Sespimmen 60
Sespimmen Dikreg 60 Gelar Doa Lintas Agama Dalam Menghadapi situasi Pandemi Virus Covid-19
Dalam situasi seperti ini dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional Sespimen Dikreg 60 menyelenggarakan Doa Kebangsaan Lintas melalui video Conference da
Penulis: Advertorial Tribun Lampung | Editor: Advertorial Tribun Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, - Wabah Covid-19 sampai saat ini masih menjadi persoalan bagi bangsa Indonesia, pasien positif covid-19 terus bertambah.
Dalam situasi seperti ini dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional Sespimen Dikreg 60 menyelenggarakan Doa Kebangsaan Lintas melalui video Conference dan juga mendoakan bangsa Indonesia dalam mengahadi pandemi covid-19 pada hari Kamis 21 Mei 2020.
Kegiatan Doa bersama dihadiri oleh Kasespimen Brigjen Pol Drs Mulyatno S.H,. M. M mewakili Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Drs Rio S. Djambak, Gus Nuril, Romo Benny Susetyo, Ps. Herman Santoso dan Pandita I Gusti Made Arya.
Kesempatan pertama di sampaikan oleh Gus Nuril sebagai perwakilan umat muslim mengatakan polisi adalah benteng terakhir kebhinekaan. "Polisi jangan sampai terpapar paham radikal" ujarnya.
Ps. Herman Santoso yang mewakili umat Kristen mendapatkan kesempatan kedua. Dalam sambutannya Pendeta Santoso menyampaikan tentang kekuatan doa tanpa batas.
Sementara itu Romo Benny Susetyo sebagai perwakilan umat Katolik mengingatkan bahwa hal-hal yang terjadi karena adanya campur tangan Tuhan.
"Mari kita membangun gaya hidup yang baru, berpikir baru dan berdamai dengan alam" ujarnya.
"Kita patut bersyukur karena bangsa kita ini memiliki semangat gotong royong. Dan inilah kekuatan kita" tambahnya
Dari Pura Girinata Kabupaten Lembang, Pandita I Gusti Made Arya menyampaikan doa dan sambutannya.
"Menurut pandangan Hindu corona bukan musuh tapi bagian dr alam semesta. Oleh karenya mari kita berpikir yang baik, berbicara yang baik dan bertindak yang baik" kata Made Arya.
" Kita harus berpikir positif dan tetap optimis" tambahnya
Sebelum berakhirnya doa kebangsaan lintas agama, Gus Nuril kembali memberikan wejangannya.
"Beramal karena dia adalah golongan saya, suku saya, seagama dengan sama maka belum bisa disebut orang beramal" tambahnya.
Gus Nuril mengapresiasi kegiatan doa kebangsaan lintas agama ini. "Maka sespimmen, polisi memberikan inisiatip doa kebangsaan lintas agama ini sungguh luar biasa" katanya.
"Pedang mukmin adalah doa, di saat semua harapan hilang, ada allah. Maka berdoalah dgn cara kalian. Dan jangan khawatir Allah mendengarkan doa kalian" lanjutnya.
Gus Nuril berpesan bahwa insan kamil menebarkan cinta kasih sayang kepada sesamanya.
"Teruskan budaya yang bagus ini. Siapa tahu setelah pandemi berakhir bisa berdiskusi langsung" ujarnya.
"Jauh di mata dekat di hati. Berbagi rasa cinta kepada bangsa Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 45" tambahnya.
Kasespimen Brigjen Pol Drs Mulyatno S.H,. M. M mewakili Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Drs Rio S. Djambak berkesempatan menutup doa kebangsaan lintas agama hari ini

"Mudah-mudahan doa-doa kita dikabulkan dan kita diberi kekuatan melawan covid 19" katanya.
Brigjen Pol Drs Mulyatno S.H,. M. M mengharapkan seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia diselamatkan.
Salah satu peserta didik Sespimmen Dikreg 60 Lemdiklat Polri Kompol Indra Wahyu Majid mengatakan, “kegiatan doa kebangsaan lintas agama yang di adakan ini dalam rangka hari kebangkitan nasional, dalam situasi pandemi wabah corona ini kita harus mengikuti anjuran pemerintah untuk bersatu mencegah penyebaran covid-19 dengan menjaga jarak dan menggunakan masker, semoga wabah covid-19 cepat berlalu” tambahnya.(rls/indrasespimmen)