Berita Nasional

Akhir dari Cerita Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang Mengamuk Gara-gara Mobil PCR

Tri Rismaharini mengamuk lantaran bantuan mobil PCR dari BNPB Indonesia yang diperuntukkan bagi kotanya, justru dialihkan ke kota lain.

Tangkap layar Instagram @surabayakabarmetro via KOMPAS.com
Ilustrasi - Akhir dari Cerita Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang Mengamuk Gara-gara Mobil PCR. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Siapa yang tidak marah dan kesal ketika sesuatu yang diperuntukkan bagi kita tetapi ternyata dialihkan ke orang lain.

Hal tersebut yang menjadi pemicu ngamuknya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Tri Rismaharini mengamuk lantaran bantuan mobil PCR dari BNPB Indonesia yang diperuntukkan bagi kotanya, justru dialihkan ke kota lain tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Aksi mengamuknya Tri Rismaharini pun viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, Risma tampak memarahi seseorang di ujung telepon.

1. Kronologi

PEMBERANGKATAN CJH - Keluarga dan pengantar melambaikan tangan pada Calon Jamaah Haji (CJH) saat pemberangkatan di Lapangan Rampal, Kota Malang, Selasa (8/8/2017). Sebanyak 1.315 CJH Kota Malang diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya sebelum bertolak ke tanah suci untuk menjalankan rukun Islam ke lima. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
PEMBERANGKATAN CJH - Keluarga dan pengantar melambaikan tangan pada Calon Jamaah Haji (CJH) saat pemberangkatan di Lapangan Rampal, Kota Malang, Selasa (8/8/2017). Sebanyak 1.315 CJH Kota Malang diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya sebelum bertolak ke tanah suci untuk menjalankan rukun Islam ke lima. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Penyebab Tri Rismaharini mengamuk soal bantuan mobil PCR dari BNPB untuk Kota Surabaya, dijelaskan Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita.

Mengutip Kompas.com, Febria mengatakan Surabaya sudah akan menerima bantuan dua mobil PCR pada Kamis (28/5/2020).

Sesuai rencana, mobil tersebut akan digunakan untuk memeriksa pasien yang menjalani karantina di Hotel Asrama Haji dan Dupak Masigit.

Namun, satu mobil bantuan dari BNPB ini dialihkan ke RS Universitas Airlangga (RSUA) sehingga tes diundur pukul 13.00 WIB.

Sementara satu mobil lainnya dibawa ke daerah lain.

"Jadi, bantuan dari BNPB itu dua unit mobil laboratorium dan sudah kami tentukan titik-titiknya selama mobil itu berada lima hari di Kota Surabaya."

"Masing-masing titik itu kami siapkan 200 orang untuk dilakukan tes swab."

"Mereka itu yang belum dites swab dan waktunya swab ulang, supaya cepat selesai penanganannya," terang Febria, Jumat (29/5/2020).

"Ternyata, mobil itu tidak datang-datang hingga kami menunggu sekitar lima jam."

"Mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB, dan ternyata kemarin dua mobil itu dibawa ke Unair satu, dan satu mobil lagi dibawa ke daerah lain," lanjutnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved