Lebaran 2020
Ketua MUI Lampung Salat Id di Rumah, Imbau Warga Tak Takbir Keliling
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung KH Khairuddin Tahmid dengan tegas menyatakan dirinya dan keluarga akan menunaikan salat Id di rumah.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan berbeda dari sebelum-sebelumnya karena dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung KH Khairuddin Tahmid dengan tegas menyatakan dirinya dan keluarga akan menunaikan salat Id di rumah.
Khairuddin akan melaksanakan ibadah berjamaah bersama keluarganya di kawasan Way Halim, Bandar Lampung.
"Saya akan salat Id di rumah tahun ini. Kondisi pandemi Covid-19 ini lebih maslahat menggunakan kaidah fikih dar'ul mafasid muqaddamun ala jalbil mashalih. Menghindari hal negatif harus didahulukan dari mengambil manfaat," tegas kiai yang juga Rais Syuriyah PWNU Lampung ini kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (21/5/2020).
Terlebih dengan kondisi di Bandar Lampung sebagai zona merah, dirinya meminta kesadaran dan kearifan seluruh elemen masyarakat untuk tidak membuat kumpulan massa.
• Tata Cara Salat Idul Fitri di Rumah Berdasarkan Fatwa MUI
• Gubernur Arinal dan Wali Kota Herman HN Kompak Imbau Warga untuk Salat Id di Rumah Saja
• 1 Warga Tewas, Puting Beliung di Tulangbawang Rusak 245 Rumah
• BREAKING NEWS ATM di Minimarket Kawasan Sukarame Nyaris Dibobol
"Semua ini adalah bentuk melaksanakan Fatwa MUI tentang pedoman salat Idul Fitri di masa pandemi corona. Di samping itu juga dalam rangka mematuhi maklumat menteri agama tentang salat Id di rumah pada tahun ini," tambahnya.
Menurutnya, menteri agama merupakan representasi pemerintah atau ulil amri yang sudah seharusnya ditaati.
"Saya akan memimpin dan memberikan khutbah Idul Fitri singkat khusus keluarga saja," tegas kiai yang pernah menjadi Ketua PWNU Lampung ini.
Ia pun mengajak umat Islam khususnya para kepala keluarga untuk membimbing keluarganya agar bisa beradaptasi dengan situasi dan cara beribadah di tengah pandemi Covid-19.
Situasi ini, terusnya, tidak boleh dijadikan bahan perdebatan sehingga memunculkan konflik dan keretakan hubungan sesama umat Islam.
"Mari para kepala keluarga untuk belajar menjadi imam dan khatib. Yang belum terbiasa, silakan belajar dan praktik dulu dengan bertanya pada alim ulama yang ada di lingkungannya," tuturnya.
Dia mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 tidak mengenal orang dan tempat untuk penularannya.
Sehingga yang terbaik dilakukan adalah senantiasa melakukan ikhtiar untuk menghindarinya dengan senantiasa menggunakan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Ia juga mengimbau agar budaya syiar Idul Fitri seperti takbir keliling lebih maslahat untuk tidak dilaksanakan.
"Budaya silaturahmi juga bisa dilakukan secara online menggunakan fasilitas kecanggihan teknologi yang saat ini dapat dengan mudah diakses masyarakat," tandas Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung ini. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)