembako tersebut akan dilakukan secara bertahap yang akan dimulai pada Sabtu (18/4/2020).
"Kita (Pemkot) bagikan secara bertahap yang akan dimulai hari Sabtu," ujarnya, Selasa (14/4/2020).
Hal yang demikian dikatakan oleh orang nomor wahid di kota setempat tersebut tak lain dikarenakan stok yang telah tersedia per hari ini baru terkemas 12,5 persen.
"Karna 80 ribu karung tersebut baru selesi 10 ribu," jelasnya.
Jumlah tersebut diambil dari data yang berasal dari bantuan pangan non tunai Kota Bandar Lampung dan ditambahkan dari jumlah rakyat yang memiliki golongan ekonomi rendah.
"Dari data bantuan pangan non tunai sebanyak 50 ribu dan 30 ribu sisanya dari rakyat-rakyat lainnya," kata Herman HN.
Merujuk pada instruksi presiden yang diterbitkan beberapa waktu lalu, bantuan sosial yang berupa paket sembako, akan dihadirkan dalam lingkup nasional dengan jumlah penerima yang akan mendapat bantuan tersebut sebanyak 20 juta orang.
Penambahan jumlah yang demikian merupakan akibat dampak dari pandemi corona. Dimana jumpah penerima sebelumnya diketahui sebanyak 15,2 juta orang.
Dan untuk nilainya naik 30% dari Rp150 ribu menjadi Rp 200 ribu per penerima dan akan diberikan selama 9 bulan.
Selain bantuan sembako, penerima Program Keluarga Harapan (PKH) secara nasional diketahui juga mengalami peningkatan menjadi 10 Juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Selain itu, penyaluran PKH yang sebelumnya per 3 bulan akan dilakukan menjadi per bulan mulai April ini.
Terpisah, Herman HN menjelaskan untuk teknis pembagian, pihaknya mengatakan sembako yang telah tersedia akan dibagikan oleh petugas yang berwenang melalui mekanisme door to door untuk menghindari kemungkinan terjadinya aktivitas yang melibatkan orang banyak.
Menurutnya, hal tersebut digunakan sebagai upaya pengurangan kegiatan yang mengikutsertakan orang banyak.(Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)