Bocah Hanyut di Lampung Selatan
BREAKING NEWS Sempat Hilang, Bocah 2 Tahun di Jati Agung Ditemukan Tak Bernyawa di Aliran Sungai
Korban ditemukan tak bernyawa oleh Tim Basarnas yang dipimpin oleh M Qodri.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JATI AGUNG - Diduga hilang terbawa arus sungai belakang rumah, bocah 2 tahun di Jati Agung ditemukan tak bernyawa.
Informasi dihimpun, setelah pencarian selama satu malam, jenazah Kenzo Prasetya Aji (2) ditemukan di aliran sungai Dusun Lima Kampung Cimemen, Desa Fajar Baru, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
Korban ditemukan tak bernyawa oleh Tim Basarnas yang dipimpin oleh M Qodri.
Yakni 15 kilometer dari saluran irigasi rumahnya Perum PU Fajar Baru Kel. Jatimulyo Kec. Jatiagung.
Sebelumnya, lantaran bermain di pinggir kali belakang rumah, seorang bocah berusia dua tahun di Desa Fajar Baru RT 06, RW 06 Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan diduga terseret derasnya arus sungai.
• Anak Hanyut di Sungai Jalan Bypass Pernah Tanya Rasanya Mati ke Ibunda, Siti: Kaget Saya
• Orangtua Bocah Hanyut Tak Sangka Rohim Main ke Sungai, Ayah: Pamit ke Rumah Neneknya
• BREAKING NEWS Alfamart di Kotabumi Kembali Dibobol Maling, Pelaku Diduga Lewat Pintu Depan Ruko
• Pencurian di Alfamart Kotabumi Diperkirakan Jam 3 hingga 6 Pagi, Barang yang Diambil Cuma Rokok
Informasi dihimpun, kejadiannya Kamis (28/5/2020) diperkirakan sekitar pukul 09.30 WIB.
Saat asyik bermain, putra pasangan Agus (43) dan Susilawati (40) ini lepas dari pengawasan.
KP yang awalnya bermain di halaman depan rumah, tiba-tiba sudah berada di belakang rumah.
"Sebelum hilang ada tetangga yang lihat anak saya masih main bola depan rumah, pikir tetangga saya ada yang ngikutin (ngawasi anak)," ujar Agus, ayah korban.
Masih belum menyadari keberadaan anaknya, usai bertanya dengan tetangga Agus langsung mencari di sekelilingi rumah.
Perasaan Agus makin tak karuan, saat putra bungsunya sudah beberapa jam tak pulang ke rumah.
"Logika saya jatuh ke kali, tapi semoga saja anak saya ikut orang (kerabat)," jelas Agus.
Yakin anaknya tercebur ke sungai, Agus dan warga sekitar menyusuri sungai.

Namun hingga tengah hari, belum ada jejak putra bungsu nya tersebut.
"Semoga anak saya bisa segera ditemukan, entah itu karena tenggelam atau dibawa orang (penculikan),katanya.
Sementara tetangga korban, Surtini (50) mengatakan kemungkinan besar anak tetangganya jadi korban tenggelam.
Pasalnya, sejak pagi tadi tidak ada orang asing yang dicurigai berada di perkampungan mereka.
"Memang sih gak ada yang lihat kapan dia kecebur nya. Tapi anak anak sini memang sering main di sini, dekat pinggir kali," katanya.
Bahkan, lanjut Surtini, bola plastik yang dimainkan KP sebelum hilang sudah ditemukan tak jauh dari titik dinyatakan hilang tercebur.
"Iya nama nya anak anak apalagi usia KP itu sedang lincah licahnya jalan. Karena kurang diawasi ya bisa celaka," terangnya.
Anak Hanyut di Sungai Jalan Bypass Pernah Tanya Rasanya Mati ke Ibunda, Siti: Kaget Saya
Suasana duka menyelimuti keluarga anak hanyut di aliran sungai Jalan Bypass.
Seorang bocah hanyut terseret arus sungai di sebelah Indogrosir, Jalan Soekarno Hatta (Bypass), saat hujan lebat mengguyur kota Bandar Lampung, pada Selasa (14/4/2020) sore. Tim Satgas Gabungan menemukan anak hanyut itu pada Rabu (15/4/2020).
Ibu korban, Siti Aminah, mengakui jika putranya, siswa kelas II SD 3 Kampung Baru Raya itu, tak punya kemampuan berenang.
Namun, layaknya bocah seusianya, kata Siti, Rohim juga suka bermain air di sungai.
Bahkan, Siti sudah berkali-kali mewanti anaknya agar tidak bermain di sungai.
"Sering saya bilangin, tapi tahu-tahu pulang main, baju sudah basah," kenang Siti, Rabu (15/4/2020).
Kendati demikian, Siti menilai, anaknya semasa hidup merupakan anak penurut dan pendiam.
Hanya saja, Siti tak dapat menahan anaknya untuk bermain dengan teman seusianya.
Kepergian putra sulung dari 3 bersaudara tersebut, membuat Siti terpukul.
Siti mengaku tak ada firasat apapun, sebelum akhirnya buah hatinya tersebut ditemukan meninggal dunia dengan cara tragis.
Siti mengingat, beberapa hari sebelumnya, Rohim pernah menanyakan, bagaimana rasanya Meninggal Dunia.
"Dia (Rohim) tanya sama saya, 'Buk, kalau orang mati itu rasanya seperti apa?' Kaget saya, kok ngomongnya gitu," beber Siti.
Siti pun menasehati Rohim untuk tidak sembarangan dalam berucap.
Tak disangka, beberapa hari setelahnya, Rohim meregang nyawa setelah terseret arus sungai sejauh 7 kilometer.
"Kata temannya Rohim sempat melambaikan tangan minta tolong, tapi karena arusnya deras, hujan juga, jadi temannya ga berani nolong," terangnya.
Jenazah Rohim telah dimakamkan di TPU Kampung Baru.
Meski berat, keluarga tampak mengiklaskan kepergian Rohim untuk selamanya.
"Mungkin sudah jalannya, semoga anak saya ditempatkan di surga, amin," tukas Siti Aminah. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Muhammad Joviter)