Tutut Soeharto Ceritakan Detik-detik Meninggalnya Ibu Tien, Sanggah Rumor Mati Tertembak

Dalam ceritanya ini, Tutut sekaligus membantah rumor mengenai penyebab meninggalnya Ibu Tien Soeharto.

Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
tututsoeharto.id
Mbak Tutut Soeharto dan Ibu Tien Soeharto 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Siti Hardiyanti Rukmana atau akrab disapa Mba Tutut Soeharto menceritakan detik-detik meninggalnya Ibu Tien Soeharto. 

Tutut adalah anak sulung dari pasangan Presiden ke-2 RI Soeharto dan Ibu Tien Soeharto. 

Dalam ceritanya ini, Tutut sekaligus membantah rumor mengenai penyebab meninggalnya Ibu Tien Soeharto. 

Sebagaimana diketahui, banyak rumor merebak mengenai penyebab meninggalnya Ibu Tien Soeharto. 

Satu yang paling populer adalah rumor Ibu Tien meninggal karena ditembak salah satu anaknya. 

Soeharto Diduga Hendak Dibunuh, Kisah Ibu Tien Hadapi Anak Perempuan yang Tiba-tiba Muncul

Jenderal Purnawirawan Ceritakan Detik-detik Tien Soeharto Meninggal, Celetukan Soeharto Jadi Firasat

Mutasi di Tubuh Polri, Kapolri Ganti 9 Kapolda

Mahasiswi Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Tinggalkan Sepucuk Surat hingga Dites Corona

Narasi yang berkembang, saat itu ada pertengkaran kakak adik anak dari Presiden Soeharto. 

Pertengkaran ini berujung pada penembakan yang disebut mengenai Ibu Tien

Cerita detik-detik meninggalnya Ibu Tien ini diceritakan Tutut di website resminya Tutut Soeharto yang berjudul 24 Tahun Yang Lalu yang ditulis 29 April 2020. 

Tak hanya itu, Tutut juga menulis di akun Instagramnya @tututsoeharto. 

Ibu Tien meninggal dunia pada 28 April 1996. 

Saat itu, Tutut sedang berada di luar negeri yaitu di Perancis dan London, Inggris. 

Keberadaan Tutut di dua negara itu dalam rangka memimpin sidang organisasi donor darah dunia. 

"Pada saat itu saya menjabat sebagai Presiden Donor Darah Dunia," tulis Tutut di tututsoeharto.id. 

Saat memimpin sidang, datanglah kabar duka itu. 

Tutut kaget ketika mendengar kabar meninggalnya Ibu Tien

Ini dikarenakan kondisi Ibu Tien yang masih segar bugar ketika Tutut meninggalkan Indonesia. 

Ia pun memutuskan segera pulang ke Indonesia.

Baginya perjalanan pulang itu adalah perjalanan terlama yang pernah ia lalui. 

"Itulah perjalanan paling lama yang saya rasakan selama saya bepergian," tulis Tutut.

Perjalanan pulang singgah di Singapura. Untuk mempercepat perjalanan, Tutut dijemput sang suami di Singapura. 

Tutut langsung menuju Solo karena jenazah Ibu Tien sudah berada di sana. 

Sesampai di Solo, Tutut bersama Soeharto, menuju ke Makam Istana Giri Bangun, tempat jenazah Ibu Tien dimakamkan. 

Dalam perjalanan, Tutut terlibat percakapan dengan sang ayah. 

Soeharto menceritakan detik-detik meninggalnya Ibu Tien ke Tutut. 

Hari itu, selepas Soeharto menunaikan salat tahajud sekitar pukul 3 pagi, Ibu Tien mengeluh sesak nafas.

Sebagai suami, Soeharto bertanya di bagian tubuh mana yang sakit. 

Ternyata Ibu Tien tidak merasakan sakit di bagian dada. Ibu Tien hanya merasakan sesak nafas.

Soeharto lalu merebahkan tubuh Ibu Tien menggunaka bantal yang agak tinggi. 

Melihat kondisi tersebut, Soeharto inisiatif memanggil ajudannya untuk segera menyiapkan ambulans. 

Ibu Tien harus segera dibawa ke rumah sakit. Saat perjalanan di rumah sakit, kondisi Ibu Tien sudah tidak sadar. 

Tiba di rumah sakit, dokter berupaya membantu Ibu Tien. Namun apa daya takdir berkata lain. 

Ibu Tien meninggal dunia. 

"Bapak terdiam tidak bicara lagi. Sepertinya, bapak ingin mengungkapkan perasaan hati yang kehilangan ibu dengan bercerita," tulis Tutut. 

Melihat sang ayah, Tutut tak mampu membendung air matanya. Menurutnya Soeharto dan Ibu Tien tak pernah berjauhan. 

"Beliau berdua saling mencinta, saling mendukung, dan saling membantu. Begitu yang satu tidak ada lagi di kehidupan, maka akan terasa, ada sesuatu yang hilang dalam dirinya," cerita Tutut. 

Setelah itu, Tutut mendengar kabar tak mengenakkan seputar meninggalnya ibunda. 

"Lalu saya mendengar berita tersebar, bahwa ibu wafat karena tertembak oleh adik-adik saya," tulis Tutut.

Tutut heran ada orang yang tega menyebarkan berita keji tersebut.

"Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi. Tadinya saya akan diamkan saja. Tapi rasanya berita itu semakin diulang-ulang ceritanya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tulis Tutut.

Karena itulah Tutut merasa wajib memberikan informasi yang benar mengenai penyebab meninggalnya Ibu Tien

"Sebelum Allah memanggil saya, masyarakat harus tahu kebenarannya. Dan alhamdulillah sekarang ada medsos, yang alhamdulillah, sayapun ikut aktif di sana. Siapapun yang membuat cerita itu, dan siapapun yang ikut menyebarkan, kami serahkan pada Allah untuk menilainya. Karena kami meyakini, bahwa Allah adalah Hakim Yang Maha Adil," tulis Tutut.

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved